Rasa takut yang muncul akan hal tersebut biasanya bermacam-macam gan. Ada yang takut ga sukses, ga diterima, ataupun hal lainnya. Hal ini kadang berpengaruh sangat besar untuk awal dari sebuah karya maupun bisnis yang ingin agan jalankan.

Rasa takut ini sebenarnya adalah hal yang memang seharusnya menjadi momok ketakutan bagi setiap orang. Hanya saja tidak semua orang menghadapi hal tersebut dengan cara yang sama.

Masing-masing dari kita punya pilihan masing-masing, menghadapi ketakutan tersebut, atau tetap bersembunyi dibalik ketakutan tersebut. Jika memang tidak dilawan, ya mau sampai kapan harus bersembunyi dibalik ketakutan tersebut?

Sebenarnya hal ini tidak bisa disamakan antara bisnis maupun sebuah karya. Tapi tidak apa, kita ambil garis besarnya saja antara kedua bidang tersebut. Saat kita berusaha semaksimal mungkin dalam membuat karya maupun bisnis kita, sering kita lihat competitor atau karya rupa yang sejenis kok bisa lebih ramai? Lebih banyak yang suka? Lebih banyak penggemarnya?

Padahal anggap saja isinya sama. Nah disini tentu sudah seharusnya kita harus berpikir keras untuk mencoba sesuatu yang Unique dari competitor tersebut. Bisa saja hal yang kita jual sama tapi kita menjualnya dengan cara yang berbeda maupun trik yang berbeda. Misal agan dengan competitor sama-sama membuat komik strip.

Kondisinya agan dan dia sama-sama pintar dan sama punya ide yang menarik untuk menarik minat khalayak orang banyak. Nah, dari situ agan harus mencoba rumus lain misalnya dengan mencoba genre yang khusus, sebut saja komik strip horror namun dibarengi guyonan misalnya. Tentu hal ini dapat menjadi keunikan tersendiri buat agan bukan?

Hal yang paling menakutkan saat menerbitkan sebuah karya ataupun menggeluti bisnis adalah cercaan dari pelanggan maupun visitor kita. Agan pun pasti sudah tau, review-review orang lain terhadap suatu barang maupun jasa dibidang apapun itu yang bersifat online pasti akan menjadi nilai tambah tersendiri.

Contohnya seperti Jumlah Like, Jumlah Rate, dan masih banyak cara lainnya untuk menilai suatu barang dan jasa tersebut bagus apa tidaknya.

Dalam contoh nyata sudah banyak kasus seperti ini. Yang ane tau sendiri seperti aganPrasetia Pradana yang sempat ragu pada awalnya dalam berkomik karena mendapat hinaan dari orang lain dan sempat berhenti, namun tetap gigih menjalankan passionnya tersebut hingga sekarang sudah sukses dan bisa mendapatkan penghasilan yang terbilang cukup dari apa yang ia cintai tersebut. Perjalanan beliau membuat Pepekomik besar bisa agan liat singkatnya dimari.

Jadi dia ini senang banget gambar, karena itu dia menyalurkan bakatnya melalui celetukan singkat dalam sebuah komik strip. Hal ini menginspirasi orang banyak dan akhirnya dia bisa sukses bersama dengan WE-Media UCNews menjadi salah satu kontributor disana. Itu hanyalah bukti nyata sederhana yang kita bisa lihat didunia ini.

Hal ini pula pasti bakalan berpengaruh besar terhadap lancarnya jalan maupun karya yang sedang kita geluti. Saran ane, jangan pernah bosan mendengar kritik orang lain, karena memang publik lah yang menilainya sebagai penikmat.
Tetaplah konsisten dengan stylemu sendiri namun terus diperbaiki kecacatan yang ada daripada ganti haluan mengikuti trendsetter yang telah beredar dan memulainya dari awal lagi. Tentu hal itu bukanlah yang mudah.

Siapa bilang menjadi komikus susah untuk menjadi patokan masa depan agan? Sangat banyak yang sudah berhasil menghasilkan uang dari hasil karya-karyanya yang kreatif dan ane selalu yakin, orang Indonesia ini sangat buanyakkkk yang kreatif.

Cuma kadang tempatnya salah! Banyak yang malah merusak property di dinding jalan raya dan hal lainnya.

Menggambar di dinding jalan raya itu memang termasuk seni juga, hanya aja itu properti umum, dan jika bukan memang wadahnya untuk hal itu, sudah tidak seharusnya bukan agan menuangkan ide agan disono?

Penggemarnya pun bisa dibilang tidak sedikit. Lagipula, mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan passion agan tidak ada salahnya. Kita tidak tau bahwa bisa saja hal itu memang sudah menjadi garis hidup kita dikemudian hari.

Sebagai perintis wirausaha maupun sebuah karya, ada banyak sekali hal yang harus agan lakukan, dan banyak pula hal yang bisa agan lakukan sekalipun hal tersebut memang ga agan rencanain sebelumnya.

Banyak sekali aktivitas yang telah agan lakukan. Lebih lucunya lagi, Anda bisa saja melakukan suatu pekerjaan, yang pada akhirnya membuat daftar pekerjaan agan justru jadi bertambah semakin banyak.

Misalnya saja, agan akhirnya memutuskan untuk mendaftarkan hak paten terhadap karya yang telah agan, bukan hanya satu, namun lima sekaligus. Tentunya, hal ini membuat agan harus bekerja ekstra. Ujung-ujungnya pun, agan malah dibebani semakin banyak pekerjaan lainnya, misalnya pengurusan berbagai dokumen dan perijinan, yang tentunya memiliki runtutan pekerjaan lainnya lagi dan seterusnya.

Yang menyedihkan, seringkali pelaku bisnis ataupun pengolah karya ini menyalahartikan aktivitas dan pekerjaan-pekerjaan yang ga jelas itu sebagai progress.

Sekedar saran, segala bentuk aktivitas yang tidak menghasilkan nilai tambah yang bisa terukur bagi konsumen / visitor agan sebenarnya merupakan hal yang harus dipertanyakan. Ada kemungkinan itu semua hanyalah aktivitas yang tidak berujung ke mana-mana. Tentu sia-sia kan?