Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

frances19Avatar border
TS
frances19
Pasang Foto Rizieq, 11 Pemuda Di Bali Mengaku Iseng Dan Minta Maaf
Pasang Foto Rizieq, 11 Pemuda Di Bali Mengaku Iseng Dan Minta MaafMerdeka.com - 11 Pemuda yang memasang sepanduk bergambarkan M Rizieq Syihab di pagar masjid Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Bali menyerahkan diri ke aparat desa. Kedatangan 11 remaja itu menyampaikan permohonan maaf telah menimbulkan kontroversi dan keresahan di masyarakat.

Kepala Desa Tegallinggah, Ketut Mudarna membenarkan adanya 11 pemuda desa setempat yang mendatangi bale desa. Bahkan saat mereka datang, saat itu ada Camat Sukasada Made Dwi Adnyana dan Kapolsek Sukasada Kompol Ketut Darmita. Di hadapan Kepala Desa Tegallinggah, mereka menyampaikan kronologi pemasangan spanduk tersebut.

"Spanduk bergambar Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq itu kami pasang usai mengkuti malam takbiran, Sabtu (24/6) lalu," kata Imam Akbar salah seorang dari 11 pemuda tersebut, Kamis (6/7).

Imam Akbar pun dengan polos mengaku spanduk berukuran 2 x 1 adalah miliknya yang diberikan teman dari Jawa.

"Spanduk itu saya bawa dari Jawa, usai mengikuti pendidikan di pondok pesantren sekitar 2014 silam," terangnya.

Ketika malam takbiran, Imam bersama belasan remaja lainnya membawa spanduk itu berkeliling desa dengan menggunakan mobil untuk menyambut perayaan Idul Fitri Syawal 1438 Hijriah.

Kemudian, usai malam takbiran, spanduk itu dipasang di tembok Masjid Nurul Huda. "Tidak ada maksud apa-apa. Murni hanya iseng guyonan belaka," akunya.

Di hadapan Camat Dwi Adnyana, sebelas remaja ini mengaku tidak ada niat sedikitpun untuk mendirikan ormas FPI di Buleleng. Mereka pun mengaku kagum terhadap sosok Rizieq, namun bukan terhadap ormas yang didirikannya.

"Tidak ada niat sedikitpun kami untuk mendirikan ormas FPI, itu tidak ada. Kami hanya kagum, jujur tidak tahu jika akan berdampak seperti ini. Melalui forum ini, kami meminta maaf kepada masyarakat Tegallinggah, ini kami lakukan tanpa ada telanan dari manapun," bebernya.

Setelah mengetahui jika spanduk itu menimbulkan polemik di masyarakat, kemudian spanduk tersebut langsung dibakar bersama temannya.

Pengakuan serupa juga disampaikan Malik Abdul Aziz. Selama ini, dirinya tidak mengetahui jika pemasangan spanduk itu ada aturannya.

"Saya juga minta maaf, sudah melakukan tindakan gegabah. Kami orang awam, dan ini pelajaran buat kami kedepan sekaligus pengalaman untuk tidak mengulang hal serupa," singkatnya.

Dalam surat pernyataan bermatrai itu, memuat tentang permohonan maaf serta tidak akan mengulangi perbuatan serupa, dan siap menerima sanksi hukum apabila terbukti terlibat dalam kegiatan ormas radikalisme yang dianggap bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.

Sementara itu, Kepala Desa Tegallinggah Made Mudarna langsung menggelar pertemuan di kediamannya bersama Kapolres Buleleng, AKBP Made Suka Wijaya dan Ketua Komisi II DPRD Buleleng Mangku Budiasa.

Pertemuan yang berlangsung tak lebih dari sejam itu dilakukan untuk menyikapi persoalan yang sempat menimbulkan keresahan di masyarakat, bahkan menjadi perbincangan hangat hingga di media sosial.

"Sekarang masalahnya sudah clear, saya juga senang belasan pemuda tersebut sepakat untuk tidak mengulangi perbuatan dengan membuat surat pernyataan. Kami tetap menolak radikalisme. Kami akan tetap pantau setiap waktu, sehingga desa kami tetap aman," tutup Kepala Desa Tegalinggah.

Terkait ini kasus yang sebelumnya diserahkan ke ranah hukum. Oleh pihak warga desa diselesaikan secara kekeluargaan, sehingga 11 pemuda tersebut tidak harus menjalani proses hukum.

Courtesy : https://m.merdeka.com/peristiwa/pasa...nya-iseng.html
0
5.1K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.