Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Di-bully, Istana: Harusnya Tak Terjadi
TS
aghilfath
Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Di-bully, Istana: Harusnya Tak Terjadi
Spoiler for Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Di-bully, Istana: Harusnya Tak Terjadi:
Quote:
Jakarta - Beredar video seorang mahasiswa berkebutuhan khusus dibully dan ditonton oleh mahasiswa lain di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat. Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menilai, harusnya perilaku seperti itu tidak terjadi lagi, terutama di lingkungan akademik.
"Ya, mestinya pem-bully-an itu tidak terjadi lagi," tegas Teten saat ditemui di acara peresmian Akademi Bela Negara (ABN) di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (16/7/2017).
Teten mengatakan, pihak sekolah atau kampus harus mampu membangun kesadaran bersama di kalangan civitas akademika untuk tidak lagi melakukan bully.
"Itu wilayah dari sekolah atau kampus, bagaimana membangun kesadaran bersama di kalangan civitas akademika, mahasiswa, kepala sekolah, guru dan siswa, semua untuk tidak lagi melakukan pembulian," katanya.
Teten juga menilai, perilaku bully tersebut lebih kepada standar etika. Civitas akademika harus harus memiliki respek terhadap sesama.
"Jadi ini saya kira lebih ke standar etika, terus respek terhadap sesama. Saya kira ini lebih kepada civic education," katanya.
Quote:
BEM Fikti Gunadarma Sesalkan Bully pada Mahasiswa Berkebutuhan Khusus
Jakarta - Peristiwa bully terhadap seorang mahasiswa berkebutuhan khusus diketahui terjadi di kampus Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (FIKTI) Gunadarma, Depok. BEM FIKTI menyesalkan kejadian tersebut.
"Terkait video perilaku bully yang dilakukan oleh mahasiswa. Kami sangat menyayangkan adanya perilaku bully tersebut," demikian pernyataan dari BEM Fikti Gunadarma kepada detikcom, Minggu (16/7/2017).
BEM Fikti menyesalkan peristiwa bully oleh mahasiswa ke mahasiswa lain. Pihak BEM sudah berkoodinasi dengan rektorat untuk segera menyelesaikan persoalan ini.
"Kami menghimbau untuk teman-teman agar tidak menghakimi individu atau institusi, kami telah berkomunikasi dengan Kemahasiswaan FIKTI Kampus , dan akan segera diselesaikan kasus ini," kata pihak BEM Fikti.
Diberitakan sebelumnya, video 'lmparan tong sampah maut' beredar luas di media sosial. Dalam video itu, disebutkan salah seorang mahasiswa berkebutuhan khusus diganggu oleh beberapa mahasiswa lain.
Mahasiswa berkebutuhan khusus itu sedang berjalan sendiri. Tiba-tiba mahasiswa lain mengganggu dia dengan menarik-narik tas punggung yang dipakai korban ke arah belakang. Ada mahasiswa lain yang berada di depan korban dan mendorong ke arah belakang. Di sekitar korban juga ada mahasiwa yang bersorak dan bertepuk tangan.
Mahasiswa berkebutuhan khusus itu berontak. Setelah tarikan dari arah belakang terlepas, mahasiswa yang menjadi korban itu melemparkan bak sampah dengan gerakan sekenanya ke para pelaku. Bak sampah itu tak sempat mengenai pelaku.