- Beranda
- Berita dan Politik
Nasib Suram Pasar Elektronik Glodok yang Sepi Ditinggal Pembeli
...
TS
tenglengwotik
Nasib Suram Pasar Elektronik Glodok yang Sepi Ditinggal Pembeli
Jakarta - Jarum jam sudah menunjukan pukul 10.00 pagi, saat eskalator sudah mulai dinyalakan di Pasar Glodok, Jakarta Barat, sebagai tanda dimulainya aktivitas niaga. Namun, pintu-pintu geser kios toko elektronik masih tertutup rapat.
Sementara lorong-lorong di beberapa blok kios juga sepi dari lalu lalang. Jumlah pedagang yang masih beraktivitas di lantai 5 masih bisa dihitung dengan jari. Kondisi toko di lantai 4 dan 3 setali tiga uang, selain banyak yang tutup, banyak di antara kios-kios tutup tersebut sudah ditempeli kertas 'disewakan'.
Begitu pun area parkir kendaraan, terlihat gelap dan sepi. Hanya lantai dasar (ground), lantai 1, dan lantai 2 yang masih menunjukan denyut aktivitas perdagangan di pasar yang pernah menyandang sebagai pusat grosir elektronik terbesar di Indonesia tersebut.
Itulah suasana saat Pasar Glodok saat ini. Glodok saat ini tak seramai dulu. Pusat elektronik Glodok merupakan pusat penjualan berbagai macam barang elektronik yang terbagi dalam beberapa kawasan yang meliputi Glodok Plaza, Pasar Glodok, Harco Glodok, dan Plaza Orion.
Di luar kawasan yang dibangun Pemda DKI Jakarta dan swasta tersebut, ratusan pedagang elektronik lainnya menjamur dengan ruko-ruko di sepanjang jalan di pinggiran Glodok hingga ke Pasar Asemka hingga Mangga Dua.
"Sekarang Glodok sudah tak seramai dulu, penjualannya lesu sejak tahun 2000-an. Tahun ini juga lebih sepi lagi, setiap tahun semakin sepi saja," kata Asisten Manager Pasar Glodok PD Pasar Jaya, Aswan, kepada detikFinance, Kamis (13/7/2017).
Padahal sebelumnya, menurut Aswan, Glodok sangat ramai didatangi pembeli baik eceran, maupun pembeli partai besar.
Barang yang dijual pun beragam, mulai dari barang baru sampai rekondisi alias bekas dengan kualitas beragam. Glodok tak hanya jadi pusat belanjanya barang-barang elektronik warga Jakarta, namun juga kesohor sebagai kulakannya pemilik toko-toko elektronik di seantero Indonesia.
"Ini tahun ini terasa sepi, tapi sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Sebab pastinya karena apa, saya sendiri kurang tahu," jelas Aswan.
Dia menuturkan, beberapa pemilik toko di Pasar Glodok terpaksa menutup tokonya. Sebagian lagi masih bertahan dengan membuka toko di tempat lainnya, atau berjualan secara online. Sementara banyak pula pedagang yang akhirnya memilih menyewakan tokonya.
"Kita enggak punya catatan pasti yang sudah menutup toko karena sudah enggak kuat. Tapi rata-rata mereka (pedagang) masih pegang terus tokonya, karena itu kan hak pakai, ada yang kemudian dialihkan ke saudaranya dan sebagainya," kata Aswan.
nggak meroket lagi
toko offline makin sepi sekarang....
Sementara lorong-lorong di beberapa blok kios juga sepi dari lalu lalang. Jumlah pedagang yang masih beraktivitas di lantai 5 masih bisa dihitung dengan jari. Kondisi toko di lantai 4 dan 3 setali tiga uang, selain banyak yang tutup, banyak di antara kios-kios tutup tersebut sudah ditempeli kertas 'disewakan'.
Begitu pun area parkir kendaraan, terlihat gelap dan sepi. Hanya lantai dasar (ground), lantai 1, dan lantai 2 yang masih menunjukan denyut aktivitas perdagangan di pasar yang pernah menyandang sebagai pusat grosir elektronik terbesar di Indonesia tersebut.
Itulah suasana saat Pasar Glodok saat ini. Glodok saat ini tak seramai dulu. Pusat elektronik Glodok merupakan pusat penjualan berbagai macam barang elektronik yang terbagi dalam beberapa kawasan yang meliputi Glodok Plaza, Pasar Glodok, Harco Glodok, dan Plaza Orion.
Di luar kawasan yang dibangun Pemda DKI Jakarta dan swasta tersebut, ratusan pedagang elektronik lainnya menjamur dengan ruko-ruko di sepanjang jalan di pinggiran Glodok hingga ke Pasar Asemka hingga Mangga Dua.
"Sekarang Glodok sudah tak seramai dulu, penjualannya lesu sejak tahun 2000-an. Tahun ini juga lebih sepi lagi, setiap tahun semakin sepi saja," kata Asisten Manager Pasar Glodok PD Pasar Jaya, Aswan, kepada detikFinance, Kamis (13/7/2017).
Padahal sebelumnya, menurut Aswan, Glodok sangat ramai didatangi pembeli baik eceran, maupun pembeli partai besar.
Barang yang dijual pun beragam, mulai dari barang baru sampai rekondisi alias bekas dengan kualitas beragam. Glodok tak hanya jadi pusat belanjanya barang-barang elektronik warga Jakarta, namun juga kesohor sebagai kulakannya pemilik toko-toko elektronik di seantero Indonesia.
"Ini tahun ini terasa sepi, tapi sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Sebab pastinya karena apa, saya sendiri kurang tahu," jelas Aswan.
Dia menuturkan, beberapa pemilik toko di Pasar Glodok terpaksa menutup tokonya. Sebagian lagi masih bertahan dengan membuka toko di tempat lainnya, atau berjualan secara online. Sementara banyak pula pedagang yang akhirnya memilih menyewakan tokonya.
"Kita enggak punya catatan pasti yang sudah menutup toko karena sudah enggak kuat. Tapi rata-rata mereka (pedagang) masih pegang terus tokonya, karena itu kan hak pakai, ada yang kemudian dialihkan ke saudaranya dan sebagainya," kata Aswan.
nggak meroket lagi
toko offline makin sepi sekarang....
Spoiler for berita yang dijamin gak kalah heboh:
Diubah oleh tenglengwotik 14-07-2017 18:22
0
122.3K
712
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
677.9KThread•47.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya