Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ggpaaasuuAvatar border
TS
ggpaaasuu
Kinerja Tim Ekonomi Buruk, Daya Beli Rakyat Anjlok Kesenjangan Makin Tinggi
Kinerja Tim Ekonomi Buruk, Daya Beli Rakyat Anjlok Kesenjangan Makin Tinggi
harianterbit.com Jul 22, 2017 2:17 PM
Kinerja Tim Ekonomi Buruk, Daya Beli Rakyat Anjlok Kesenjangan Makin Tinggi
Jakarta, HanTer - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) hampir memasuki usia tiga tahun. Namun, beberapa kalangan menganggap kondisi ekonomi di tanah air kian stagnan alias tak bergerak. Terpuruknya ‎perekonomian di Indonesia disebut-sebut akibat buruknya kinerja Tim Ekonomi Presiden RI Joko Widodo.

Peneliti Senior Institute Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini mengatakan, stagnannya ekonomi Indonesia tercermin dari nilai ekspor Indonesia yang merosot tajam. Ia memaparkan, pada 2013 realisasi ekspor Indonesia mampu menembus di angka USD200 miliar, namun saat ini justru tidak mencapai USD100 miliar.

"Padahal, ekspor ini tanda dinamika kebijakan, kredit bank, employement, dan pemerintah hidup. Tapi sekarang, hampir nyaris USD100 miliar. Jadi separuh tergerus. Ini gawat. Satu angka saja mencerminkan hampir keseluruhan dinamika ekonomi di Indonesia, kata Didik di Jakarta, Jumat (21/7/2017).

Didik juga menyoroti anjloknya konsumsi dan daya beli masyarakat yang sebelumnya menjadi andalan pemerintah. Bahkan, menurut dia, sejumlah pengusaha ritel terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

"Seluruh supermarket konsumsi yang dulu diandalkan sekarang anjlok semua. Hypermart layoff karyawan. Tandanya, daya beli melemah," ujar dia.

Kesenjangan

Lebih jauh, Didik mengkritisi masih tingginya tingkat kesenjangan di Indonesia. Dari data yang dia punya, Indonesia termasuk tiga besar negara yang tingkat ketimpangan dan kesenjangannya paling tinggi, demikian disampaikan Didik.

‎"Indeks gini rasio, walaupun ini pengeluaran dan tidak mencerminkan aset tetap naik. Indonesia termasuk tiga negara besar yang paling senjang di dunia. 1 persen dari pemilik akun di bank, menguasai 80 persen dari total uang. Itu kesenjangan luar biasa," ungkap Didik.

Tim Ekonomi

Anggapan terpuruknya ‎perekonomian di Indonesia disebut-sebut akibat buruknya kinerja Tim Ekonomi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).‎ Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Ichsanuddin Noorsy menilai, kebijakan tim ekonomi Jokowi 'menampar wajah pemerintahan' atau berdampak masalah. Menurutnya, kebijakan menjadikan upaya perbaikan sistem keuangan negara tidaklah tepat sasaran.

"Rupiah tetap saja merosot, bahan-bahan pokok naik, beban hidup rakyat makin sulit, karena tidak juga terselesaikan oleh tim ekonomi Jokowi. Alhasil laju pertumbuhan ekonomi kita menurun," kata Noorsy saat di Jakarta,

Ia menilai, fokus orientasi kebijakan tim ekonomi Jokowi yang menekankan pada sektor rill mengabaikan sektor keuangan dinilai menjadi penyebab ambruknya ketahanan keuangan nasional.

"Karena hampir semua perekonomian di dunia kecuali Tiongkok, tidak pernah terdapat kasus sektor rill dapat mengimbangi sektor perdagangan keuangan. Harusnya pemerintah menerapkan keseimbangan antara keduanya," katanya.

Ia melihat, kalaupun pemerintah bersikeras untuk memfokuskan arah kebijakan ekonomi terpusat pada sektor riil, maka langkah utama yang harus dilakukan ada observasi kemampuan nasional.

"Jangan sampai ternyata sektor rill kita justru tidak siap untuk mengimbangi sektor keuangan. Kalau tidak siap, akibatnya seperti sekarang, mata uang kita merosot, ekonomi kita anjlok" Tandasnya.

Report a problem.

0
5.2K
75
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.4KThread42KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.