Mau Tau, Enak dan Nggak Enaknya Bekerja di dunia Perminyakan ? Masuk Gan...
TS
v4nthebroke
Mau Tau, Enak dan Nggak Enaknya Bekerja di dunia Perminyakan ? Masuk Gan...
Suka duka pasti ada, manis dan pahit silih berganti. Untuk menceritakan pengalaman-pengalaman menarik ini, saya pun bingung harus mulai dari mana. Kali ini saya mencoba merangkum beberapa tulisan yang saya dan teman-teman saya alami. Sedikit banyak dari pengalaman yang sudah pernah saya alami di dunia perminyakan, kali ini saya coba untuk berbagi kepada teman-teman semua. Seperti apa sih kerja di tengah laut yang ombak nya cukup menantang? Bagaimana kondisi hutan papua yang banyak nyamuk dan beresiko malaria tinggi? Tapi yang pasti pada postingan kali ini, saya ingin membuat sebuah gambaran antara enak dan tidak nya kerja di perminyakan. Kita mulai dari tidak enaknya dulu ya.
Spoiler for Resiko kerja yang cukup tinggi:
1. Resiko kerja yang cukup tinggi
Dari mulai radioaktif, bahan peledak, terhirup gas beracun, zat merkuri hingga pendaratan helikopter darurat, itu beberapa kemungkinan yang kita hadapi ketika bekerja. Dengan resiko bekerja yang tinggi harus bisa diimbangi dengan prosedur keselamatan kerja yang ketat juga. Contohnya kita tidak bisa merokok di sembarang tempat dan harus ditempat yang sudah disediakan, ketika bekerja di ketinggian tertentu harus menggunakan tali pengaman (safety hardness), berpergian menggunakan mobil perusahaan pun harus mematuhi setiap aturan-aturan yang berlaku. Ini dampaknya akan terbawa kebiasaan sehari-hari. Baik ke keluarga, teman mau pun kerabat.
Spoiler for Kehilangan momen-momen tertentu.:
2. Kehilangan momen-momen tertentu.
Istilah Bang Toyib cukup melekat di diri saya ketika bertemu lagi dengan teman dan kolega sekembalinya pulang ke rumah. Rotasi pekerjaan 6 minggu di lokasi kerja dan 3 minggu untuk libur, atau ada juga yang 2 minggu kerja dan 1 minggu libur. Kebanyakan ini berlaku untuk para karyawan Oil Service Company. Tidak bisa merayakan lebaran, natal atau tahun baru bersama keluarga? Wah itu sudah biasa, dan termasuk resiko dalam pekerjaan ini. Untuk yang sudah berkeluarga biasanya tidak bisa ikut merayakan anaknya yang berulang tahun, tahu-tahu ketika pulang anaknya sudah besar. Tetapi ada segi positif nya lho, kita bisa merayakan dengan rekan-rekan sekerja kita. Dan menambah pengalaman dan suasana baru. Saya termasuk orang yang tidak bisa menghadiri pemakaman ayah tercinta saya. Mau bagaimana lagi? Ini resiko yang saya hadapi dan harus saya terima.
Spoiler for LDR:
3. LDR
Buat yang masih pada jomblo, Long Distance Relationship atau hubungan jarak jauh ini cukup menjadi beban mental bagi sebagian orang. Saya sendiri 9 tahun menjalin LDR dengan pacar saya yang kini berganti status menjadi istri. Tidak sedikit masalah yang saya terima. Tetapi dengan sedikit komitmen dan saling percaya, 9 tahun itu tidak terasa. Sinyal dan Internet sudah menjadi target utama untuk para pekerja seperti kita. Tanpa itu semua, serasa hampa dan kosong. Tapi kadang ada bagusnya juga sih, khususnya jika kita ditempatkan di pelosok seperti di hutan Papua yang sulit terjangkau sinyal. Sehingga bos nggak bisa nyuruh kita ini-itu, cek ini, cek itu. Kita bisa atur itu kerjaan. Hahahaha. Karena untuk mendapatkan sinyal telepon kita harus ke daerah yang tinggi atau terjangkau sinyal telepon. Ini saya alami sekitar tahun 2005 awal. Untuk menelpon pacar, kita harus menempuh jarak sekitar 1 jam perjalanan darat.
Spoiler for Homesick:
4. Homesick
Ini dia penyakit yang paling bandel. Ada saja waktu dimana tiba-tiba kangen rumah, dan nuansa jadi agak mendayu-dayu. Kalau saya sendiri kemana-mana selalu bawa poto dan pasang sebuah figura kecil. Bukan foto di dalam handphone. Karena homesick itu bisa datang kapan saja. Lagi semangat-semangatnya kerja, tiba-tiba liat seorang ibu-ibu menenteng belanjaan, langsung ingat sama ibu dirumah. Suasana hati langsung berubah, disaat ini kita harus lebih profesional, karena jangan sampai masalah kecil seperti ini mempengaruhi suasana kerja kita jadi tidak optimal.
