Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

becak250ccAvatar border
TS
becak250cc
"Harga Pangan Stabil Iya, Stabil Tinggi..."
JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF) menyepakati adanya stabilisasi harga pangan selama bulan Ramadhan tahun 2017.

Namun, Direktur INDEF Enny Sri Hartati memandang harga pangan masih berada di atas harga acuan penjualan konsumen. Artinya, lanjut dia, upaya stabilisasi harga belum mampu memulihkan daya beli masyarakat.

"Kemarin Presiden mengapresiasi ( harga pangan) selama Ramadhan tahun ini adalah yang terbaik selama 10 tahun terjadi stabilitas harga pangan," kata Enny, dalam konferensi pers yang digelar di kantor INDEF, Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (10/7/2017).

"Ternyata setelah kami bandingkan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), kalau dilihat harga pangan stabil iya, stabil tinggi," kata Enny.

Berdasarkan hasil pemantauan PIHPS di 160 pasar di Indonesia selama 9 September 2016 hingga 12 Juni 2017, menunjukkan harga di pasar masih cenderung lebih tinggi dibanding harga acuan pemerintah.

Contohnya, harga beras medium di pasar lebih mahal 17 persen dari harga acuan. Kemudian harga gula pasir lebih mahal 10,1 persen dari harga acuan.

Harga daging sapi kualitas 1, lanjut dia, lebih mahal 47 persen dari harga acuan. Harga daging sapi kualitas 2 lebih mahal 37 persen dari harga acuan, dan minyak goreng curah lebih mahal 19 persen dari harga acuan.

"Data ini terkonfirmasi oleh turunnya daya beli masyarakat. Secara logika, ketika harga turun mestinya meningkatkan daya beli masyarakat," kata Enny.

Selain itu, Enny menyebut, Jawa Timur sempat mengalami deflasi pada Maret 2017 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Jawa Timur sempat mengalami deflasi sebesar 0,09 persen.

Hanya saja, lanjut dia, hal ini tak berbanding lurus dengan penjualan ritel di sana. Adapun penjualan ritel di Jawa Timur selama Lebaran kemarin mengalami penurunan.

Penjualan ritel hanya sebesar 4 persen. Angka ini lebih rendah dibanding Lebaran tahun 2016 sebesar 13 persen.

"Artinya apa? Berarti deflasi atau stabilitas harga yang terjadi justru disebabkan karena daya beli masyarakat turun. Karena daya beli masyarakat turun, jadi enggak sehat permintaan yang ada di masyarakat," kata Enny.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengapresiasi jajaran menterinya yang mampu menciptakan stabilitas pada harga bahan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H.

Dia mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Jokowi meminta stabilitas harga bahan pangan tersebut dipertahankan.

KOMPOS.COM

Luar binasa prestasi mempertahankan harga pangan dll yg stabil.............................................................tingginyaemoticon-Leh Uga
Diubah oleh becak250cc 10-07-2017 23:48
nona212
nona212 memberi reputasi
1
5.2K
73
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.