Hai, Gan, hari ini ane mau bagiin informasi mengenai fakta-fakta unik pertemuan KTT G20 di Hamburg, Jerman. Seperti yang kita ketahui, Para pemimpin 20 negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar didunia seperti Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, Britania Raya, RRT, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis,
Rusia, Turki, dan Uni Eropa, berkumpul di kota Hamburg, Jerman untuk membahas masalah penanggulangan terorisme, perubahan iklam, konflik Marawi, dan banyak hal didunia. Pertemuan ini tentunya menarik perhatian masyarakat karena segala kesepakatan yang dibuat dalam Konferensi ini akan dipraktekkan sebagai suatu aturan dan regulasi dimasing-masing negara yang tentunya akan berdampak kepada masyarakat yang bersangkutan. Pertemuan ini juga menarik karena digelar disaat tensi politik sedang naik antara negara-negara anggotanya. Contohnya yang sedang hangat diperbincangkan adalah sengketa hak kekuasaan dan kebebasan bernavigasi atas Laut China Selatan antara RRT, dan Amerika Serikat serta sekutunya, perseteruan antara Amerika Serikat dan Rusia karena dugaan keterlibatan Rusia dalam Pilpres tahun 2016 lalu dan masalah Suriah, dan masih banyak contoh yang lain. Oleh karena itu, saat ini kita akan membahas fakta-fakta unik KTT G20 ditahun ini.

1. Konferensi terganggu oleh demo yang dilakukan para demostran


Pada saat Konferensi sedang berlangsung, para demonstran antikapitalisme yang menentang KTT G-20 berdemo, dan membuat kerusuhan dengan membakar ban, dan membakar puluhan mobil mewah. Para polisi pun kewalahan untuk menghalau para demostran ini.

2. Didominasi masalah terorisme.


Masalah terorisme adalah salah satu topik yang paling mendominasi kegiatan ini. Konferensi ini berusaha untuk menemukan berbagai cara untuk menanggulangi terorisme dan melawan ISIS di Timur Tengah.

3. Ketidakhadiran Raja Salman


Salah satu hal yang menarik perhatian adalah ketidakhadiran Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz al- Saud. Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi juga tidak hadir karena alasan sakit. Akhirnya, Ibrahim Al- Assaf (Kepala keuangan Arab Saudi) mewakili Arab Saudi di KTT tahun ini.

4. Donald Trump sulit mendapatkan Hotel


Di KTT kali ini, Trump dan rombongannya terancam tidak memiliki tempat menginap karena pihak Trump terlambat memesan kamar hotel, sehingga seluruh hotel sudah penuh oleh rombongan dari negara lain. Awalnya, Trump dan rombongannya ingin membooking hotel Four seasons, tapi sudah keburu penuh dengan rombongan dari Arab Saudi. Akhirnya, Trump dan rombongannya menginap di Wisma Tamu Senat di Hamburg, Jerman.

5. Digelar diengah perseteruan antar negara anggota G-20.


Yang paling unik adalah, KTT ini digelar disaat negara-negara anggotanya sedang berseteru. Contohnya adalah:
- Perseteruan Amerika Serikat dengan Uni Eropa (Khususnya Prancis) karena menarik diri dari Perjanjian Paris.
- Perseteruan Turki dan Jerman, karena berbagai kecaman yang dilontarkan Pemerintah Jerman dibawah pimpinan Kanselir Angela Merkel kepada Pemerintah Turki dibawah pemerintahan Presiden Reccep Tayyip Erdogan.
- Perseteruan antara Amerika Serikat dan Rusia, karena tudingan bahwa Rusia mengintervensi Pilpres AS di tahun 2016 yang lalu.
- Perseteruan antara Amerika Serikat dan Meksiko, dimana Amerika meminta Meksiko membayar biaya pembangunan tembok perbatasan antara AS dan Meksiko.
- Perseteruan antara RRT dan Korea Selatan, karena ketidaksukaan RRT terhadap rudal THAAD yang disebut-sebut dapat mengancam kedaulatan udara negaranya.
- Perseteruan antara RRT dan Amerika Serikat karena Amerika menuntut kebebasan bernavigasi di Laut China Selatan.
- Perseteruan antara negara-negara Eropa dan Rusia karena pengembangan militer Rusia dianggap dapat mengganggu kedaulatan negara tetangga dan memicu konflik seperti yang terjadi di Semenanjung Krimea ditahun 2014 lalu.

Dan masih banyak lagi perseteruan yang tidak sempat kita bahas. Kebayang gak betapa canggungnya pertemuan para pemimpin negara yang saling berseteru? Mudah-mudahan peseteruan itu tidak memicu konflik yang berkepanjangan ya, dan semoga hasil pertemuan itu membawa dampak positif bagi keamanan dan perkembangan ekonomi bagi negara-negara anggota, khususnya Indonesia, sebagai salah satu anggota KTT G-20 ini.