- Beranda
- Berita dan Politik
Utang Pemerintah RI Naik Lagi. Total Rp 3,706 T
...
TS
selaluberita
Utang Pemerintah RI Naik Lagi. Total Rp 3,706 T
Quote:
Pagi-pagi emang udah jadi kebiasaan ane baca berita. Tapi kalau berita yang dibaca soal utang pemerintah RI.... sesak rasanya di dada. Pagi ini fokus portal berita soal utang pemerintah yang naik nih Gan.
Quote:
Jangan Kaget, Utang Pemerintah RI Naik Lagi Jadi Rp 3.706 T
Jakarta -Per akhir Juni 2017, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.706,52 triliun. Dalam sebulan, utang ini naik Rp 34,19 triliun, dibandingkan jumlah di Mei 2017 yang sebesar Rp 3.672,33 triliun.
Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat di Juni 2017 adalah US$ 278,29 miliar, naik tipis dari posisi akhir Mei 2017 yang sebesar US$ 275,68 miliar.
Sebagian besar utang pemerintah dalam bentuk surat utang atau Surat Berharga Negara (SBN). Sampai Juni 2017, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.979,5 triliun, naik dari akhir Mei 2017 yang sebesar Rp 2.943,73 triliun. Sementara itu, pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 727,02 triliun, turun dari Mei 2017 sebesar Rp 728,6 triliun.
Demikian dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin (24/7/2017).
Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:
2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)
2014: Rp 2.604,93 triliun (25,9%)
2015: Rp 3.098,64 triliun (26,8%)
2016: Rp 3.466,96 triliun (27,9%)
Sumber.
Jakarta -Per akhir Juni 2017, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.706,52 triliun. Dalam sebulan, utang ini naik Rp 34,19 triliun, dibandingkan jumlah di Mei 2017 yang sebesar Rp 3.672,33 triliun.
Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat di Juni 2017 adalah US$ 278,29 miliar, naik tipis dari posisi akhir Mei 2017 yang sebesar US$ 275,68 miliar.
Sebagian besar utang pemerintah dalam bentuk surat utang atau Surat Berharga Negara (SBN). Sampai Juni 2017, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.979,5 triliun, naik dari akhir Mei 2017 yang sebesar Rp 2.943,73 triliun. Sementara itu, pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 727,02 triliun, turun dari Mei 2017 sebesar Rp 728,6 triliun.
Demikian dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin (24/7/2017).
Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:
2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)
2014: Rp 2.604,93 triliun (25,9%)
2015: Rp 3.098,64 triliun (26,8%)
2016: Rp 3.466,96 triliun (27,9%)
Sumber.
Quote:
Ini yang Paling Rajin Beri Utang ke Pemerintah RI
Jakarta -Sampai saat ini, Indonesia masih memiliki pinjaman luar negeri. Per Juni 2017, utang luar negeri pemerintah Indonesia (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 721,83 triliun, turun dari Mei 2017 yang sebesar Rp 723,44 triliun.
Secara bilateral, Jepang, Prancis, dan Jerman masih menjadi kreditur terbesar utang Indonesia. Sementara secara multilateral, Indonesia masih meminjam dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Pembangunan Islam (IDB).
Baca juga: Jangan Kaget, Utang Pemerintah RI Naik Lagi Jadi Rp 3.706 T
Berikut adalah pemberi pinjaman bilateral dan multilateral terbesar buat Indonesia, seperti dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin (24/7/2017).
6. Islamic Development Bank (IDB)
Per Juni 2017, utang pemerintah Indonesia ke IDB mencapai Rp 10,67 triliun, naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 9,95 triliun. Persentasenya adalah 1,4% dari total utang luar negeri Indonesia.
5. Jerman
Hingga Juni 2017, utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 24,44 triliun, naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 24,3 triliun. Persentasenya adalah 3,3% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
4. Prancis
Sampai Juni 2017, utang Indonesia ke Prancis mencapai Rp 26,25 triliun. Naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 24,3 triliun. Jumlah tersebut adalah 3,6% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
3. Bank Pembangunan Asia (ADB)
Utang dari ADB hingga Juni 2017 adalah Rp 119,21 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 119,51 triliun. Jumlah ini adalah 16,5% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
2. Jepang
Negeri Matahari Terbit ada di posisi kedua pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Per Juni 2017, utang pemerintah Indonesia ke Jepang mencapai Rp 194,58 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 196,98 trliun.
Utang tersebut mencapai 26,9% dari total pinjaman luar negeri pemerintah.
1. Bank Dunia
Bank Dunia kembali pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Jumlahnya hingga Juni 2017 mencapai Rp 234,48 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 234,68 triliun.
Utang Indonesia ke Bank Dunia mencapai 32,4% dari total utang luar negeri pemerintah. Selain 6 besar ini, Indonesia juga memiliki utang luar negeri ke negara ini:
Korea Selatan Rp 19,17 triliun
China Rp 13,62 triliun
Amerika Serikat (AS) Rp 8,21 triliun
Australia Rp 6,91 triliun
Spanyol Rp 3,37 triliun
Rusia Rp 3,3 triliun
Inggris Rp 1,89 triliun.
Sumber.
