Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mtx98Avatar border
TS
mtx98
Ke Suriah, Penyerang Pos Mapolda Sumut Berutang Rp20 Juta
Ke Suriah, Penyerang Pos Mapolda Sumut Berutang Rp20 Juta


Jakarta, CNN Indonesia -- Tersangka penyerangan pos penjagaan Polda Sumatera Utara, Syawaluddin Pakpahan, meminjam uang sebesar Rp20 juta ke bank untuk biaya berangkat ke Suriah pada tahun 2013.

"Dia berutang sebesar Rp20 juta ke bank untuk pergi ke Suriah," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (30/6).

Menurut Rikwanto, tersangka meminjam uang ke bank pada tahun 2013. Saat itu Syawaluddin bersama dengan istrinya sebagai penjamin, meminjam uang dari sebuah bank di Medan sebesar Rp20 juta.

Uang tersebut kemudian digunakan Syawaluddin guna membayar keberangkatannya ke Suriah, serta biaya hidup selama enam bulan.

Sekembalinya ke Indonesia, Syawaluddin merekrut tetangganya sesama pedagang kecil yakni Ardial Ramadhani (AR), Hendry Pratama (HP) alias Boboy dan Firmansyah Putra Yudi (FPY).

"Ketiganya direkrut untuk menjadi kaki tangan Syawaluddin," beber Rikwanto, dikutip dari Antara.

Mereka diketahui merupakan simpatisan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi pada ISIS.

Dalam sel JAD, Syawaluddin merupakan pemimpin sel.

Rikwanto mengatakan ketiganya diperintahkan oleh Syawaluddin memeriksa beberapa lokasi yang akan dijadikan target teror di antaranya Polda Sumut, Mako Satbrimob Polda Sumut, Polsek Tanjung Morawa, Markas Yon Zipur, Kodam Bukit Barisan dan Komplek Asia Megamas Medan dengan target WNI keturunan Tionghoa.

Lebih lanjut Karopenmas mengatakan AR, HP dan FPY sudah meninjau pos penjagaan Polda Sumut selama satu pekan dan melihat ada celah keamanan di sana.

Lihat juga:Tiga Tersangka Penyerangan Mapolda Sumut Dibawa ke Jakarta

Pada Minggu (25/6) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, dua orang tidak dikenal menyerang personel Yanma (Pelayanan Masyarakat) Polda Sumut Aiptu Martua Sigalingging yang bertugas di pos jaga pintu keluar Mapolda Sumut.

Akibat penyerangan tersebut, Aiptu Martua Sigalingging meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah di dada, tangan, dan lehernya.

Kedua pelaku yang belakangan diketahui bernama Syawaluddin Pakpahan dan Ardial Ramadhani berhasil dilumpuhkan personel Satuan Brimob yang berjaga di pintu masuk Mapolda Sumut. Ardial tewas, sementara Syawaluddin tertembak di bagian kaki.

Peristiwa penyerangan terhadap markas polisi pada Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah ini mengingatkan pada peristiwa teror bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris Nur Rohman di Mapolres Surakarta, Jawa Tengah, sehari sebelum Lebaran 1437 Hijriah atau 5 Juli 2016.

http://www.cnnindonesia.com/nasional...ang-rp20-juta/
0
9.5K
90
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.