Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

diaz.eboyAvatar border
TS
diaz.eboy
Marketing Kredit Modal Kerja: Dari Channel Mana Anda Bermarketing?
Halo agan semuanya, newbie mau post disini emoticon-Malu
Ane pengen share pengalaman tentang bermarketing disini boleh ya emoticon-Malu
Ane adalah seorang marketing kredit modal kerja yang pekerjaannya adalah jualan modal / uang kepada pelaku usaha dari salah satu bank BUMN dan ditempatkan di salah satu kota di daerah banten.
Banyak yang bilang marketing kredit modal kerja / mantri / mks / AO kerjanya enak. Tapi rata-rata ane tanya ke mantri-mantri atau mks-mks laen menurut mereka kerjaan mereka ga terlalu enak, ga seenak orang back office. Menurut ane ada benernya ada salahnya gan. emoticon-Cool
Benernya, kerjaan ane sebagai marketing emang enak gan. Bisa keliling kesana-kemari, ketemu banyak orang dengan banyak karakter, bisa nambah channel bahkan nambah sodara, bonus / insentif lebih banyak dari back office*, dan masih banyak lagi. Kalo ga enaknya ya kerjaan begini membutuhkan effort yang lebih besar daripada posisi yang lain jadi kerjanya harus "anjing-anjingan" emoticon-Ngakak
Selain itu juga para marketing kredit modal kerja memiliki tanggung jawab hukum yang lumayan gan. Kata atasan saya, marketing itu kerjanya satu kaki di penjara, kaki yang lain di perusahaan. Jadi kalau salah sedikit aja kita bisa kepeleset di penjara.
Tapi kalo kerjanya bener dan lurus aja niscaya kita dapet hasil yang memuaskan kok gan emoticon-Angkat Beer
Bermarketing juga memerlukan channel yang luar biasa banyak, baik untuk keperluan pekerjaan atau diluarnya.
Nah, pertanyaannya dari channel manakah kita seharusnya berjualan?
Ane akan memaparkan beberapa point dari pengalaman yang ane dapet dari bermarketing di perusahaan tempat ane bekerja ini.


1. Kerabat/keluarga
Kerabat atau keluarga dekat mungkin merupakan sasaran yang baik untuk bermarketing, karena kita tidak hanya dituntut untuk berjualan yang banyak saja, melainkan berjualan yang bagus (dalam pengembalian modal tidak ada kendala) sehingga kita memerlukan mitigasi resiko yang matang untuk memberi kredit kepada calon debitur. Apabila ada keluarga atau kerabat dekat yang kebetulan menjadi calon debitur kita, akan sangat mudah dalam memitigasi pengajuan kreditnya. Karena kurang lebih kita sudah paham karakter dan riwayat mereka selama bertahun-tahun. Tapi jangan salah, mentang-mentang keluarga sendiri atau kerabat, jangan kita menutup mata dalam hal mitigasi. Ketika ada yang janggal dalam kegiatan survey, lebih baik pertimbangkan lagi.

2. Komunitas/perkumpulan
Komunitas adalah tempat seseorang berkumpul dalam sebuah kelompok karena satu atau dua buah persamaan kepentingan (baca: uses and gratification). Hal ini ane rasa sangat perlu untuk seorang marketing ikut sebuah paguyuban atau komunitas, karena dari sinilah kita bisa membangun relasi lebih jauh dengan orang2 baru. Ane sendiri tergabung dalam komunitas perfilman dan otomotif emoticon-Angkat Beer

3. Referensi
Apabila anda sudah berkarir cukup lama di bidang perkreditan, tentu anda akan memiliki cukup banyak nasabah kelolaan. Terkadang nasabah yang sudah kita bantu tanpa kita minta pun mereka akan balik membantu kita (maksimalkan pelayanan gan emoticon-Angkat Beer ) baik dalam hal angsuran maupun dalam memberikan kita reputasi yang baik di mata kolega atau orang sekitarnya. Sehingga ketika ada orang terdekatnya yang kesulitan membutuhkan dana, mereka akan langsung merekomendasikan agar melakukan pengajuan ke kita.

4. Menyebarkan flier/brosur
Hal ini jarang dilakukan oleh marketing senior atau marketing sebuah perusahaan permodalan yang sudah memiliki reputasi di masyarakat. Memang hasil dari door to door tidak bisa kita rasakan secara instant. Tapi kegiatan ini merupakan investasi jangka panjang emoticon-Angkat Beer

Demikianlah sedikitnya sharing dari ane. Adapun channel yang seharusnya tidak kita ambil adalah sbg berikut:
Calo
Janganlah sekali-kali agan menerima nasabah dari calo. Karena agan ga bisa tau mereka menarifkan berapa persen ke calon nasabah dan mengatasnamakan siapa. Bisa saja mereka mematok harga jasa mereka 10% ke nasabah dengan mengatasnamakan si marketing. Tentu 10% merupakan biaya yang lumayan besar dan nasabah akan keberatan dengan tarif sebesar itu. Dan pasti, hal ini akan berpengaruh dalam angsuran mereka karena penerimaan uang yang mereka dapat sangat jauh dari nominal pengajuan. Beberapa teman ane ada yang bilang "gapapa nerima berkas dari calo tapi langsung cut aja bilang ke calonya nasabah cancel pengajuan". Mungkin ini untuk marketing yang sudah senior atau sudah bisa menanggulangi segala hal yang mungkin akan dilakukan oleh calo kepada mereka. Tapi menurut ane lebih baik jangan bermain api deh emoticon-Malu

Demikian share dari ane gan
Semoga bermanfaat dan tidak bermanfait emoticon-Malu
0
5K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Ilmu Marketing
Ilmu MarketingKASKUS Official
9.4KThread3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.