KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Pengamat Politik Muchtar Effendi Harahap menduga ada persaingan yang terjadi di dalam kelompok Islam yang menginginkan kriminalisasi terhadap aktivis dan ulama dihentikan.

Hal itu terkait respon Amien Rais yang langsung memanggil secara mendadak Ketua Presidium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo ke Yogyakarta.

Sambo dipanggil Amien setelah pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) menemui Presiden Joko Widodo, Minggu (25/6/2017) lalu.

“Mereka jalan sendiri-sendiri. Ada semacam persaingan ketokohan memimpin gerakan umat Islam antara UBN (Bachtiar Nasir) di satu pihak dengan kelompok lain,” kata Muchtar kepada Kriminalitas.com, Jumat (30/6/2017).

Menurut dia, Amien Rais telah bersikap tegas untuk menumbangkan Pemerintahan Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang.

“Saya percaya, dia (Amien) tidak punya pikiran untuk bertemu atau kompromi dengan rezim Jokowi seperti modus UBN bertemu Jokowi di hari pertama idul fitri lalu,” tegasnya.

“Jadi, saya menangkap ada indikasi persaingan kepemimpinan aksi bela Islam,” tandas peneliti senior Network for South East Asian Studies (NSEAS) ini.

Diketahui, Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo kecewa dengan sikap para pimpinan GNPF MUI yang melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Pasalnya, pertemuan secara tertutup itu dapat menimbulkan kecurigaan di mata umat Islam yang sejak awal menuntut agar dugaan kriminalisasi terhadap aktivis dan ulama segera dihentikan.