Beberapa hari yang lalu, ane streaming film yang buat ane sih banyak sekali yang bisa di jadikan pelajaran dari film itu.
Film apa'an sih emang gan? Langsung aja cekibrot gan.


Film yang di bintangi oleh aktor legendaris Robert De Niro dan Michelle Pfeiffer ini menceritakan tentang kehidupan Bernard Madoff.
Siapa sih Bernard Madoff?



Kisah Madoff ini menyayat hati sekali gan, karena kebrengsekan dia alhasil semua keluarga nya pun menjadi korban sasaran amukan korban penipuan dia.
Hingga sang anak akhirnya memutuskan gantung diri, istri tercinta nya pun hingga di buly publik. Sempat memutuskan meminum obat untuk bunuh diri.
Naas, obat tersebut tak cukup untuk membunuhnya

Kisah Madoff ini ternyata bisa terjadi kepada siapapun lelaki yang tidak bertanggung jawab. Hingga akhirnya saya putuskan seperti ini gan.
“Di belakang seorang laki-laki bajingan, selalu ada perempuan yang jadi korban”.

Mari kita ambil contoh lainnya di negara kita sendiri gan. Cekibrot


Padahal kalau dipikir-pikir, apa sih kesalahan Mbak Inne di kasus itu? Kalaupun ada, pol mentok di dua hal: 1) memilih Fahmi—bukan saya, bukan kamu—sebagai suaminya, dan 2) beliau artis dan lebih terkenal daripada suaminya. Seandainya kita yang punya istri artis dan lebih terkenal, kalau bisa nama istri dicantumin juga di KTP. Status kimpoi: Sudah kimpoi sama Dian Sastro, misalnya.

Lalu, bagaimana dengan perempuan? Apakah perempuan tidak bisa jadi bajingan? Oh jangan salah.
Banyak juga gan, mari kita jabarkan satu satu.


Lalu, apasih bedanya gan? Antara laki laki bajingan dan perempuan bajingan?
Yang membedakan ketika perempuan melakukan kesalahan, nama suaminya jarang dibawa-bawa. Buktinya, coba, jangan gugling, sebutkan nama suami kedua perempuan di atas? Ada yang bisa lengkap menyebutkannya? Padahal di kasus Dewie Yasin Limpo, misalnya, konon suaminya juga ikut ditahan.

Untuk laki-laki, resiko menjadikan anak dan istrinya korban dari kelakuannya jauh lebih besar daripada perempuan. Jadi kalau nanti pas lebaran tahun depan ada yang nanya kapan kimpoi, akui saja bahwa kita masih bajingan, bahwa kita masih belum siap mengorbankan perempuan di belakang kita untuk kelakuan kita. Bisa jadi inilah pesan moral kalau memang harus ada dari thread ini.
Untuk agan agan yang belum menikah dan mungkin akan menikah, apakah agan sudah bisa menerima beban nama keluarga agan?

Apabila agan sudah siap, ane doakan semoga keluarga agan semawa.

Untuk agan yang ngerasa masih bajingan dan menunda menikah? Sama gan

Dan buat agan, yang sudah menikah. Jaga nama baik keluarga

Sekian thread ane gan, jangan lupa cendol nya gan ane gak nerima bata.
Maaf kalo masih berantakan, masih newbie