Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ketika Berbohong, Kamu Sebenarnya Sedang Menyakiti Tubuhmu Sendiri

yukepodotcomAvatar border
TS
yukepodotcom
Ketika Berbohong, Kamu Sebenarnya Sedang Menyakiti Tubuhmu Sendiri
WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD
emoticon-Ultahemoticon-Ultah emoticon-Ultah

Ketika Berbohong, Kamu Sebenarnya Sedang Menyakiti Tubuhmu Sendiri


Sudahkah kamu berbohong hari ini? Kalau belum, bagus. Artinya kamu masih sayang sama tubuhmu sendiri. Karena pada dasarnya berbohong membuatmu menghadapi kehancuran-kehancuran kecil dari otak sampai hati. Masih nggak setuju kalau berbohong itu nggak baik bagi kesehatan? Setelah baca artikel ini dijamin kamu nggak akan kepingin berbohong, sekalipun hanya white lies, apalagi bohong untuk menutupi kebohongan lainnya.

Ketika Berbohong, Kamu Sebenarnya Sedang Menyakiti Tubuhmu Sendiri

Setiap orang rata-rata berbohong satu sampai dua kali sehari. Nggak cukup sampai di situ saja, rata-rata tiap orang juga punya alasan buat melegitimasi kebohongannya. Misalnya, "Mending aku bohong daripada menyakiti hati dia,". Atau "Daripada aku yang kena masalah,”. Apapun alasannya, berbohong itu nggak baik. Bukan hanya untuk kehidupan sosial dan buruk bagi orang yang dibohongi, berbohong justru malah merugikan orang yang mengucapkan kebohongan itu sendiri.

Ketika Berbohong, Kamu Sebenarnya Sedang Menyakiti Tubuhmu Sendiri

Ketika bibirmu baru saja mengucapkan kebohongan, tubuh melepas kortisol ke otak. Kortisol adalah hormon yang menyediakan energi dan mengendalikan stress. Kortisol hanya akan dilepas ketika tubuh dalam stress baik fisik maupun emosional. Artinya, ketika kamu berbohong, tubuh merasa stress dan mengirim sinyal ke otak berupa hormon kortisol.

Ketika Berbohong, Kamu Sebenarnya Sedang Menyakiti Tubuhmu Sendiri

Segera setelah kamu berbohong, otak akan kembali mengingat mana fakta-fakta yang benar dan mana yang berupa kebohongan. Artinya otak harus bekerja lebih keras. Ketika kamu harus mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebohongan itu, otak kembali harus mempertimbangkan hal yang seharusnya mudah jadi sulit karena mengulangi proses pemisahan antara fakta dan kebohongan. Ini terjadi dua hingga sepuluh menit setelah kebohonganmu terucap.

Ketika Berbohong, Kamu Sebenarnya Sedang Menyakiti Tubuhmu Sendiri

Selanjutnya, kamu jadi takut ketahuan. Karena khawatir, kamu akan mencoba menutupi kebohongan tersebut dengan bersikap lebih ramah atau lebih baik ke orang lain. Atau kamu mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa kamu berbohong kan gara-gara mereka, bukan salahmu. Keduanya sama-sama meningkatkan stress dan membuat kamu lebih emosional. Menutupi dan menyembunyikan sesuatu itu sulit, 'kan?

Ketika Berbohong, Kamu Sebenarnya Sedang Menyakiti Tubuhmu Sendiri

Pernah mendengar istilah pathological lying? Ini adalah fenomena ketika seseorang berbohong untuk menutupi kebohongan lainnya sampai kamu sendiri lupa dan percaya dengan kebohonganmu sendiri. Tingkat keparahannya, kamu bisa sampai berbohong seumur hidup hanya karena satu kali berbohong. Kalau kamu terbiasa dengan pathological lying, ya kamu akan merasa baik-baik aja tapi bakal bohong terus. Kalau nggak terbiasa, kamu mungkin akan mulai merasa nggak enak sama orang yang kamu bohongi dan menghindari bertemu dengannya. Akibatnya, interaksi sosialmu dengan satu orang terputus.

Ketika Berbohong, Kamu Sebenarnya Sedang Menyakiti Tubuhmu Sendiri

Rasa bersalah yang terus menerus membuat kamu akan sulit tidur. Nggak berhenti di situ saja, pola tidur yang berantakan akan mempengaruhi kesehatanmu. Dari sakit punggung, tekanan darah meningkat, dan bahkan sampai menurunnya sel darah putih, padahal sel darah putih dibutuhkan untuk kekebalan tubuh. Nah kalau sudah begini, kadang-kadang kasusnya jadi parah sampai kecemasan berlebihan atau depresi.

Untuk menghindari atau berhenti dari kebiasaan berbohong, kamu bisa mulai dari berteman dengan orang-orang yang menghargai kebenaran dan kejujuran. Lalu kamu bisa tanyakan kepada diri sendiri, bagaimana rasanya kalau kamu tahu ada seseorang yang dekat denganmu berbohong. Nggak enak dan kamu pasti nggak mau 'kan dibohongin? Pasti butuh waktu untuk menghentikan kebiasaan ini. Ingat-ingat saja selalu bahwa kebenaran yang menyakitkan jauh lebih baik dibandingkan dengan kebohongan yang membuai.


Sumber dari Yukepo

Rate, comment, cendol appreciated emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia
anasabila
4iinch
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
40.1K
236
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.