PutraKucinkAvatar border
TS
PutraKucink
Indonesia Rentan Di-Marawi-kan




JawaPos.com - Belakangan aksi serangan teroris ke petugas khususnya Polri kian gencar dilakukan kelompok radikal. Yang terbaru adalah aksi teror yang terjadi di wilayah Polda Banten. Selasa (28/6), teroris menebar selebaran bernada ancaman yang ditaruh di kaca depan mobil-mobil polisi.

Padahal, mobil itu diparkir tidak jauh dari pos polisi lalu lintas (polantas) di alun-alun, Jalan Veteran, Kota Serang.

Selebaran tersebut ditulis tangan. Pada lembar pertama, pelaku menggambar peta lengkap dengan lokasi yang dijaga polisi. Pelaku juga menggambar bendera ISIS dan kalimat takbir yang ditulis dengan huruf Arab. "Siapkan dirimu polisi thogut, kami akan datang," tulis pelaku.

Tidak berhenti sampai di situ, pelaku juga menuliskan kalimat bernada ancaman lainnya. "Setelah Marawi, Filipina, selanjutnya adalah Indonesia," ancam pelaku. Dalam selebaran itu, Indonesia ditulis dengan huruf kapital seluruhnya.

Seperti diketahui, kelompok radikal yang berafiliasi dengan ISIS sedang melakukan kontak senjata dengan militer Filipina di Marawi.

Menanggapi teror tersebut, direktur Lembaga Pusat Kajian Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan mengatakan, ancaman-ancaman seperti itu tidak bisa dianggap enteng. Menurutnya, bila polisi lamban bertindak, maka tidak menutup kemungkinan konflik seperti di Marawi terjadi di Indonesia.

"Kalau polisi tidak tangani dengan cepat dan masyarakat cuek terhadap teroris, bisa saja (konflik Marawi) terjadi. Jadi kami minta masyarakat agar bisa membantu Polri," kata dia kepada JawaPos.com, Selasa (27/6).

Menurutnya, pemerintah perlu memperkecil ruang gerak benih-benih terorisme. “Bila ada latihan yang dilakukan kelomok berbau militer perlu dicurigai jika arahnya pada perubahan ideologi," tambahnya.

Hal itu kata dia bila dibiarkan maka akan berakibat fatal, karena saat ini saja aksi serangan terhadap polisi semakin gencar. Dia pun mendesak agar jaringan ISIS harus ditumpas sampai habis. Edi melanjutkan, salah satu aturan dalam RUU terorisme adalah memberikan kewenangan kepada Polri mengawasi kelompok-kelompok radikal yang menyelenggarakan latihan militer.

Sementara untuk aksi serangan yang baru terjadi di Polda Sumatera Utara, dia yang juga mantan anggota Kompolnas ini mengutuk keras tindakan pelaku dan mendukung tindakan tegas Polri.

"Dari catatan kami, saat ini jumlah anggota Polri korban teror bertambah panjang dan kini sudah 41 orang tewas dalam aksi teror dan peyerangan terhadap anggota Polri dan 81 orang mengalami luka berat," sambung dia.

Lalu dalam kurun waktu dua tahun, ada empat anggota Polri tewas dan delapan mengalami luka-luka. "Terakhir aksi mereka di Terminal Kampung Melayu, Polres Surakarta dan Banyumas. "Aksi terkutuk ini harus dihentikan, kami minta masyarakat beri dukungan kepada Polri untuk memberantas aksi terorisme," tambahnya. (elf/JPG)

wahbabi laknatullah

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Suasana kota medan tadi sepi yah ? polisi yang berjaga di persimpangan jalan nyaris tak ada emoticon-Malu

Gara" ISIS, FPI, dkk nih, jadinya malah preman yang patroli di sepanjang jalan

Gara" wahbabi, rusak susu sebelanga emoticon-Ngakak

https://www.change.org/p/jokowi-save...atra-indonesia
0
8.1K
94
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.8KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.