Jakarta -Sampai saat ini, Indonesia masih memiliki pinjaman luar negeri. Per Juni 2017, utang luar negeri pemerintah Indonesia (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 721,83 triliun, turun dari Mei 2017 yang sebesar Rp 723,44 triliun.
Secara bilateral, Jepang, Prancis, dan Jerman masih menjadi kreditur terbesar utang Indonesia. Sementara secara multilateral, Indonesia masih meminjam dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Pembangunan Islam (IDB).
Baca juga: Jangan Kaget, Utang Pemerintah RI Naik Lagi Jadi Rp 3.706 T
Berikut adalah pemberi pinjaman bilateral dan multilateral terbesar buat Indonesia, seperti dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin (24/7/2017).
6. Islamic Development Bank (IDB)
Per Juni 2017, utang pemerintah Indonesia ke IDB mencapai Rp 10,67 triliun, naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 9,95 triliun. Persentasenya adalah 1,4% dari total utang luar negeri Indonesia.
5. Jerman
Hingga Juni 2017, utang pemerintah Indonesia ke Jerman mencapai Rp 24,44 triliun, naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 24,3 triliun. Persentasenya adalah 3,3% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
4. Prancis
Sampai Juni 2017, utang Indonesia ke Prancis mencapai Rp 26,25 triliun. Naik tipis dari bulan sebelumnya Rp 24,3 triliun. Jumlah tersebut adalah 3,6% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
3. Bank Pembangunan Asia (ADB)
Utang dari ADB hingga Juni 2017 adalah Rp 119,21 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 119,51 triliun. Jumlah ini adalah 16,5% dari total utang luar negeri pemerintah pusat.
2. Jepang
Negeri Matahari Terbit ada di posisi kedua pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Per Juni 2017, utang pemerintah Indonesia ke Jepang mencapai Rp 194,58 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 196,98 trliun.
Utang tersebut mencapai 26,9% dari total pinjaman luar negeri pemerintah.
1. Bank Dunia
Bank Dunia kembali pemberi utang terbesar ke pemerintah Indonesia. Jumlahnya hingga Juni 2017 mencapai Rp 234,48 triliun, turun tipis dari bulan sebelumnya Rp 234,68 triliun.
Utang Indonesia ke Bank Dunia mencapai 32,4% dari total utang luar negeri pemerintah. Selain 6 besar ini, Indonesia juga memiliki utang luar negeri ke negara ini:
Korea Selatan Rp 19,17 triliun
China Rp 13,62 triliun
Amerika Serikat (AS) Rp 8,21 triliun
Australia Rp 6,91 triliun
Spanyol Rp 3,37 triliun
Rusia Rp 3,3 triliun
Inggris Rp 1,89 triliun.
Sumber.
Quote:
Tebak Berapa Cicilan Utang Pemerintah RI Dalam 6 Bulan?
Jakarta -Per akhir Juni 2017, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.706,52 triliun. Dalam sebulan, utang ini naik Rp 34,19 triliun, dibandingkan jumlah di Mei 2017 yang sebesar Rp 3.672,33 triliun.
Mengutip data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin (24/7/2017), total pembayaran cicilan utang pemerintah pada Januari-Juni 2017 adalah Rp 291,64 triliun, atau 56,68% dari pagu, atau yang dialokasikan pada APBN.
Pembayaran pokok utang pada periode itu mencapai Rp 184,798 triliun, terdiri dari pokok pinjaman Rp 32,197 triliun atau 48,71% dari pagu APBN. Kemudian pembayaran pokok Surat Berharga Negara (SBN) Rp 152,602 triliun atau 67,15% dari pagu APBN.
Sementara untuk pembayaran bunga utang, pada periode itu adalah Rp 106,842 triliun atau 48,3% dari pagu APBN.
Pembayaran bunga pinjaman sepanjang periode itu adalah Rp 8,345 miliar (51,73% dari pagu APBN). Sementara untuk SBN, bunga yang dibayar tercatat Rp 98,497 triliun (48,03% dari pagu APBN.
Sumber.
Jakarta -Per akhir Juni 2017, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.706,52 triliun. Dalam sebulan, utang ini naik Rp 34,19 triliun, dibandingkan jumlah di Mei 2017 yang sebesar Rp 3.672,33 triliun.
Mengutip data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin (24/7/2017), total pembayaran cicilan utang pemerintah pada Januari-Juni 2017 adalah Rp 291,64 triliun, atau 56,68% dari pagu, atau yang dialokasikan pada APBN.
Pembayaran pokok utang pada periode itu mencapai Rp 184,798 triliun, terdiri dari pokok pinjaman Rp 32,197 triliun atau 48,71% dari pagu APBN. Kemudian pembayaran pokok Surat Berharga Negara (SBN) Rp 152,602 triliun atau 67,15% dari pagu APBN.
Sementara untuk pembayaran bunga utang, pada periode itu adalah Rp 106,842 triliun atau 48,3% dari pagu APBN.
Pembayaran bunga pinjaman sepanjang periode itu adalah Rp 8,345 miliar (51,73% dari pagu APBN). Sementara untuk SBN, bunga yang dibayar tercatat Rp 98,497 triliun (48,03% dari pagu APBN.
Sumber.
0
32.8K
Kutip
409
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
679KThread•47.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya