Front Pembela Islam (FPI) menyoroti manuver Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo merangkul ulama yang ditengarai sebagai langkahnya untuk memuluskan jalan maju di Pilpres 2019.

Menurut Juru Bicara FPI, Slamet Maarif, apa yang dilakukan Gatot adalah cara politik lama yang kerap dipraktikkan di Indonesia.

“Biasalah di Indonesia kalau ada maunya manis betul, tapi kalau sudah jadi bisa terbalik 180 derajat,” kata Slamet sembari tertawa saat dihubungi kriminalitas.com, di Jakarta, Jumat (23/6/2017).

Ia pun menyindir para pemimpin yang hanya manis saat ada maunya. Namun, seolah tak peduli lagi setelah berada di tampuk kekuasaan.

“Kita bisa lihat yang waktu pencitraan bela wong cilik, tapi sudah jadi cekik wong cilik,” ujar Slamet.

Pasalnya, apa yang dilakukan Gatot selama ini baru sekedar janji manis tanpa pernah ada tindakan yang dilakukannya.

“Tulus, enggak tulus (mendekati ulama) itu urusan hati. Kami enggak menilai hati, yang kami lihat perbuatannya. Karena selama ini baru sebetas pernyataan belum tindakan atau perbuatan,” tutupnya.

Diketahui, belakangan ini Gatot memang getol bersafari ke kalangan ulama. Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini berulang kali mengatakan bahwa TNI selalu dekat dengan ulama.

Terbaru, ia mengatakan hal itu saat ceramah di Lapangan Brigif Raider 13 Galuh, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (21/6/2017). “Kalau TNI mau sukses dalam menjalankan tugas pokoknya maka harus selalu dekat dengan pemuka-pemuka agama. Itu kuncinya,” ujar Gatot di bawah rintik hujan.

http://kriminalitas.com/panglima-tni...a-manis-betul/

Front Pembela Islam (FPI) menyoroti manuver Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang nampak tengah menjalin kedekatan dengan kalangan santri dan ulama. FPI menilai apa yang dilakukan Gatot sekadar janji manis tanpa tindakan nyata.

“Baru sebatas pernyataan, belum tindakan atau perbuatan,” ujar Juru Bicara FPI Slamet Maarif saat dihubungi kriminalitas.com, Jumat (23/6/2017).

Meski begitu, pihaknya mengapresiasi pernyataan-pernyataan Gatot yang terkesan membela dan melindungi umat Islam. Slamet mengatakan, alangkah indahnya bila pernyataan itu juga diimplementasikan dalam sikap dan tindakan Gatot.

“Terima kasih Panglima TNI sudah membuat pernyataan yang menyejukkan umat Islam. Tapi kami butuh action-nya selagi punya komando dan kekuasaan,” ungkapnya.

Ormas besutan Habib Rizieq Shihab itu pun tak sungkan mengajak orang nomor satu di jajaran TNI itu untuk bergabung dengannya melawan kriminalisasi ulama.

“Ayo bergabung dengan ulama. Hentikan kriminalisasi ulama,” kata Slamet.

Diketahui, belakangan ini Gatot memang getol bersafari ke kalangan ulama. Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini berulang kali mengatakan bahwa TNI selalu dekat dengan ulama.

Terbaru, ia mengatakan hal itu saat ceramah di Lapangan Brigif Raider 13 Galuh, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (21/6/2017). “Kalau TNI mau sukses dalam menjalankan tugas pokoknya maka harus selalu dekat dengan pemuka-pemuka agama. Itu kuncinya,” ujar Gatot di bawah rintik hujan.

http://kriminalitas.com/fpi-minta-ma...-omong-kosong/