ANTARA nafsu dan resiko yang ditanggung Mardeyo, 45, sungguh tak sebanding. Rumah eks pamong di Sumenep (Madura) ini hancur dirusak massa, gara-gara Mardeya yang senior (seneng istri orang) ini merusak rumahtangga tetangganya. Beberapa hari lalu dia digerebek sedang mesum dengan Ny. Sakirah, 40.

Pamong desa itu tokoh terhormat di tingkat desa. Jika Kades ibaratnya presiden, pamong desa adalah menteri. Dialah yang ikut menyukseskan program pemerintahan desa. Cuma bedanya, Kades sekarang tidak bisa merekrut sanak famili sendiri jadi pamong, sebab mereka harus diseleksi di kecamatan. Karenanya kades tak mudah me-“reshufle” anggota kabinetnya, meskipun pamong itu tak bisa kerja.

Mardeya warga Desa Ganding, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, termasuk pamong yang terkena reshufle itu. Apa salah dan dosa politiknya, tidak jelas. Yang pasti, sejak tidak menjabat pamong itu dia di rumah banyak bengong. Bingung, apa yang mau dikerjakan. Mau nyangkul di sawah, bukan musim tanam. Mau jalan-jalan ke kota, anggaran juga terbatas.

Ungkapan lama mengatakan: orang ngaggur jadi bantalnya setan. Rupanya betul juga. Sebab tak lama kemudian ada setan yang sedang iseng mendatangi Mardeya, diajak kerjasama nirlaba, tapi full asmara. Apa itu? Sambil berbisik setan bilang bahwa bini Hartono di dusun sebelah itu masih cantik dan STNK lho. “Kalau kamu mau, saya bisa atur sampai segalanya beres.” Kata setan meyakinkan.

Mardeya ternyata memang seperti Prabu Jungkung Mardeya dalam kisah perwayangan. Dia juga mudah tertarik pada istri orang, sebagaimana Jungkung Mardeya mengincar Srikandi, istri Harjuna. Cuma bedanya, Jungkung Mardeya dapat dukungan politik Betari Durga, Mardeya dari Sumenep ini dapat dukungan setan, alumni demo di alun-alun Repat Kepanasan beberapa waktu yang lalu.

Nah, sesuai dengan petunjuk bapak setan, Mardeya pun mulai mendekati Ny. Sakirah. Sebagai bekas pamong, Mardeya memang bisa akses ke mana-mana. Terbukti dia diterima dengan ramah oleh istri Hartono itu. Alasannya mampir, wong pas lewat. Hari itu cukup sampai di situ, tapi hari lain kembali Mardeya berkunjung lagi dengan membawa misi khusus.

Dari ngomong ngalor ngidul, akhirnya menjurus ke hal-hal yang khusus. Lebih-lebih kala itu suami Sakirah tak di rumah, sehingga Mardeya bisa lebih detail menyampaikan paparannya, yang ujung-ujungnya soal hubungan pria-wanita. Awalnya Sakirah tak merespon, tapi karena Mardeya memang jago lobi, akhirnya Sakirah bisa terpikat juga. Agaknya sudah ada campurtangan setan di sini.

Lain waktu, ketika koalisi 20 % berhasil dibangun, segera saja dilanjutkan dengan eksekusi. Ternyata asyik juga, sehingga Mardeya pun jadi ketagihan. Asal suami tak di rumah, pastilah Sakirah menelpon, mengajak wisata asmara di kamar pribadi yang itu-itu juga. Setiap habis keluar dari rumah Sakirah, wajah Mardeya demikian ceria, seperti mobil habis ditune up dan balansing 5 ban sekaligus.

Warga lama-lama mencium skandal tak sedap itu. Beberapa hari lalu diadakan penggerebekan. Tapi sebelum dijadikan “perkedel” oleh warga, lelaki senior ini bisa kabur. Warga pun mengejar ke rumahnya, sayang tak ditemukan kecuali sepeda motornya. Saking emosinya, sepeda motor tak berdosa itu dibakar, dan rumah Mardeya ditimpuki batu sampai porak poranda. Untung polisi segera turun tangan.

Ini gara-gara Mardeya-Sakirah turun celana sembarangan. (JPNN/Gunarso TS)

Mardeya Mardeya

Mulus Bini Orang