Tinggi rata-rata manusia di berbagai negara berbeda-beda. Di Indonesia ada yang kalau tinggi ya jangkung banget, kalau pendek ya kelihatan kecil banget.
Punya tubuh pendek biasanya akan bikin banyak orang nggak percaya diri. Karena sering dianggap nggak menarik secara penampilan dan nggak jarang juga jadi bahan ejekan.
Agan atau Sista termasuk yang punya tubuh standar rata-rata orang atau di bawah standar? Tenang aja. Secara ilmiah ternyata ada 6 kelebihan si pendek yang nggak dimiliki si jangkung. Ini dia:
Quote:
1. Informasi lebih cepat diterima otak
Ahli saraf David Eagleman menuturkan, sensor informasi pada orang pendek butuh sedikit waktu untuk menuju otak. Jadi data sensor dari berbagai bagian tubuh bisa cepat sampai ke otak. Makanya si jangkung akan lebih lambat merasakan sentuhan pada ujung kakinya dibanding si pendek.
Quote:
2. Risiko penyumbatan pembuluh darah lebih rendah
Si jangkung punya risiko 2,6 kali lebih tinggi terkena penyakit penyumbatan pembuluh darah Gan. Kesimpulan ini diambil dari hasil penelitian Universitas Tromso di Norwegia yang membandingkan tinggi berat badan, dan catatan kesehatan 27 ribu orang.
Quote:
3. Risiko kanker lebih rendah
Setiap kenaikan tinggi badan 10 cm pada pria, risiko terkena berbagai jenis kanker akan naik 11 persen. Ini adalah hasil riset dari Universitas Stockholm setelah mempelajari 5,5 juta orang.
Hal ini diduga karena si jangkung punya lebih banyak sel yang berpotensi terkena kanker. Juga bisa jadi ada hormon pertumbuhan ke atas yang memicu tumor.
Quote:
4. Lebih panjang umur
Studi terhadap 8.006 pria Jepang menghasilkan dugaan bahwa si pendek punya usia lebih panjang. Mereka yang pendek dan berumur panjang juga diketahui memiliki gen FOXO3.
Quote:
5. Tidak gampang cedera
Saat jatuh si jangkung akan lebih mudah cedera daripada si pendek. 20% penambahan tinggi badan akan menjadikan energi kinetik saat jatuh bertambah 2 kali lipat. Selain itu, si pendek juga jarang mengalami sakit punggung dan masalah tulang belakang.
Quote:
6. Hubungan lebih langgeng
Meski banyak yang nyinyir kalau orang pendek nggak akan punya hubungan yang awet, tapi sosiolog dari Universitas New York menyebutkan tingkat perceraian orang pendek 32 lebih kecil dibandingkan dengan orang yang tingginya rata-rata.