Foto: NBC

Mungkin, bagi kita yang di Indonesia, lebih familiar dengan fidget spinners non-elektrik, namun di Amerika sana, anak-anak sudah familiar bermain dengan fidget spinners dengan teknologi bluetooth.

Penggemar Fidget Spinners di Amerika diberi peringatan oleh sejumlah ibu-ibu di sana, karena mainan ini meledak saat sedang dicas.

Bluetooth Fidget Spinners, yang terkoneksi dengan ponsel untuk bisa memainkan musik melalui speaker yang terpasang, ditemukan meledak dan mengeluarkan api saat sedang mengisi ulang baterai. Dua ibu di Amerika melaporkan bahwa mainan anak-anaknya ini secara mendadakan terbakar saat sedang dicas.




Hal ini mengingatkan kita akan sejumlah ponsel yang terbakar saat sedang dicas. Lalu, pada tahun 2015, ketika hoverboard lagi ngetren di Amerika, kemudian perlahan-lahan skuter bermotor yang menggunakan tenaga baterai tersebut mulai menyalakan api dan membakar orang-orang. Ternyata insiden ini terjadi lagi, kali ini pembuat gara-garanya adalah fidget spinnernya.

Di Alabama, Kimberly Allums mengatakan fidget spinner milik anak laki-lakinya yang sedang dicas selama 45 menit, didapati meledak tiba-tiba. Pada mainan itu terlihat api yang menyala dan mengeluarkan asap. Anaknya lalu membuang mainan itu ke wastafel berisi air untuk mematikan apinya.

Seorang perempuan di Michigan, Michelle Carr, mengatakan cerita yang sama ke media NBC 25. "Saya secara pribadi tidak akan membeli mainan ini lagi karena takut akan terjadi hal serupa," katanya setelah menemukan fidget spinner miliknya terbakar. "Saya tahu banyak anak-anak yang ingin memilikinya, tapi kalau mainan ini sedang dicas, kita harus berada jauh-jauh dan pastikan mainan itu benar-benar tercas."

Komisi Keamanan Produk Konsumen menyarankan "jangan mengecas produk dengan baterai semalaman saat kita sedang tidur," kata CPS. "Selalu ikuti petunjuk pemakaian yang didesain spesifik tergantung device-nya."

Sumber: Unilad, The Sun