Hasil perpaduan budaya Melayu dan Tionghoa, Tari Sangit memberikan sebuah kolaborasi apik dan menghibur. Banyak dipertunjukan dalam acara tertentu.

TARI Sangit, biasanya adakan pertunjukan dalam acara ulang tahun warga Tionghoa di Bangka Belitung. Semakin ke sini, diadakan untuk menghibur acara tertentu, termasuk pertemuan-pertemuan.

Tarian ini merupakan hasil akulturasi atau perpaduan antara budaya leluhur orang Melayu dengan Tionghoa. Dari nama saja, Sangit artinya hari perayaan ulang tahun orang Tionghoa.

Dalam perayaan Sangit, menggunakan kursi tradisional untuk tamu undangan, lalau anak cucu disusun bak baju khas warga Tionghoa. Lalu diiringi dengan lagu tradisional Tionghoa.

Salah satu acara yang bukan ulang tahun dengan penampilan Tari Sangit adalah halal bihalal masyarakat perantauan Provinsi Bangka Belitung se-Jabodetabek di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), belum lama ini.

Para penari didatangkan langsung dari Bangka Belitung, sehingga makna budaya yang terkandung di dalamnya tetap murni.

Menurut Ristia, Pejabat Pengurus Teknis Kegiatan Anjungan Bangka Belitung TMII, Sangit yang artinya ulang tahun, biasanya untuk warga Tionghoa yang berusia 50 tahun ke atas. Dirayakan sesuai dengan kemampuannya.

“Di Bangka Belitung ada dua etnis terbesar yaitu Melayu dan Tionghoa. Jadi tarian ini merupakan kolaborasi antara kedua etnis,” ujar Ristia.

Tari Sangit kadang dipertunjukan dalam festival di Bangka Belitung. Gunanya untuk menegaskan tentang kekayaan budaya dan merajut keberagaman antar-etnis.


http://indochinatown.com/seni/tari-s...-tionghoa/2215

perpaduan gan