• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Nostalgia Permainan dan Aturan Seru Adu Layangan yang Bikin Masa Kecil Bahagia

darkziieAvatar border
TS
darkziie
Nostalgia Permainan dan Aturan Seru Adu Layangan yang Bikin Masa Kecil Bahagia


Quote:




Quote:




7 Film Warkop DKI paling kocak dan legendaris
Uang Kertas Satu Sen Seri Sukarelawan 1964 Masuk Guiness Book Of World Records
Sesibuk Apa Pun, Awak Kabin ini Tak Lupa Beribadah
6 Fakta tentang nasi dan rumah makan padang ini pasti belum kamu tahu!
Ayana Moon, Mualaf Cantik Asal Korea Selatan ini Bikin Hati Adem
4 Film Ini Nunjukin Kalau Rasis itu Gak Manis


Semakin tajam benang, makin besar pula kemungkinan menang

Kalau zaman dulu sih, asal ada angin lumayan kencang, pasti bakal ada anak-anak berbondong-bondong main layangan. Tentu bukan cuma untuk gaya-gayaan, kebanyakan bermain buat diadu dengan yang lain. Istilah populernya dulu “Sambitan”. Oleh sebab itu, agar layangan tidak kalah sambit dengan milik orang lain, mesti dikasih benang gelasan yang super tajam. Tujuannya, agar kalau menyambit atau kena sambit, benang layangan kita tidak putus dengan begitu mudah.
Quote:

Oleh sebab itu seringnya kita rela mengeluarkan kocek yang tidak murah buat membeli benang gelasan yang setajam silet. Mirisnya mungkin kina bisa menang mudah memutuskan benang layangan lawan, namun tangan juga bakal jadi korbannya. Saking tajamnya benang layangan, jadinya tangan jadi lecet hingga berdarah-darah. Tapi gak apa-apa sih, yang penting layangan kita menang.


Semboyan layangan hunter, penemu pertama adalah pemilik

Meskipun mungkin yang main layangan hanyalah dua orang, tapi penontonnya bisa sampai puluhan orang. Usut punya usut, mereka ternyata punya tujuan sendiri sih, menunggu salah satu layangan yang terputus. Bisa dibilang para bocah ini sebagai para layangan hunter. Saat melihat kesempatan ada salah satu layangan yang putus, bocah-bocah yang bergerombol ini bakal berlari mengejarnya melewati berbagai rintangan dan halangan. Motonya, “Siapa cepat dia dapat”.
Quote:

Lalu bagaimana nasib pemilik layangan yang sudah kalah saat sambitan? Tidak ada hal yang dapat dilakukan lagi melainkan mengikhlaskan layangannya. Meskipun seru ya rasanya menjadi para pengejar layangan ini, namun ternyata ada risiko bahaya juga. Saking asyiknya mengejar layangan, jadinya lupa melihat keadaan jalan, seringnya terjadi kecelakaan. Mesti sangat hati-hati jadi layangan hunter ini.


Sebelum adzan, pantang pulang

Seperti permainan lainnya anak bocah zaman dulu, pantang sekali pulang sebelum magrib berkumandang. Asalkan masih ada sinar matahari, di situlah adu layangan masih tetap berjalan. Namun kadang juga ada yang lebih malam dari itu, biasanya para layangan hunter yang mengalaminya.
Quote:

Saking serunya mengejar layangan jatuh, mereka tidak sadar kalau ternyata sudah berada jauh dari rumah, padahal adzan magrib sudah berkumandang. Alhasil mereka sampai ke rumah dalam keadaan hari yang sudah gelap. Malang nian nasib mereka, pasalnya emak, sudah berada di depan pintu sambil membawa senjata andalan sapu dan kemoceng.


Yang berekor adalah lambang perdamaian

Kalau zaman dulu ada beberapa aturan yang mengharamkan para pemain layangan aduan ini untuk menyambit yang berekor. Kalau diibaratkan, layangan berekor ini sebagai simbol perdamaian, tidak boleh menyambit ataupun disambit oleh layangan lain.
Quote:

Kalau sampai hal itu terjadi, maka sang penyambit akan dicari sampai ketemu dan dimintai ganti rugi. Entah sejak kapan dan karena alasan apa peraturan ini ada, padahal tujuan dibuatnya ekor pada layangan adalah sebagai penyeimbang agar layangan tidak gampang goyang saat di udara.


Sering ada hal yang ngeselin

Meskipun sangat menyenangkan, ternyata ada pula hal ngeselin saat bermain adu layangan ini. Terutama saat sudah kalah sambitan dengan yang lain, kadang benang gelasan mahal sering dicuri oleh oknum ‘kampret’. Ya, kronologinya baru saja kalah sambitan, akhirnya pasrah deh sambil gulung benang gelasan.
Quote:


Eh, setelah beberapa waktu digulung, ternyata sudah sampai di ujungnya. Inikan aneh, pasalnya seharusnya bisa lebih panjang lagi. Selain itu, para layangan hunter juga merasakan hal ngeselin, terutama saat yang menangkap layangan jatuh ada dua orang. Jadi bingung siapa pemiliknya. Jalan satu-satunya ya layangannya di robek biar sama-sama adil.

Layangan memang permainan yang super duper seru. Namun sayang sekarang ini sudah jarang sekali yang memainkannya. Alasan takut panaslah, takut terlukalah, padahal kalau mereka mau coba, dijamin ketagihan. Itu masih lebih baik ketimbang main hape mulu.




0
36.3K
260
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.