Kiamat kehidupan bumi kian dekat. Boleh percaya boleh tidak. Namun, setidaknya itulah yang diyakini para ilmuwan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences edisi 11 Juli 2017.
Dalam studi berjudul
"Biological annihilation via the ongoing sixth mass extinction signaled by vertebrate population losses and declines"itu, tim ilmuwan mengungkapkan bumi kian
kekurangan sumber daya alam. Musababnya,
kepadatan populasi dunia dan gaya hidup manusia yang berlebihan.
Tim terdiri dari Gerardo Ceballosa, pakar ekologi dari Universitas Mexico City; dan, Paul Ehrlich dan Rodolfo Dirzo, pakar biologi lingkungan dari Universitas Stanford, Amerika Serikat.
"Fakta-fakta tersebut merupakan indikator bumi mendekati kiamatnya," tulis tim dalam jurnal.
Ceballosa, Ehrlich, dan Dirzo memakai metode analisis terhadap 27.600 mamalia, reptil, dan amfibi. Mereka menemukan penurunan sekitar 43 persen sejak 1993. Jika hal tersebut terus terjadi, menurut tim, kehidupan di bumi akan terjadi lebih cepat daripada yang diprediksi sebelumnya. Alias kiamat kehidupan kian dekat.
Selama milenium terakhir, tulis tim, sejumlah spesies di bumi juga mengalami kepunahan 100 kali lebih cepat ketimbang milenium sebelumnya. Rata-rata ada dua spesies hewan vertebrata (bertulang punggung) punah tiap tahunnya dalam 100 tahun terakhir.
Jelas itu sangat mengkhawatirkan, terlebih sejumlah satwa yang dalam periode sebelumnya memiliki status aman telah menjadi rentan punah. Itu karena sekitar 50 persen dari sejumlah hewan yang dulu berbagi kehidupan dengan manusia sudah lenyap.
"Kepunahan massal sudah di depan mata," tulis tim dalam jurnal.
Dalam jurnal tim juga menunjukkan beberapa indikator yang menunjukkan ancaman yang memicu kiamat keanekaragaman hayati di bumi. Hilangnya banyak spesies di planet ini berperan besar dalam efek kiamat atau katastropik ekosistem. Hal itu, menurut tim, memiliki konsekuensi besar dalam banyak aspek, seperti ekologi, ekonomi, dan sosial.
Sejak 443 juta tahun terakhir, kehidupan di bumi telah mengalami lima kali kepunahan masal. Kepunahan pertama terjadi pada periode akhir Ordovician, 443 juta tahun lalu. Pada periode itu, Bumi dilanda musim es membeku, dengan 60-70 persen spesies mengalami kepunahan.
Kepunahan kedua terjadi pada periode awal Devonian, tepatnya pada 360 juta tahun lalu. Perubahan iklim ekstrem membuat 70 persen spesies punah.
Ketiga terjadi pada pertengahan periode Permian-Triassic, 250 juta tahun lalu. Sebabnya adalah erupsi gunung berapi masif. Peristiwa itu membuat 95 persen spesies punah. Kepunahan keempat terjadi pada masa Triassic-Jurassic, sekitar 200 juta tahun lalu. Akibat erupsi gunung berapi, tiga perempat spesies lenyap dari muka bumi.
Terakhir, pada masa Cretaceous-Tertiary, 65 juta tahun lalu. Penyebabnya adalah meteor raksasa yang menghantam bumi, membuat spesies dinosaurus lenyap seutuhnya.
sumbet