Kota Bufford di Amerika Serikat merupakan salah satu kota tertinggi di jalur Transcontinental Railroad. Meskipun kota ini sepi, tapi fasilitasnya cukup lengkap dari stasiun bensin , toko kelontong, dan rumah modular.

Kota yang satu ini hanya ditinggali oleh seorang kakek bernama Hugh Pite yang sudah berusia 72 tahun. Kakek ini menjadi satu-satunya warga yang masih bertahan setelah semua penduduknya pindah dari kota itu. Kota yang berada di pinggir pantai merupakan kota yang rawan bencana gempa bumi dan banjir sehingga pemerintah menyarankan kepada warganya untuk meninggalkan kota itu. Tapi, kakek ini bersikukuh untuk tetap tinggal di kota ini meskipun berbahaya.

Elsie Eiler menjadi satu-satunya warga yang tinggal di kota Monowi. Sebenarnya dulu dia tinggal bersama suaminya. Namun pada tahun 2004, suaminya meninggal dunia dan tinggalah dia seorang diri di kota ini.

Pada tahun 1970 kota ini pernah dihuni oleh 5000 penduduk. Tapi sayangnya pada tahun 1993 banjir melanda Villa Epecuen dan menenggelamkan kota ini dengan air setinggi 10 m. Dan 25 tahun kemudian, air di kota ini mulai menyusut hingga akhirnya bisa ditinggali lagi. Meskipun sudah dapat ditinggali lagi, ternyata hanya satu orang yang mau tinggal di kota itu lagi, yaitu Pablo Novak yang berusia 81 tahun.

Dahulu kota ini berpenduduk 200 orang. Namun setelah perusahaan tambang yang ada di kota itu tutup, penduduknya hanya tersisa beberapa orang. Pada tahun 2000 tercatat bahwa penduduk di kota itu hanya satu orang saja dan pada tahun 2010 naik menjadi 3 orang yang menempati 3 rumah yang berbeda.

Warga satu-satunya yang tinggal di Cass, Selandia Baru adalah Barrie Drummond. Awalnya dia ditawari bekerja di kota itu selama dua tahun di perusahaan KiwiRail. Namun setelah 25 tahun kemudian dia tetap tidak mau pergi dari kota itu meskipun sudah ditawari pindah. Dia bahkan tidak merasa kesepian tinggal di kota itu sendirian.

Naoto Matsumura yang sudah berusia 54 tahun adalah satu-satunya orang yang tinggal di kota Tomioka, Jepang. Kota ini sebenarnya termasuk dalam “zona terlarang” akibat kontaminasi dan radiasi dari bocornya PLTN yang disebabkan oleh gempa. Awalnya Naoto ikut mengungsi dengan warga lainnya, tapi akhirnya kembali lagi ke kota ini untuk mengurus tanah, hewan terlantar, dan pemakaman.

Ternyata, meskipun sendirian mereka tidak merasa kesepian tinggal sendirian di sebuah kota. Terkadang kita justru yang merasakan kesepian di tengah ramainya hiruk pikuk orang. Karena sesungguhnya, kesepian atau keramaian itu yang menciptakan adalah diri kita sendiri. Semoga bermanfaat.