Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

victimofgip.66Avatar border
TS
victimofgip.66
MUI: Mengebom Masjidil Haram Sama Saja Mengebom Umat Islam Sedunia
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengecam rencana bom bunuh diri di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Menurut dia, pikiran perencana bom Masjidil Haram tersebut sudah tidak sehat.

"Itu keterlaluan kalau memang mau ngebom Masjidil Haram," kata Ma'ruf di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Sabtu (24/6/2017).

"Cara berpikir si pelaku ini sudah tidak sehat dan tidak normal," lanjut dia.

Ma'ruf mengatakan, Mekah merupakan salah satu tempat yang suci bagi umat muslim.

"Oleh sebab itu, ngebom Masjidil Haram itu sama saja ngebom umat Islam sedunia," kata dia.

Ma'ruf meminta pemerintah Indonesia mendorong pemerintah Arab Saudi untuk memperketat keamanan di sana demi keamanan dan kenyamanan jemaah haji Indonesia.

"Yang harus betul-betul menjaga keamanan di sana itu Arab Saudi-nya. Kita bantu jugalah mengingatkan," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan bahwa lima orang, termasuk seorang perempuan, telah ditangkap aparat keamanan terkait dengan rencana bom bunuh diri yang gagal dilakukan di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Menuru juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mansour al-Turki, kelima tersangka itu ditangkap dalam operasi keamanan di kota suci Mekah, demikian situs berita Al-Arabiya, Sabtu.

Baca juga: Lima Orang Ditangkap Terkait Rencana Bom di Masjidil Haram

Kepolisian Arab Saudi, Jumat, menggagalkan sebuah rencana serangan teroris terhadap Masjidil Haram.

Stasiun televisi berita Al-Ekhbaria, mengutip pejabat kementerian dalam negeri, mengabarkan, 11 orang terluka saat sebuah bangunan berlantai tiga meledak. Bangunan berlantai tiga itu adalah tempat seorang terduga pelaku yang hendak melakukan bom bunuh diri, dan dia berlindung dari kepungan polisi sebelum akhirnya meledakkan diri.

Baca juga: Polisi Saudi Gagalkan Aksi Bom Bunuh Diri di Masjidil Haram

Dari 11 orang yang terluka itu, lima orang di antaranya adalah anggota kepolisian dan enam lainnya adalah warga sipil.

Sejak akhir 2014, terjadi serangkaian serangan bom bunuh diri dan penembakan Arab Saudi. Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim sebagai pelaku atau otak serangan.


http://nasional.kompas.com/read/2017....islam.sedunia

Yang namanya teroris mau apapun namanya, apakah Al-qaeda, ISIS, dll, bukanlah umat islam. Karena tidak mungkin umat islam mengebom mesjid dan tempat tempat suci seperti Mesjid Nabawi dan Masjidil Haram di Mekkah.


Studi: Teror di Amerika Kebanyakan Bukan Dilakukan Oleh Muskim

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mayoritas pelaku aksi teror di Amerika Serikat adalah kelompok esktrem kanan, bukan Muslim. Hal itu disimpulkan berdasarkan studi terbaru seperti dikutip laman Independent belum lama ini. 

Studi ini merupakan proyek gabungan Investigative Fund di Nation Institute dan Reveal from the Center for Investigative Reporting. Laporan mengambil sampel insiden aksi terorisme dalam jangka waktu 2008 sampai 2016. 

"Hasilnya, kelompok ekstremis kanan di balik banyak insiden teror dengan jumlah hampir dua kali lipat dari aksi yang diasosiasikan dilakukan kelompok domestik ekstremis Islam," tulis laporannya. 

Laporan itu mengidentifikasi 63 insiden yang bermotifkan ideologi politik teokratik sebagaimana dilakukan gerakan ISIS. Dalam jangka waktu tersebut, di dalamnya ada kasus penembakan San Bernardino dan ledakan bom Maraton Boston. 

Adapun kelompok garis keras kanan, termasuk gerakan Supremasi Kulit Putih, bertanggung jawab atas 115 serangan pada periode yang sama. Salah satu di antaranya yakni serangan di klinik kesehatan Colorado Planned Parenthood. 

Studi juga menemukan tindakan polisi terkait insiden yang melibatkan kelompok ekstremis Islam mencapai 76 persen. Sementara kelompok garis keras kanan hanya 35 persen.

Operasi tegas digunakan untuk mengatasi hampir setengah insiden yang dilakukan oleh kelompok radikal Islam. Jumlah ini lebih besar empat kali dibanding operasi yang dilancarkan ke ekstremis kanan maupun kiri.

Ihwal jumlah kematian, laporan menyebut aksi yang dilakukan ekstremis Islam mencapai 90 korban tewas. Lebih besar dari garis keras kanan 79 orang.  

Namun dari tingkat persentase aksi yang menyebabkan kematian, kelompok aksi ekstremis kanan lebih besar mencapai 33 persen dibanding radikal Islam 13 persen.  Laporan ini sekaligus menampik kebijakan Presiden AS Trump yang cenderung fobia dengan kelompok Islam. 

Shirin Sinnar, profesor dari Universitas Standford mengatakan, efek dari kebijakan anti-Muslim dan retorika antiimigran pemerintahan Trump telah menyebabkan kekerasan oleh kelompok Supremasi Kulit Putih terhadap, Muslim, imigran, atau warga lain yang berbeda warna kulitnya.


http://m.republika.co.id/berita/inte...lakukan-muslim

Ternyata teror di Amerika paling banyak dilakukan oleh teroris Kristen. Sejak dulu sudah begitu. KKK adalah teroris Kristen yang sangat kejam dan rasis.

Tapi media media barat justru membuat stigma berlebihan terhadap islam. Sehingga mereka berkubang dalam kebencian yang mereka ciptakan sendiri.
Diubah oleh victimofgip.66 25-06-2017 02:00
0
15.9K
256
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.