Propinsi Nusa Tenggara Timur adalah propinsi pertama yang dikunjungi oleh Joko Widodo setelah ditetapkan sebagai calon Presiden RI. Pasca dilantik pun sudah beberapa kali orang nomor satu negeri ini datang ke propinsi yang dipimpin oleh Frans Lebu Raya itu. Konon Jokowi dan sang gubernur adalah dua sahabat dekat dan dalam beberapa kesempatan presiden menampakkan itu secara nyata. Sayangnya, dalam urusan Program Sejuta yang dicanangkan presiden, Pemprov NTT dituding tidak mendukung berjalannya program ini di propinsi itu.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estat Indonesia (REI), Nusa Tenggara Timur (NTT) Bobby Pitoby usai pembukaan REI expo NTT di Lippo Plaza Kupang, Sabtu (24/6/2017), menuding pemerintah daerah (pemda) NTT tidak mendukung program rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kurang adanya perhatian Pemda NTT yakni masih dikenakannya pajak Biaya Perolehan Atas Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) khusus rumah bagi MBR yang notabene masuk program nasional Sejuta Rumah.

Ini bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat untuk mendukung berjalannya program ini. Kata Bobby, dukungan pemerintah pusat sangat luar biasa dalam menyukseskan program sejuta rumah, misalnya seperti uang muka yang semula 5 persen turun menjadi 1 persen.

“Bantuan uang muka pun dikasih menjadi Rp 4 juta dan banyak bantuan lainnya. Hal itu sangat kontra dengan Pemda NTT, yang tidak memberi bantuan apapun dan tidak ada perhatian dan dukungan tentang perumahan,” tegas Bobby.

Selain itu lanjut Bobby, diterbitkan juga Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 64 Tahun 2016, yang mengatur semua perizinan harus dipersingkat dari 64 perizinan menjadi 11 perizinan dan yang semula dari 684 hari menjadi 24 hari. Sementara di daerah, tidak ada satu pun yang dijalankan sehingga ini masih menjadi kendala. (HH) .........Selanjutnya: Ini bukti kedekatan Jokowi dan Gubernur NTT


BACA JUGA: Resort Hotel Bertarif Rp150 juta Semalam Adanya di Sumba, NTT