Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mahkotax.manehAvatar border
TS
mahkotax.maneh
Bukan Gaj Ahmada, 'Gajah Mada' yang Muslim Namanya Ali Nurul Alam
https://m.detik.com/news/berita/d-3534914/bukan-gaj-ahmada-gajah-mada-yang-muslim-namanya-ali-nurul-alam

Bukan Gaj Ahmada, 'Gajah Mada' yang Muslim Namanya Ali Nurul Alam

Jakarta - Sejarah semakin dikulik, semakin asyik. Perdebatan soal nama Gaj Ahmada seharusnya membahas Ali Nurul Alam, seorang muslim yang juga menyandang nama Gajah Mada. Siapa dia?

Perdebatan soal nama Gajah Mada VS Gaj Ahmada sepertinya melewatkan sebuah nama yang penting: Ali Nurul Alam. Namanya cukup asing untuk masyarakat Indonesia, kecuali mereka yang keturunan para sayyid, habib, kesultanan Cirebon dan Banten. Tahukah Anda, dia adalah orang kedua yang menyandang nama Gajah Mada.

Penelusuran detikcom, Senin (19/6/2017) nama Ali Nurul Alam muncul dalam buku Babad Tanah Sunda: Babad Cirebon tulisan PS Sulendraningrat. Bisa dibilang ini adalah catatan sejarah resmi Kesultanan Cirebon. Nama ini juga bisa dilihat dari Himpunan Nasab Al Alawiyin dari Naqobatul Asyrof Al Kubro, Lembaga Pemeliharaan Penelitian Sejarah dan Silsilah Alawiyin.

Disebutkan Sunan Gunung Jati bernama lengkap Syarif Hidayatullah bin Syarif Abdullah bin Sayyid Ali Nurul Alam. Ali Nurul Alam ini berarti adalah kakek Sunan Gunung Jati. Babad Cirebon menyebutkan orangtua dan kakek Sunan Gunung Jati tidak tinggal di Jawa, melainkan negeri lain dengan kota bernama Jiddah dan juga Champa.

detikcom juga melakukan perbandingan data sejarah yang disusun oleh Christoper Buyer melalui website The Royal Ark yang menyusun silsilah Kesultanan Kelantan di Malaysia dengan merangkum 14 buku sejarah. Kota Jiddah yang dimaksud ternyata adalah Jiddah Riayath Sa'adat us-Salam, ibukota Imperium Chermin yang meliputi Aceh, Kelantan (termasuk Patani di Thailand Selatan) dan Champa di Vietnam Selatan. Gubernur Jenderal Inggris Thomas Standford Raffles dalam buku History of Java juga sempat menyebut Kerajaan Chermin.

Nama Ali Nurul Alam ditemukan kembali di dalam silsilah Kesultanan Kelantan yang ditulis ulang Christoper Buyer. Dia adalah putra dari Sayyid Husain Jumadil Kubro, ulama besar keturunan Rasulullah yang merupakan penyebar Islam di Asia Tenggara dan dimakamkan di Mojokerto. Yang menarik, Christoper Buyer menulis begini:

"Sayyid 'Ali Nur ul-Alam bin Husain Jamadi al-Kubra, Pateh Arya Gajah Mada. Perdana Mantri of Kelantan-Majapahit II 1432-1467. Fled to Champa with the Sultan, following the Siamese conquest in 1467," tulis dia.

Ada dua fakta menarik. Pertama, Ali Nurul Alam memiliki nama lain Pateh Arya Gajah Mada. Jabatannya adalah Perdana Menteri Kelantan-Majapahit II yang menjabat 1432-1467. Kerajaan Majapahit II? Pasti jarang orang Indonesia yang pernah mendengar nama kerajaan ini.

Buyer mengatakan anak Raja Langkasuka bernama Bharubhasa mendirikan Kerajaan Chermin tahun 1339 dengan wilayah kekuasaan dari Aceh, Sumatera Utara, Perak, Kedah dan Champa. Dia diislamkan oleh Syekh Jumadil Kubro dan menjadi Sultan Mahmud Ibnu Abdullah.

Kerajaannya ditaklukan Kerajaan Siam dari Thailand tahun 1345. Mahapatih Gajah Mada lalu menaklukan Siam tahun 1357, sekaligus menjadikan Chermin sebagai negara bagian dari Majapahit. Imperium Chermin berganti nama menjadi Majapahit II.

Dari catatan sejarah itu, ketahuan langkah apa yang dilakukan Mahapatih Gajah Mada. Dia tidak memaksakan agama Hindu-Buddha yang dianut Majapahit, melainkan membiarkan Islam tetap tumbuh berkembang.

Buktinya, kesultanan di Chermin tetap dilanjutkan, hanya namanya berubah menjadi Kelantan-Majapahit II. Kedua, karena rajanya berinduk ke Majapahit, maka jabatan tertinggi dipegang oleh seorang Perdana Menteri yang dijabat oleh Ali Nurul Alam dengan nama alias atau gelarnya Pateh Arya Gajah Mada.

Ini adalah pilihan yang masuk akal untuk Mahapatih Gajah Mada mendelegasikan kekuasaan ke Patih Arya Gajah Mada. Mengingat wilayah Kelantan dan Champa jauh sekali dari Trowulan yang menjadi Ibukota Majapahit.

Fakta bahwa sebagian wilayah Majapahit bagian timur laut beragama Islam, mungkin menjawab soal koin bertulisan Arab di era Majapahit yang dihebohkan itu. Bukti lain soal Ali Nurul Alam bernama alias Patih Arya Gajah Mada juga pernah ditulis media Malaysia, Utusan Malaysia.

Utusan Malaysia pernah menulis ulasan cukup panjang tentang Sayyid Ali Nurul Alam. Disebutkan pula Patih Arya Gajah Mada adalah nama aliasnya dan memang menimbulkan perdebatan apakah dia dan Gajah Mada adalah orang yang sama atau bukan. Utusan Malaysia menyebutkan Ali Nurul Alam wafat di Campa tahun 1467.

Dari pada berdebat soal Gaj Ahmada atau Gajah Mada, lebih baik para sejarawan menjelaskan kepada publik. Siapa itu Ali Nurul Alam? Seorang muslim yang menyandang nama kedua sebagai Gajah Mada.
_________________

Rodo cetho yen iki emoticon-Big Grin
0
4.5K
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.