Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cukur.rambuAvatar border
TS
cukur.rambu
Panglima TNI: Jangan Ikuti Ulama Palsu yang Pecah Belah Bangsa!
Panglima TNI: Jangan Ikuti Ulama Palsu yang Pecah Belah Bangsa!


Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, seluruh prajurit TNI dan komponen bangsa agar tidak mengikuti ulama yang menginginkan agar bangsa Indonesia mengalami perpecahan.

"Kalau ada yang mencoba pecah belah bangsa dan mencaci maki dengan berpakaian ulama, pasti bukan ulama. Oleh karenanya, jangan diikuti,"kata Panglima TNI saat berbuka puasa bersama dengan Muspida Kota Tarakan dan 1.000 anak yatim serta 4000 prajurit di Islamic Center Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (18/6/2017).

Walaupun ulama, kata dia, kalau justru menginginkan perpecahan di Indonesia, berarti orang itu bukan Muslim asal Indonesia.

"Jadi, kalau ada orang bersorban mengaku ulama atau kiai, tetapi berbicaara soal memecah belah bangsa, bukan kiai dari Indonesia atau orang tersebut belajar Islam dari luar negeri," tegasnya lagi.

Umat Islam atau kiai asal Indonesia tidak menginginkan adanya perpecahan dalam bangsa ini. Bahkan, para ulama dan kiai juga ikut bersama rakyat merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.

"Sejarah kemerdekaan, bahwa yang memerdekan Indonesia bukan TNI. Yang berjuang untuk kemerdekaan adalah rakyat Indonesia. Kalau ada yang ingin pecah belah bangsa, apalagi ingin merusak Pancasila berarti ulama palsu. Dalam hadits disebutkan, seorang mukmin tidak boleh mencaci maki dan mengadu domba," ucap Panglima TNI.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI mengakui senang dengan perolehan hasil survei bahwa TNI mendapatkan kepercayaan tertinggi dari masyarakat Indonesia.

"Bagi TNI ini bukan prestasi luar biasa, tetapi kewajiban prajurit. TNI harus selalu dekat dengan rakyat," ucap mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

Kedatangan Panglima TNI di Tarakan juga untuk menghadiri acara Launching Trilateral Maritime Patrol (TMP) antara Indonesia, Malaysia dan Filipina, di Lantamal XIII pada Senin (19/6).

Ketiga Menhan yakni Menhan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu, Menhan Malaysia Datuk Seri Hismammudin Hussein dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana, dengan menyertakan para panglimanya juga menghadiri acara itu.



emoticon-Matabeloulama palsu
tien212700
tien212700 memberi reputasi
2
13K
86
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.