Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

riougenkaku99Avatar border
TS
riougenkaku99
Hukum Meminta Di Kebiri
Salam Agan Sekalian,
Saya seorang remaja pria berumur 21 tahun..
saya menyadari ada keanehan dalam diri saya yang mana hal tersebut sangat menggangu hubungan relasi dengan orang 2 terdekat baik interpersonal maupun intrapersonal
Hal tersebut dikarenakan NAFSU saya sering muncul tiba2 dan membuat saya dgn amat terpaksa melampiaskan NAFSU saya tersebut dgn cara:
1. Onani, dgn dalih agar membuat rileks(hal yg manusiawi, semua pria melakukannya). Tidak dipungkiri dengan melakukan perbuatan itu akan mendatangkan kenyamaan sesaat, NAMUN penyesalan pasti/dijamin akan datang kemudian,
Oleh sebab itu, saya merasa jijik kpd diri sendiri krn membiarkan EGO diri mengambil kendali atas tubuh ini shg saya pasti mudah sekali mengalami kelelahan akibatnya saya kehilangan rasa empati & nurani baik kepada sesama, maupun kesadaran diri untuk mengingatNya

Hal yg sudah saya lakukan adalah mengumpulkan berbagai video2 porno dalam suatu flashdisk dan membuangnya ke TONG SAMPAH

Awalnya saya merasa sangat berat untuk melakukan hal tersebut. Namun saya juga tdk mau terjebak dalam suatu LOOP yang akan membawa saya ke dalam jurang kehancuran.

Saya berusaha untuk mengalihkan perhatian saya agar NAFSU ini terkendali terlebih bisa DIHILANGKAN tetapi saya sadar hal tersebut mustahil.

Sampai2 saya membuat list, 100 hari tanpa onani. Saat ini sudah berjalan hari ke 20, alhamdulliah saya merasa lebih baik dari segi MENTAL maupun FISIK.

Nah di hari ke 20 saya terus terang saya sudah merasakan kedamaian dalam diri. SUSAHNYA minta ampun memang mengendalikan EGO dan merendahkan diri, terkadang kita sbg pria, pikiran2 jorok selalu bernaung di OTAK yg datang tanpa permisi, tp sekuat tenaga saya harus bertekad mengakhiri perbuatan setan ini.

Karena dapat saya simpulkan onani membuat EGO kita semakin tinggi, ingin dipuaskan, disaat ego tinggi berbanding lurus dengan NAFSU shg pikiran menjadi sempit, nurani dan empati tertutup dan saatnya kehancuran dimulai walaupun belum terlihat.

Hubungannya dengan itu saya bertekad di hidup saya yg singkat ini untuk menghilangkan SEMUA NAFSU terlebih nafsu seksual dgn cara di kebiri agar perbuatan menjijikan tersebut dapat dihentikan dan saya terbebas dari lingkaran setan yg mengerikan itu.
Bisa dikatakan onani/perzinahan/nafsu seksual merupakan sumber kehancuran dunia.
Membuat semua manusia berlomba-lomba ingin menjadi yg terdepan, berbagai ideologi dan agama bertarung menobatkan diri sebagai ajaran yg paling benar. Semua EGO manusia bertabrakan menjadi satu, shg semua carapun dihalalkan untuk mensupply ego akan harga diri yg semakin tinggi. Dgn dalih kesuksesan materi akan tercapai, oplas sana sini, semua hanya ilusi dunia yg menipu kalau kita tidak menyadari..
Fame, Liquor, Love give it to me slowly, kata Mbak Lana Del Rey
Padahal semua itu hanyalah jebakan setan.

Saya pun pernah juga mengalami depresi tanpa mengetahui sebabnya, ternyata onani lah biang semua itu, rasa ingin dipuaskan yg menyebabkan depresi dan lupa mengingatNya

Pada akhirnya di akhir hidup, saya ingin sekali mendirikan panti rehabilitasi menolong mereka yg tersesat agar tdk terjebak dalam permainan setan.. Sama-sama memahami hakekat/tujuan hidup di dunia sebenarnya. Bermeditasi di gunung. Menyepi, menyatu dgn alam.. MengenalNya, dan memohon ampun kepadaNya

Untuk kawan2 mengerti tentang ilmu TASAWUF, saya ingin sekali belajar dan memahami ajaran tersebut agar saya dapat menjadi pribadi yg selalu rendah diri tdk punya ego, dan selalu berpikir positif

Mohon pm yaa terimakasihemoticon-Smilie
0
3.9K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.8KThread27.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.