KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia baru-baru ini mendapatkan sorotan dari sejumlah pihak, menyusul beredarnya sebuah video yang memperlihatkan sejumlah orangtua calon taruna Akademi Polisi (Akpol) di Polda Jawa Barat yang memprotes kebijakan perekrutan.

Di dalam video tersebut, terlihat seorang bapak mengenakan baju kotak berwarna biru, mengecam Panitia Penerimaan Akpol. Hal itu dilakukan lantaran anaknya yang gagal lulus ujian Akpol hanya karena bukan putra daerah.

“Anak saya rangking 15 dari 23, tidak bisa masuk. Pikir pakai ini,” teriak dia kepada Panitia Akpol sembari mengarahkan jari telunjuknya ke arah kepalanya.

Orangtua lainnya juga menduga ada yang tidak wajar dalam proses penerimaan Akpol tersebut. Selain kebijakan kuota putra daerah, Polda Jabar juga melakukan tes kesehatan ulang yang tidak dipraktikkan dalam penerimaan Akpol di polda lain.

“Diolah, diolah, diolah terus angka-angka ini,” teriak satu orangtua lainnya dalam video.

Dari situ, para orangtua menduga proses penerimaan akpol sudah direkayasa. “Memalukan ini, memalukan,” teriak orang tua lainnya.

Pihak Kepolisian Daerah Polda Jawa Barat belum ada yang mau menanggapi tentang video viral atas proses penerimaan akpol tersebut. Hingga kini jajaran Polda Jawa Barat masih melakukan komunikasi internal.

“Masih kita rapatkan dulu. Nanti kalau sudah lengkap saya kirimkan. Saya belum bisa (komentar). Nanti kalau sudah lengkap, ya,” tutur Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (29/6/2017).