Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

xaruduyAvatar border
TS
xaruduy
Pernikahan ABG dan Nenek, Komnas Perempuan: Asal Tak Ada Kekerasan

Jakarta - Bunuh diri jadi solusi bagi Selamet Riyadi dan Rohaya bila jalinan asmara mereka tak direstui. Keduanya mengaku saling jatuh cinta hingga akhirnya memutuskan untuk mengikat janji saling setia dalam pernikahan.

Pernikahan keduanya memang sempat membuat heboh lantaran perbedaan usia keduanya yang sangat jauh. Selamet yang masih berusia 16 tahun, sedangkan Rohaya telah menginjak usia 71 tahun.

Komnas Perempuan memandang hal tersebut wajar saja. Komnas Perempuan pun meminta semua pihak menghormati apa yang telah menjadi keputusan keduanya, tapi dengan syarat.

"Kita harus hormati keputusan setiap orang untuk menikah dengan siapa pun, dalam usia berapa pun asalkan tidak memberikan peluang terjadinya kekerasan terhadap perempuan," ucap komisioner Komnas Perempuan, Sri Nurherawati, ketika dihubungi, Senin (3/7/2017).

Meski demikian, Sri menyebut perbedaan usia Selamet dan Rohaya yang dipersoalkan itu mungkin berasal dari perspektif gender bila laki-laku harus lebih dewasa. Namun, Sri memandang bila perbedaan usia itu tak masalah asalkan tidak ada peluang terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap hak-hak perempuan.

"Yang penting itu kan sebenarnya kesetaraan dalam pengambilan keputusan, dan kesetaraan di dalam rumah tangga, itu yang harus dipastikan. Soal usia sebetulnya kita belum pernah melakukan sejauh mana, apakah dengan perbedaan usia itu membuat peluang pelanggaran HAM-nya lebih besar atau bagaimana, tapi yang jelas, mau beda usia, mau beda latar belakang dan sebagainya, bahwa nilai-nilai bias gender itu yang harus dijadikan titik perhatian untuk segera dihapuskan," ucap Sri.

"Jadi sekarang beda usia dipersoalkan mungkin memang karena perspektif gender bahwa laki-laki harus dewasa, harus lebih, karena dia berperan melindungi dan sebagainya, artinya kita harus melihatnya dari perspektif nilai-nilai bias gendernya itu yang harus dihapuskan," jelas Sri menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, Selamet yang merupakan remaja asal Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menikahi Rohaya (71). Awalnya, Selamet mulai dekat dengan Rohaya sekitar 6 bulan lalu. Menurut ketua RT I, Desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, OKU, Kuswoyo, orangtua Selamet bercerai. Ibunya menikah lagi.

"Terus dia tinggal sama orang tua angkat di sini. Sekitar 6 bulan lalu dia tinggal dengan bu Rohaya," ujar Kuswoyo kepada detikcom melalui telepon, Senin (3/7/2017).

"Pastinya tidak tahu seperti apa, tapi pas tinggal di sana (rumah Rohaya) Selamet ini sempat sakit malaria lebih kurang satu bulan. Saat sakit itulah, yang merawat adalah bu Rohaya seorang diri," sambungnya lagi.

Beberapa waktu lalu, Selamet mengutarakan niatnya untuk menikahi Rohaya. Keluarga kedua belah pihak tak merestui. Tapi tekad Selamet dan Rohaya sudah bulat. Keduanya mengancam akan bunuh diri jika tak dinikahkan.

Hingga akhirnya, pernikahan Selamet dan Rohaya digelar sederhana di rumah Kuswoyo, Minggu (2/7/). Disaksikan masyarakat sekitar, keduanya mengucap janji sehidup semati.

(dhn/aan)

Quote:



Wkwkwkwkkwk nastaik ada ada aja segala nenek nenek diembat juga emoticon-Wkwkwk
Kalo Ga percaya cek facebook nya, doi ahokers dan jokowers emoticon-Traveller
Diubah oleh xaruduy 04-07-2017 02:00
0
5K
37
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.