Pernahkan Anda berpikir seperti apa pengobatan pada zaman dahulu, dimana teknologi pengobatan belum secanggih saat ini.

Alam mungkin bisa menjadi jawaban terhadap pertanyaan itu. Orang-orang pada zaman dahulu kerap memanfaatkan apa yang dihasilkan oleh alam untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun kepentingan pengobatan dan ritual.

Alhasil, jika diungkap saat ini, orang-orang akan menganggap pengobatan itu menjadi sesuatu yang aneh dan di luat nalar.

Berikut 7 pengobatan aneh yang menjadi tradisi pada zaman dahulu.



Sebagian warga Afrika Selatan percaya bahwa wanita yang masih perawan bisa menjadi obat untuk penyakit kelamin seperti AIDS.

Menurut survei, Afrika Selatan menjadi negara dengan tingkat kekerasan seksual yang sangat tinggi dibanding negara lainnya.

Untuk itu, pada dekade 90-an sejumlah penyakit kelamin muncul di negara itu seperti virus ebola yang sempat heboh.

Dan yang mencengangkan, dalam sebuah survey menyebutkan, sekitar satu per tiga warganya mempercayai mitos bahwa bercinta dengan wanita yang masih perawan dapat mengobati virus AIDS.



Penyakit malaria pernah menjadi wabah pada zaman Inggris kuno. Masyarakat pada zamannya pecaya bahwa penyakit tersebut bisa diobati dengan jaring laba-laba.

Bahkan, sebuah kapsul diciptakan yang dibuat dari ekstrak jaring laba-laba. Namun obat ini sejak beberapa abad yang lalu sudah ditinggalkan oleh masyarakat.

Darah Kelelawar Bisa Mengobati Kebutaan

Mesir kuno menjadi kawasan yang memiliki peradaban paling tinggi dibandingkan kawasan lainnya. Di samping itu masyarakat Mesir kuno juga pernah terserang wabah kebutaan.

Hal yang paling masuk akal saat itu adalah disebabkan karena kawasan itu sering mengalami badai gurun dan sengatan sinar matahari yang sangat terik.

Ahli kesehatan pada saat itu justru menyarankan penggunaan darah kelelawar untuk diteteskan ke mata seseorang yang mengalami sakit kebutaan.

Masyarakat Mesir kuno percaya, mata kelelawar yang sangat tajam diharapkan dapat menyebuhkan mata pasien.





Lain lagi pengobatan di negara Peru tempo dulu. Menurut para arkeolog Peru dikenal sebagai salah satu budaya yang tertua di dunia.

Masyarakat saat itu percaya bahwa binatang kodok memiliki kandungan yang dapat membuat lelaki yang lemah syahwat kembali bergairah.

Persoalan impotensi menurut warga setempat bisa disembuhkan dengan meminum jus kodok. Binatang kodok diolah menjadi jus dan dicapur maca, tanaman yang biasa tumbuh di Amerika Serikat.

Selain mengobati impotensi, jus kodok juga dipercaya menyembuhkan penyakit bronkitis, asma dan penyakit pernafasan lain.

Kotoran Anjing Bisa Mengobati Radang Tenggorokan

Dalam kepercayaan masyarakat zaman dahulu, kotoran anjing jenis Hyena di percaya dapat mengobati penyakit radang tenggorokan.

Kotoran yang sudah kering dan memutih itu dicampur madu dan dijadikan semacam ramuan. Lalu ramuan itu diminum sedikit demi sedikit hingga penyakit itu sembuh.

Namun kepercayaan orang zaman dahulu akan kotoran anjing heyna bisa mengobat penyakit lambat laun memudar hingga kini dan menghilang.



Masyarakat Cina sejak dulu terkenal dengan ramuan obat-obatan herbal yang mujarab. Tak hanya tumbuhan, terkadang hewan juga menjadi ramuan obat-obatan yang manjur.

Salah satu obat itu adalah empedu monyet. Masyarakat percaya bahwa empedu monyet, selain ampuh untuk mengobati mata juga digunakan untuk pengobatan sakit perut. Sementara darah monyet bisa digunakan untuk campuran obat kuat.

Bahkan, beberapa tahun belakangan, masyarakat Indonesia sempat heboh dengan video yang menjual monyet sebagai obat untuk penyakit.



Obat atau metode pengobatan tak wajar lainnya ada di Kota Chodova Plana, Czech.

Di negara itu terdapat pengobatan yaitu berupa sauna atau mandi air hangat dengan menggunakan campuran bir dan air mineral.
Warga percaya cara itu dapat menghambat proses penuaan terutama bagi para wanita.

Kota tersebut bahkan menjadi pusat kota kesehatan pertama di dunia dan satu-satunya yang menerapkan mandi sauna dengan air bir.


sumber: arah.com