Hasil studi yang dilakukan di Jerman oleh ilmuwan Gabriele Berberich dari University Duisburg-Essen menemukan bahwa semut kayu merah dapat merasakan bahwa gempa akan datang. Itu karena mereka suka hidup di patahan aktif, yang akan runtuh saat gempa melanda. Sebelum munculnya gempa yang lebih dari 2 SR, mereka akan terlihat merubah aktifitasnya menjadi berjaga walau malam tiba. Padahal sebelumnya aktifitas semut itu adalah bekerja saat siang dan tidur saat malam.

Beberapa sumber menyebutkan adanya cahaya misterius yang tampak sebelum gempa besar di China dan Italia. Adanya cahaya itu sudah dikenal dengan penyebutan ‘cahaya gempa’, pertanda akan terjadi bencana gempa di wilayah terdekat.

Ia muncul dari dalam tanah, serupa api pendek kebiruan atau seperti cahaya obor yang lantas mengambang di atas permukaan tanah. Kadang kecepatannya pun melesat bagai petir dari dalam tanah.

Penjelasan ilmuwan tentang cahaya tersebut adalah; ia terjadi akibat bergesernya lapisan tanah sehingga memicu munculnya muatan listrik statis dan memercikkan api atau cahaya dari dalam tanah.

Salah satu fenomena cahaya misterius yang berhasil direkam adalah bola cahaya sebelum gempa Fukushima, Jepang dan L’Aquila di Italia.

Habitat ikan oarfish yang umumnya berada di kedalaman 1000 meter di bawah permukaan laut, membuat kemunculannya di pantai atau dijaring nelayan merupakan hal aneh. Sebagian orang menyebut bahwa oarfish akan muncul sebelum gempa besar terjadi.

Mengapa, sebab ia dapat merasakan pergerakan lapisan bumi di bawah laut dengan kemunculan karbondioksida yang banyak di habitatnya. Akibat gas tersebut, oarfish pun naik ke permukaan laut.

Kemunculannya dijumpai sebelum gempa California, gempa Jepang, juga di beberapa negara lain.