Spoiler for Ruang lingkup yang sempit:
5. Ruang lingkup yang sempit
Ini maksudnya bukan ruangan kerjanya yang sempit. Tapi kalau sudah berkecimpung disitu, biasanya ke depannya cari kerjanya nanti akan disitu-situ juga. Di ruang lingkup yang sama, dengan (mungkin) orang yang sama, hanya nama perusahaannya saja yang berbeda. Dan agak susah jika kita banting-stir ke dunia kerja yang lain. Akan ada banyak adaptasi yang harus diterapkan. Terlebih mereka telah menyandang predikat spesialis di bidangnya. Tapi dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Jangan menyerah!!
Nah sekarang kita bahas enaknya kerja di dunia perminyakan ya.
Spoiler for Gaji:
1. Gaji
Tidak dapat dipungkiri pendapatan dari seorang karyawan perminyakan diatas rata-rata karyawan reguler yang notabene setiap hari pulang kerumah bertemu keluarga serta hari sabtu dan minggu mendapatkan hari libur. Kemudian bagi para pekerja di dunia perminyakan khususnya yang overseas / di luar negeri, akan mendapatkan beberapa tambahan bonus jika mereka kerja di daerah redzone / negara konflik. Karena resikonya cukup tinggi lho.
Spoiler for Jaminan Kesehatan:
2. Jaminan Kesehatan
Ini juga yang menjadi patokan untuk betah tidaknya seorang karyawan bekerja di sebuah perusahaan. Berdasarkan pengalaman teman-teman saya, beberapa perusahaan memfasilitasi hampir semua biaya kesehatan beserta keluarga dari karyawan tersebut. Dan juga tiap setahun sekali mereka melakukan medical check up untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Itu semua ditanggung perusahaan.
Spoiler for Bertemu teman baru:
3. Bertemu dengan teman baru
Dari berbagai macam suku jika dijadikan satu lokasi, mau tidak mau kita harus berbaur. Karena kalau tidak, kita disana tidak punya siapa-siapa. Jadi harus sering ngobrol-ngobrol atau bercengkrama dengan mereka. Saya masih ingat lawakan-lawakan khas orang papua yang cukup membuat saya terpingkal-pingkal. Saya juga masih ingat teman baru saya yang berlogat sunda itu menceritakan kegemarannya mengoleksi keris dan benda-benda pusaka antik. Karena ketika saya bertemu dengan orang baru, saya akan mengosongkan pikiran saya, sehingga ruangan yang kosong itu akan di isi dengan pengalaman-pengalaman dari teman-teman baru saya. Biasanya juga saya bisa mendapatkan lowongan-lowongan terbaru berkat relasi baru saya juga lho.
Spoiler for Makanan dan Bahasa:
4. Makanan dan bahasa
Setiap kali menuju lokasi kerja yang baru, saya menyempatkan untuk mencicipi makanan khas daerah itu. Dari situ juga saya belajar bahasa lokal setempat. Dari mulai daerah Aceh, Jambi, Cirebon, Madura, Balikpapan hingga Papua pernah saya datangi. Itupun kalau dibayari oleh perusahaan. Jadi sembari menyelam, minum kopi lah. Hehehehe.
Spoiler for Hari libur:
5. Di hari libur, setiap hari adalah tanggal merah
Ketika kita sudah bekerja siang dan malam, penat sudah bercampur menjadi satu dalam pikiran. Tibalah kita untuk kembali ke kampung halaman. Setiap kali pulang, selalu berasa menarik dan berasa seperti lebaran. Senang, gembira dan sudah tidak ada kata-kata lain lagi untuk mengungkapkan perasaan orang yang baru pulang dari lokasi kerja. Di hari liburnya biasanya hari pertama dan kedua akan dipakai sebagai lazy-day. Hari dimana kita bisa tidur seharian (ini yang biasanya saya lakukan). Di hari berikutnya biasanya dipakai untuk bertemu dengan kerabat, teman dan saudara lain nya.
Itu dia 5 alasan enak dan enggak enaknya bekerja di dunia perminyakan. Semoga bermanfaat.
Jangan lupa tinggalkan komentar ya.
Rate thread nya.
Gak nolak cendol juga kok.
Terima kasih.
Tunggu dipostingan berikutnya ya gan.
Pasti bakalan lebih greget.