Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jmsblackAvatar border
TS
jmsblack
Dari Mana PT IBU Dapat Pasokan Beras? Begini Rantai Distribusinya
Hitung-hitungan margin berasnya ada di yg dibold. Kok nggak sampai 200 persen ya? Bingung ane jadinya

PT Indo Beras Unggul (IBU) dituding membeli beras subsidi dan dijual dengan harga tinggi. Beras itu adalah jenis IR 64 yang mendapat subsidi pupuk dan benih (subsidi output).

Lantas, bagaimana penjelasan PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), anak usaha PT IBU?

Direktur sekaligus Juru Bicara AISA, Jo Tjong Seng menjelaskan, selama ini PT IBU yang pabriknya berlokasi di Bekasi, Jawa Barat membeli dalam bentuk gabah dari kelompok petani. Selain itu pihaknya juga membeli dalam bentuk beras dari mitra penggilingan lokal.

"Jadi kami beli sesuai mekanisme pasar. Pelaku usaha industri beras lain juga melakukan pembelian gabah umum di pasar," tuturnya dalam acara Public Expose Isidentil di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Untuk gabah kering panen, perseroan membeli di harga Rp 4.900 dari kelompok petani. Harga tersebut di atas harga gabah subisidi dari padi varietas IR64.

Jo mengatakan pihaknya sengaja membeli harga yang lebih tinggi, lantaran PT IBU ingin mendapatkan gabah dengan kualitas yang baik dengan kandungan air lebih sedikit. Sebab biasanya hasil produksi rendemen menjadi beras sekitar 50% dari berat gabah yang dibeli.

"Gabah itu sendiri mengandung air sekitar 38-50% di gabah itu sendiri. Kadar air kami 12-13%, itu susut karena air yg dikeluarkan, ada kulit padi dan lainnya. Jadi perhitungan sederhana, dari 1 kilogram (kg) gabah akan jadi gabah 500 gram. Kalau harga temuan Rp 4.900, jadi berasnya jadi Rp 9.800," terangnya.

Setelah menjadi beras PT IBU juga mengeluarkan beragam biaya, seperti biaya produksi dan pengemasan, biaya pengiriman dan marketing, serta biaya overhead. Total 3 biaya utama tersebut sektar Rp 1.700 per kg.

"Kami tegaskan juga, kami ini B2B (business to business) jadi tidak menjual langsung ke konsumen. Kami menjual ke mitra kami," tambah Jo.

Adapun total harga pokok penjualan untuk beras bermerek Maknyuss sampai di distributor sebesar Rp 11.500. Angka itu berasal dari Rp 9.800 ditambah total biaya Rp 1.700.

Jika harga beli konsumen Maknyuss di pasar tradisional dan supermaket sebesar Rp 13.700 jika dikurang Rp 11.500 maka, margin distributor ditambah grosir hingga pengecer sekitar Rp 2.100.

"Ini margin terbentuk mekanisme pasar. Jadi kisaran. Kita tidak terkait dengan harga penjualan eceran," tukasnya. (hns/hns)

https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3572954/dari-mana-pt-ibu-dapat-pasokan-beras-begini-rantai-distribusinya
0
7.2K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.