- aarehan thread production -
A P E L A B U - A B U
Written by : aarehan
---------------------------------------
PERATURAN DAN Q&A
Dilarang kepo dengan para tokoh, seriusan ini cuman cerita fiksi yang di dedikasikan khusus untuk para kaskuser tercinta.
Dilarang Spam, Junk, dan lainnya.
Please atuh, tolong ya akang, teteh, ayo kita buat cerita ini selesai tanpa di gembok sama mimin atau momod.
Dilarang judge penulis, kenapa?Please akang, teteh. Ini tuh cuman cerita fiksi, gue cuman ngarang apa adanya. Jadi kalo ada yang salah ya mohon di maklumi dan di maafkan.
Bang ini kisah nyata? Bukan, ini fiksi kok beneran. Cuman gue balut ceritanya dengan sentuhan nyata, jadi kamu bisa baca cerita ini dengan
feel yang nyata.
Bang ini karakternya nama asli kah? Bukan gengs, gue ngarang semua ini nama karakternya. Asli deh, murni dari imajinesong gue.
Bang? Apaan lagiiii etdahhh..
Kagak sih bang, nyapa doang. Cielah. Yeeee kirain.
Bangggggg Naonnnnnnnnn.
Anu, ayok baca bareng ceritanya hehe. Iyeudah ayok dah..
---------------------------------------
INDEX
Quote:
Quote:
- Introduction -
Hai, gue Dimas. Masih perjaka. Gue cowok tulen kelahiran Denpasar, 27 Februari 1998. Tapi gue bukan orang Bali asli. Iya, gue cuman numpang lahir disana. Dulu, bokap gue pindah tugas ke Bali dan akhirnya nyokap yang saat itu sedang ngandung gue yang berumur 8 bulan harus pasrah ikut ke Bali. Beberapa bulan setelah gue lahir disana, bokap dipindahin lagi ke kota asalnya, Kuningan. Alhasil, gue cuman numpang lahiran doang disana. Bokap gue sih ga ambil pusing, beliau bangga karena anaknya lahir di kota sejuta beha. Eh, maksud gue kota sejuta panorama.
Sekilas tentang gue, kulit gue putih, kadang item kalo abis main layangan. Tinggi gue 170cm, perawakan gue proporsional. Dibilang berotot, ya gue gasuka fitnes. Dibilang kurus kering, ya gue badannya cukup berisi. Gimana dong? Proporsional lah pokoknya. Mata gue sipit, hidung gue mancung. Kedalem. Muka gue lancip, tapi anehnya pipi gue tembem. Ada lesung pipi juga. Bibir gue pink kemerah-merahan, dan gue yakin banyak cewek yang nelen ludah kalo liat bibir gue setelah gue mandi. Secara keseluruhan, gue gajauh beda sama si ganteng Sam Tsui. Gapercaya? Perlu gue selfie? Eh lupa, ini cerita fiksi. Gue cuman khayalan si pengarang. Sedih.
Itu gue, dengan segala rupanya.
Cerita ini dimulai saat gue memasuki sebuah sekolah menengah atas di Kota asal bokap, Kuningan. Kota ini kecil, letaknya berdekatan dengan Kota Majalengka, dan Cirebon. Tapi gue suka sama Kuningan, disini sejuk, bersih, ramah, dan tentunya ini yang bikin gue betah, cewek-ceweknya cakep parah gan.
Gue memilih untuk masuk SMA dibandingkan SMK, kenapa? Karena
issueyang gue denger di SMK ceweknya dikit, dan naluri laki-laki gue berkata, gue harus masuk SMA. Gue keterima di salah satu SMA Negeri, letaknya ga jauh dari Toserba arah alun-alun kota.
Tahun ajaran baru pun dimulai, gue masih inget. Kala itu, gue disuruh pake topi dari ember yang di warnain ijo, terus diatasnya dikasih rumbai warna warni dari tali rapia. Tas yang gue pake juga ga lazim banget, ini tas terbuat dari karung! Tapi nyokap gue kreatip, karung yang gue liat ga berguna itu beliau sulap jadi sebuah mahakarya berupa ransel. Ga banyak yang berubah memang, namun setidaknya masih layak buat gue pakai. Dengan segala macam atribut 'alay' khas anak MOS, gue pasrah aja nurutin kakak kelas yang teriak-teriak di lapangan. Sampai akhirnya gue di kagetkan dengan teriakan salah seorang kakak kelas cewek dari tengah lapangan.
Quote:
Kakak Kelas Cewek : "Yang merasa tidak lengkap harap segera maju kedepan! Bisa dimengerti?!"
Kakak Kelas Cewek : "Sekali lagi ya, YANG MERASA TIDAK LENGKAP ATRIBUT MOS NYA HARAP MAJU KEDEPAN! SEKARANG!"
Deg! Gue lupa bawa bekal! Mampus lah gue asli, bakal kena hukuman inimah. Huft.