MOSUL - Kelompok Islamic State atau ISIS mengklaim pesawat jet tempur Amerika Serikat (AS) yang meledakkan Masjid Agung al-Nuri di Mosul, Irak. Tapi, Pentagon menegaskan klaim ISIS “1.000 persen” salah.

Masjid ikonik di Mosul yang kini rata dengan tanah ini berumur sekitar 840 tahun. Masjid Agung al-Nuri merupakan tempat pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi memproklamirkan “kekhalifahan” kelompok tersebut pada tahun 2014.

Klaim ISIS ini muncul dari media propagandanya, Amaq . Menurut klaim ISIS, pesawat tempur AS-lah yang bertanggung jawab atas kehancuran Masjid Agung al-Nuri dan menara khasnya pada hari Rabu.

Juru bicara koalisi internasional pimpinan AS, Kolonel Ryan Dillon, mengatakan kepada The Associated Press bahwa dari pengintaian udara koalisi, masjid tersebut telah hancur, namun bukan serangan AS sebagai penyebabnya.

”Kami tidak melakukan serangan di daerah itu pada saat itu,” kata Dillon, yang dilansir Kamis (22/6/2017).

ISIS selama ini dikenal menghancurkan puluhan situs bersejarah dan arkeologi di dan di sekitar Mosul. Alasannya, situs-situs tersebut dianggap mempromosikan penyembahan berhala.

”Ini adalah kejahatan terhadap rakyat Mosul dan seluruh rakyat Irak, dan merupakan contoh mengapa organisasi brutal ini harus dimusnahkan,” kecam komandan pasukan koalisi AS di Irak, Jenderal Joseph Martin, dalam sebuah pernyataan.

”Tanggung jawab kehancuran ini diletakkan di pintu ISIS,” ujarnya.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi juga menyalahkan ISIS atas hancurnya masjid ikonik Mosul. Menurut al-Abadi, peledakan masjid itu sebagai bukti ISIS mengakui kekalahannya.

”Pemboman ISIS terhadap menara al-Hadba dan Masjid al-Nuri merupakan deklarasi resmi tentang kekalahan mereka,” kata al-Abadi.
https://international.sindonews.com/...-as-1498122041