ashoka9Avatar border
TS
ashoka9
Misteri Refund Traveloka, Ahli Forensik Digital
INDOPRESS.ID — Kasus pengembalian dana tiket penerbangan milik Fitrawati atau Fyra Sahrir–atau refund–kepada seseorang bernama Linda yang terjadi pada Sabtu 8 Juli belum menemukan titik terang. Fitrawati tak pernah memohon refund dan tak pernah mengenal Linda.

Permohonan refund yang dilakukan si misterius Linda terjadi hanya enam jam sebelum pesawat rute Makassar-Balikpapan itu tinggal landas. Akhirnya, tiket Lion Air yang dia beli lewat Traveloka itu pun tak bisa digunakan.

Traveloka mengonfirmasi sistemnya sama sekali tak mencatat permohonan refund dari siapa pun atas tiket Fitrawati. Perusahaan aplikasi pembelian tiket online itu juga membantah kemungkinan terjadinya aksi peretasan.

Ahli forensik digital Ruby Alamsyah mengatakan, masih banyak kemungkinan penyebab refund misterius itu, dan belum tentu disebabkan aksi peretasan. “Belum tentu ini peretasan,” katanya kepada INDOPRESS.ID, Rabu 12 Juli. “Belum tentu juga kesalahan konsumen, maskapai, atau agen perjalanan. Semua harus ditelusuri.”

Ruby menjelaskan, setiap proses yang melibatkan dua pengguna sistem teknologi informasi–dalam hal ini Lion Air dan Traveloka–pasti memiliki sinkronsasi pada hasil akhir. Ketika hasil akhirnya tidak sama, keduanya harus menelusuri penyebab dan pelakunya. “Konsumen sendiri tak bisa melakukan apa pun.”

Ketika menginformasikan ada telepon permintaan refund, maskapai perlu memastikan siapa peneleponnya, dari mana dia menelepon, apakah aktivitas telepon itu benar terjadi, dan apakah verifikasinya benar. Dari situlah, menurut Ruby, akan terlihat anomali yang terjadi sehingga pangkal terjadinya proses refund bisa ditemukan.

Mengamati insiden refund misterius tersebut, Ruby mengajukan dua kemungkinan. Pertama, jika prosedurnya benar, maka pelaku mengetahui detail informasi penumpang. Kedua, kalau prosedurnya tidak benar, maka maskapai harus mengecek sistem internalnya.

Pasalnya, Traveloka yang tidak menemukan permintaan refund pada sistemnya menyatakan tiket Fitrawati masih valid. Namun, pada saat yang sama, Lion Air bersikukuh tiket itu telah di-refund oleh seseorang bernama Linda.

“Secara ilmiah, ini mudah dibuktikan, dengan melihat jejak siber pada sistem kedua perusahaan itu,” jelas Ruby. Jejak siber ini juga harus disamakan, agar titik kesalahan dapat ditemukan. “Kalaupun ada oknum terlibat, itu tetap bisa diketahui dari keanehan pada satu titik proses.”

Ada Apa dengan Perusahaan Start-Up Ticketing?

Sebelumnya, Tiket.com, perusahaan pemesanan tiket online, mengalami masalah dengan sistemnya. Pada Desember 2016, Tiket.com mengaku diretas sehingga merugi sampai 1,9 miliar rupiah. Lebih mengejutkan lagi, pelakunya anak laki-laki 19 tahun.

Ruby pun mengimbau setiap perusahaan, tak hanya perusahaan start-up ticketing, harus memiliki sistem keamanan yang optimal. “Jangan sampai ada transaksi yang merugikan konsumen atau perusahaan,” kata Ruby. Kasus Tiket.com, menurut Ruby, terjadi karena data pihak ketiga bisa diakses pelaku, yang kemudian membeli tiket secara bebas. “Dengan kata lain, ini penyalahgunaan informasi rahasia atau informasi yang seharusnya hanya diketahui pihak tertentu.”

Untuk kasus Traveloka dan Lion Air, Ruby mengatakan, perlu ada penelusuran yang hati-hati dan teliti terhadap setiap jejak digital. Dari penelusuran itu, barulah bisa disimpulkan apakah ini peretasan atau bukan. “Sistem keamanan teknologi informasi tak bisa berdiri sendiri dan harus melibatkan semua pihak meskipun tak ada sistem yang sempurna,” ujar Ruby.[](Andi)

Sumber:
https://www.indopress.id/article/nas...entu-peretasan

belanja online via aplikasi memang riskan
https://technologue.id/waduh-95-patt...ali-percobaan/
Diubah oleh ashoka9 21-07-2017 17:25
nona212
nona212 memberi reputasi
1
6.7K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.