Keberagaman antar umat beragma tak hanya dirasakan oleh masyarakat di Indonesia, hal itu juga terasa di Uni Emirat Arab yang masyoritas penduduknya merupakan umat muslim. Lantaran, terdapat sebuah masjid di Abu Dhabi yang bernama 'Mariam Umm Eisa'.

Seperti dikutip dari khaleejtimes, Masjid yang terletak di daerah Al Mushrif itu sebelumnya bernamakan Masjid Shhikh Mohamed bin Zayed kemudian di ganti namanya menjadi masjid 'Mariam Umm Eisa', atau yang di terjemahkan menjadi 'Maria ibu Yesus'.

Menanggapi hal itu, Pendeta komunitas Arab Evangelis di Abu Dhabi, Yousuf Farajallah menyatakan bahwa anggota gereja Kristen di Abu Dhabi bereaksi positif terhadap penggantian nama sebuah masjid di ibukota tersebut. Inilah bentuk toleransi bersama dan koeksistensi damai.




"Sebagai isyarat untuk mempromosikan hubungan sosial antara pengikut agama yang berbeda dan memperkuat karakteristik umum antara Agama-agama ilahi," tuturnya seperti dikutip khaleejtimes.

Menurutnya, langkah tersebut diperintahkan oleh Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, maka hal ini mencerminkan keutamaan dan orisinalitas kepemimpinan UEA, yang dihormati oleh seluruh dunia.



Selain itu, Pendeta Bishoy Fakhri, Pastor of the Cathedral Church di Abu Dhabi. Menuturkan bahwa UAE menetapkan contoh nyata toleransi, yang melampaui gagasan dan slogan untuk menjadi kenyataan praktis dan mencapai tahap harmoni dan sosial. "langkah tersebut adalah gerakan yang unik dan menunjukkan citra sejati Islam dan koeksistensi damai", ungkapnya

Lebih lanjut, Pendeta Ibrahim Farouk, Pelindung Paus Tawarikh Gereja Kristen Orthodok Koptik Mesir di Abu Dhabi, mengatakan kepada WAM bahwa UAE selalu memimpin dunia di bidang toleransi, persaudaraan, dan perdamaian, yang diperkuat melalui undang-undangnya. "Menggunakan nama 'Ibu Maria' di masjid ini adalah isyarat cinta dan kedamaian yang kami harap agar diikuti seluruh dunia," tandasnya.

Beginilah Megahnya Interior Masjid Mariam Umm Eisa