Gerakan Pemuda Ansor siap mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari kelompok radikal yang menginginkan mengubah ideologi negara, Pancasila dan siap melawan setiap tindak tanduk radikalisme.
“Bagi kami, merawat Kebhinekaan dan melawan radikalisme itu adalah kewajiban. Bagi kami itu adalah jihad terhadap pihak-pihak yang mau merongrong kebhinekaan,” kata Sekretaris GP Ansor DKI Jakarta, Dendy Finsa, saat diskusi Merawat Kebhinekaan dan Melawan Radikalisme, di Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Menurutnya, tugas seluruh warga negara Indonesia adalah untuk menjaga keutuhan NKRI.
“Kita harus bersama-sama, jangan sendiri-sendiri, karena persatuan itu yang menjadikan kita sebagai Indonesia,” katanya.
Sementara soal lahirnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Organisasi Kemasyarakat (Ormas), pihaknya sangat mengapresiasi hal tersebut.
“Dalam hal Perppu Ormas yang dikeluarkan pemerintah itu harus diapresiasi, meskipun agak sedikit terlambat, karena sudah masuk darurat radikalisme,” kata Dendy.
Di tempat yang sama, Koordinator Aikonesia Paul Iman Pandjaitan, mendukung kebijakan pemerintah dalam menerbitkan Perppu tentang Ormas, asalkan tidak ‘mengebiri’ kebebasan berserikat dan menyampaikan pendapat.
“Saya sangat setuju bahwa harus ada produk hukum yang jelas untuk mengatur keberadaan ormas yang ada saat ini. Sehingga ormas-ormas lebih mengedepankan Pancasila,” kata Iman.
Dia berharap pemerintah harus berperan lebih aktif dalam melakukan pencegahan terhadap radikalisme.
“Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut, baru ada intervensi dari pemerintah,” katanya.
Sumber