Media sosial digegerkan dengan unggahan foto netizen yang menunjukkan sikap arogansi pengendara motor gede (moge) Harley Davidson.

Kali ini, kericuhan terjadi di wilayah Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto yang diunggah oleh akun Facebook Limbangan Kabupaten pada Minggu (16/7/2017).

Foto itu memperlihatkan rombongan pengendara moge yang marah karena jalurnya terhalang bus Pahala Kencana jurusan Bandung-Denpasar.

Akun itu menyebut rombongan pengendara moge itu diduga berasal dari Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, aksi pengendar Harley sok jagoan. Beberapa pengendara bahkan sempat memukul bus dan sopirnya.

“Pengendara Motor Harley di Rompinya tertulis Jarley Bogor dengan gaya sok jagoan karena merasa perjalananya terhalangi bus. Dia berhenti dan memukul bus serta sang sopir ,” tulis akun tersebut.

Beruntung, kejadian itu tak berlangsung lama. Keributan itu berhenti ketika anggota polisi yang mengawal rombongan itu melerai.

Akun juga mengimbau agar seluruh pengendara dan pencinta moge buatan negeri Paman Sam ini menghargai pengendara lain.

“Buat pecinta Harley Davidson mohon juga hargain pengendara yang lain, jangan karena merasa kalian orang berada atau seorang pejabat seenaknya berkendara,” tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, foto itu disukai 2.200 dan dikomentari 708 netizen. Sementara itu, netizen ramai-ramai mengomentari foto tersebut. Mereka malah menyarankan agar sopir bus menabrak rombongan moge tersebut.

“Tabrakin aja.. pura-pura gak liat di depan ada rombongan Harley. Biar gak suka lawan arus.. emang jalan raya punya klub Harley doang apa ya?” tulis akun Wirawan Johnlintas NainggoLan.

“Hampir semua yah kalao udah pakai rombongan, arogannya nambah. Pakai mkaca mata udah kayak paling gagah, padahal kita enek liatnya. Kalau ini mentang-mentang orang kaya seenaknya aja. Kasih pelajarn pir,” sambut akun Mirza Altha Farizky.

Ada juga netizen yang berharap agar pengendara Harley sadar. “Semoga pengendara sepeda motor dimaksud cepat menyadari bahwa apa dilakukannya salah. Solusinya segera perbaiki untuk ke depan dan istigfar untuk masa lalu dan tingkatkan amal,” tulis Trisno Gunawan.