JawaPos.com- Komisi Pemberantasan Korupsi dikabarkan kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Kali ini, dalam operasi senyap yang kelima di bulan Ramadan, Tim Satgas Penindakan KPK berhasil mengamankan Gubernur Bengkulu bersama istrinya, serta seorang kontraktor yang diduga sebagai pihak penyuapnya.

''Ya betul (gubernur Bengkulu dan istri ditangkap),'' tutur sumber JawaPos.com ketika dikonfirmasi Selasa ( 20/6).

Namun, terkait perkara apa dan berapa nominal uang suap yang diterima gubernur, sumber tersebut belum bisa memberikan keterangan secara detail. Pasalnya kegiatan penindakan masih dilakukan.


Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari KPK. Juru bicara KPK Febri Diansyah ketika dihubungi tidak mengangkat telepon, begitu juga pesan singkat yang dikirimkan tak kunjung dibalas.(wnd/jpg)

http://www.jawapos.com/read/2017/06/20/139110/breaking-news-ott-kpk-tangkap-gubernur-bengkulu



OTT Gubernur Bengkulu, KPK Amankan Duit Rp 1 M

JawaPos.com - Tim Satgas Penindakan KPK dikabarkan kembali melakukan operasi tangkap tangan(OTT). Dalam kegiatan penindakan tersebut, tim berhasil mengamankan Gubernur Bengkulu RM bersama sang istri LMM, dan seorang pengusaha yang diduga menjadi pihak penyuapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun JawaPos.com, selain mengamankan para pihak yang duga melakukan transaksi suap menyuap, tim juga berhasil menyita barang bukti uang suap yang di duga sebagai komitmen fee dari sebuah proyek di wilayah Bengkulu.

"Uang (suapnya) Rp 1 miliar,’’ bisik sumber penegak hukum yang enggan disebutkan namanya, kepada JawaPos.com, Selasa (20/6).

Berita Terkait
Polisi Kena OTT Intel Daerah, Barbuknya Bikin Geleng-geleng Kepala

KPK Tetapkan Ketua DPRD Mojokerto dan Pihak Lain Sebagai Tersangka


Namun, terkait proyek apa sehingga mantan Bupati Musi Rawas, Sumatera Selatan dan sang istri diamankan menjelang lebaran, sumber tersebut belum bisa menjelaskan secara detail. Pasalnya, kegiatan penindakan sedang dilakukan.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari KPK perihal adanya kegiatan penindakan tersebut. Juru bicara KPK Febri Diansyah ketika dihubungi tidak mengangkat telepon, begitu juga pesan singkat yang dikrimkan tak kunjung di balas.(wnd/jpg)

http://www.jawapos.com/read/2017/06/20/139116/ott-gubernur-bengkulu-kpk-amankan-duit-rp-1-m

sebelumnya :

Korupsi Proyek Jalan di Enggano Adik Gubernur RM Disebut Terima Aliran Dana Rp500 Juta


Bengkulu, hariandialog.com – 5-6-17 - Setelah dicecar dan diperiksa beberapa kali oleh pihak penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu, Kuasa Direktur PT Gamely Alam Sari kontraktor asal Provinsi Jambi, Lie Endjun akhirnya membeberkan aliran dana korupsi proyek jalan di Pulau Enggano tahun 2016 sumber dana APBD senilai Rp 17,5 miliar.

Salah satu penerima aliran dana tersebut yakni adik ipar Gubernur Bengkulu Dr Ridwan Mukti, MH yaitu, Rico Madari yang merupakan adik kandung istri Gubernur, Lili Mardianti Madari. Penyidik Kejati Bengkulu terus mengejar pihak-pihak yang menikmati aliran dana korupsi proyek jalan Enggano yang sekarang sedang diusut pihak Kejati Bengkulu karena dari anggaran proyek senilai Rp17,5 miliar perhitungan penyidik Kejati saat cek lapangan negara dirugikan mencapai Rp 2,3 miliar dari pekerjaan fisik dan Rp 6 miliar dari perencanaan.

Meski pihak Kejati belum menetapkan tersangka, tgetapi pihak Kejati tiada henti mengorek keterangan dari pihak-pihak terkait.

Pemanggilan terhadap Rico Madari, Senin (5/6) untuk menjalani pemeriksaan karena pemeriksaan terhadap saksi sebelumnya yang juga Kuasa Direktur PT Gamely Alam Sari, Lie Endjun. Nama Rico Madari sempat disebut menerima aliran dana proyek jalan di Pulau Enggano. Selain itu penyidik Kejati ingin mengetahui lebih detil hubungan Rico Madari dengan PT. Gamely Alam Sari selaku kontraktor. Bersamaan dengan pemeriksaan terhadap Rico Madari penyidik Kejati juga memeriksa bendahara induk Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Athena. Penyidik meminta Athena menyerahkan semua berkas keuangan proyek jalan Pulau Enggano.

Kasi Penkum Kejati Bengkulu, Ahmad Fuadi, SH MH menjelaskan memang penyidik Kejati Bengkulu memanggil dan memeriksa adik ipar Gubernur, Rico Madari untuk dimintai keterangan seputar ada indikasi menerima aliran dana senilai lima ratus juta dari proyek jalan di Pulau Enggano.

Kronologisnya, saat peringatan Hari Maritim akhir tahun 2016, rombongan Gubernur bersama Dirjen Kelautan dan Perikanan menggelar upacara peringatan di Pulau Enggano. Usai upacara Gubernur Ridwan Mukti memeriksa sejumlah paket proyek yang sedang berjalan di Pulau Enggano, saat memantau proyek jalan yang dikerjakan PT Gamely Alam Sari. Gubernur Ridwan Mukti langsung memarahi Plt Kadis PUPR saat itu, Ir.Buyung Azhari. Dengan berkacak pinggang Gubernur memarahi Buyung Azhari disaksikan puluhan pejabat dari pusat.

Dengan menunjuk wajah Plt Kadis PUPR saat itu, gubernur minta agar semua proyek dihentikan karena tidak memiliki AMP di Pulau Enggano. Berikutnya kontraktor melawan karena mereka mengerjakan proyek berdasarkan kontrak. Disinilah pintu masuk Lie Endjun menghubungi adik ipar gubernur agar proyeknya bisa lanjut dan memberi “Oleh-oleh senilai Rp.500 juta” sehingga pekerjaan proyek terus berlanjut. Namun dana proyek yang banyak mengalir kemana-mana berdampak pekerjaan tidak sesuai spesifikasi, ada indikasi mark up dan ongkos material yang dimahalkan.

Pihak penyidik Kejati sudah mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak terkait. Seperti Direktur PT Gamely Alam Sari, Elfina Mufida, Kadis PUPR Provinsi, Kabid BM, Tim PHO, Konsultan pengawas dan konsultan perencana, Bagian Perencanaan PUPR Provinsi. Kejati menegaskan saat ini masih menunggu hasil audit dari BPKP. Jika sudah dikantongi maka segera diumumkan tersangkanya. (hasanah)

http://www.hariandialog.com/index.php/nasional/politik-a-hukum/8635-korupsi-proyek-jalan-di-enggano-adik-gubernur-rm-disebut-terima-aliran-dana-rp500-juta

sebelumnya adik ipar gubernur (adik kandung istri gubernur) diduga terlibat, wah wah...


selamat berlebaran bu
terima kasih kalian perkenalkaan bengkulu lewat OTT