Legenda Kapal Hantu Flying Dutchman antara Mitos dan Fata Morgana
TS
okoki
Legenda Kapal Hantu Flying Dutchman antara Mitos dan Fata Morgana
Kebanyakan orang tahu tentang kapal hantu Flying Dutchman dari film Hollywood ‘The Pirates of Caribbean: Dead Man’s Chest’.
Dalam film tersebut, diceritakan kapal tersebut dihuni para perompak terkutuk yang akan mengarungi laut selamanya meskipun mereka semua sudah meninggal.
Quote:
Kapten kapal Flying Dutchman digambarkan menyerupai manusia berkepala gurita lengkap dengan tentakel-tentakelnya. Ia bernama Davy Jones. Penguasa lautan paling ditakuti. Kelemahannya hanya satu, jantung yang disimpan dalam peti kemas dan terkubur di pantai Isla Cruses. Barangsiapa memiliki jantung itu bisa menguasai lautan dan mengendalikan monster laut, Kraken.
Isla Cruses hanya lah pulau fiksi yang tampil dalam film yang dibintangi Johnny Deep (bermain sebagai Kapten Jack Sparow). Dikisahkan, Isla Cruses adalah pulau terpencil yang seluruh penduduknya tewas karena wabah penyakit.
Bicara soal Flying Dutchman, sekarang pertanyaannya adalah dari mana sutradara Gore Verbinski mendapatkan inspirasi kisahnya?
Apakah perompak gaib tersebut benar-benar nyata atau sekadar mitos?
Quote:
Menyadur The Vintage News, Flying Dutchman merupakan legenda atau cerita rakyat dari Belanda. Seperti dalam film Pirates of Carribean, seluruh awak kapal itu dikutuk mengarungi tujuh lautan selamanya dan tak pernah bisa berlabuh apalagi pulang ke rumah.
Ada yang mengatakan Flying Dutchman hanya takhayul karangan para pelaut pada abad ke-17. Akan tetapi beberapa pelaut meyakini kapal itu ada, bahkan pernah melihatnya dengan mata kepala sendiri.
Pelaut biasa melihat kapal ini dari kejauhan, disinari dengan sorotan cahaya redup. Mereka percaya penampakan kapal tersebut adalah pertanda terburuk. Kepercayaan ini berlangsung lama sejak laporan paling awal tentangnya ditulis pada abad ke-18. Laporan serupa ditemukan sebagian besar pada abad ke-19. Dan selama lebih dari 250 tahun masih juga ada yang merasa bertemu kapal tersebut di abad ke-20.
Davy Jones dan kru dalam film Pirates of Carribean: Dead Man's Chest
Spoiler for Davy Jones di film Pirates of Carribean: Dead Man's Chest:
Quote:
Referensi penelitian pertama tentang kapal hantu itu diterbitkan pada 1790, ditulis oleh John MacDonald. Dia menceritakan pengalaman orang-orang yang pernah melihat kapal itu di Eropa, Asia dan Afrika.
“Cuaca sangat berangin sehingga para pelaut mengatakan, mereka melihat Flying Dutchman. Menurut kabar yang beredar, kapal itu diisi pelaut Belanda yang datang ke Cape dalam keadaan tertekan dan ingin segera berlabuh,” tulisnya.
Akan tetapi, mereka tidak kunjung mendapatkan arahan sehingga kapal itu menghilang. Kapal dan seluruh awaknya diduga tersesat dalam cuaca buruk yang sangat mengaburkan penglihatan pada masa itu.
Dalam beberapa buku lain, penulis yang berbeda mendapatkan kisah yang hampir sama. Kebanyakan pelaut bertemu dengan kapal hantu itu di perairan Afrika. Tepatnya dekat Tanjung Harapan.
Lukisan kapal Flying Dutchman karya Albert Pinkham Ryder pada 1887
Spoiler for Lukisan kapal Flying Dutchman:
Quote:
Jika mencari keterkaitan paling mungkin dalam catatan sejarah, ada yang menyarankan kaptennya bernama Bernard Foke. Kapten kapal Belanda sungguhan yang lahir pada abad ke-17 dan berlayar di bawah bendera Perusahaan Dagang Hindia-Belanda (VOC). Dia terkenal akan kecepatannya yang luar biasa dalam mengarungi perjalanan dari pelabuhan di Belanda ke Pulau Jawa, Indonesia.
Dia menempuh perjalanan sejauh itu pada 1678 dalam kurun waktu 3 bulan 10 hari. Kapalnya waktu itu membawa sejumlah surat untuk Gubernur Belanda di Nusantara. Karena kecepatannya, orang-orang menduga Kapten Forke bersekutu dengan iblis.
Quote:
Kesaksian lain datang dari Nicholas Monsarrat. Kisahnya sudah dibukukan dengan judul The Cruel Sea pada 1951. Ia mengaku menyaksikan sendiri fenomena kemunculan Flying Dutchman saat bertugas sebagai perwira Angkatan Laut Kerajaan selama Perang Dunia II.
Laporan paling menonjol lain dibuat oleh Pangeran George yang kemudian menjadi Raja George V. Ia pernah melakukan perjalanan air selama tiga tahun semasa muda, ditemani kakak laki-lakinya, Pangeran Albert Victor, yang kemudian lebih dikenal sebagai Raja Edward VIII.
Gambaran fata morgana Flying Dutchman
Spoiler for Gambaran fata morgana Flying Dutchman:
Quote:
Belakangan, dipercaya Flying Dutchman hanya fata morgana alias ilusi optik. Ini mungkin terjadi di celah cahaya sempit tepat di atas cakrawala. Ketika fata morgana terjadi, dalam kondisi tertentu di atmosfer, ia mampu menghasilkan citra superior terdistorsi dari objek nyata, seolah ada kapal di bawah cakrawala.
Raja George V menyatakan pernah melihat kapal tersebut pada 11 Juli 1881. Kejadiannya di lepas pantai Australia, di tengah Selat Bass, antara Melbourne dan Sydney. Seperti dijelaskan dalam catatan hariannya, kapal itu muncul dengan latar belakang semburat merah tak biasa. Saat kapal George mendekat, kapal misterius itu lenyap tanpa jejak. Padahal malam itu cerah dan lautnya tenang.
Mana yang benar dari teori di atas? Mungkin Flying Dutchman akan terus menjadi kapal misterius yang sulit ditenggelamkan dari dunia maritim.