Pelangi, warna-warni indah yang melengkung di langit sesaat setelah hujan turun. Ada yang bilang warnanya merah, kuning, dan hijau. Ada pula yang bilang warnanya mejikuhibiniu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu). Sungguh fenomena alam yang mencuri perhatian.

Sebenarnya, lengkungan indah di langit ini adalah fenomena alam yang terjadi karena adanya ilusi optik yang membuat mata kita menangkap rangkaian warna-warni indah tersebut. Ilusi tersebut terjadi karena cahaya matahari yang dibiaskan oleh rintik-rintik hujan. Itulah mengapa kemunculannya selalu setelah hujan dan saat gerimis.


Banyak yang penasaran dengan ujung pelangi, di manakah warna-warna indah itu berakhir dan berasal. Banyak pula dongeng yang mengisahkan apa yang ada di ujungnya. Di Indonesia, fenomena langit ini selalu dikaitkan dengan bidadari yang turun dari kayangan. Katanya, di ujungnya ada bidadari yang sedang mandi di sungai. Di belahan dunia lain, mitosnya jika kamu mengikuti ujung pelangi dan menemukannya maka kamu akan mendapati tong berisi emas.


Namun itu semua sebenarnya hanyalah dongeng. Ujung pelangi sampai kapan pun tidak akan pernah tergapai karena lengkungan tersebut hanyalah ilusi optik semata. Tetapi percaya atau tidak, pernah ada orang yang menemukannya. Menurut pemberitaan di Daily Mail, ujung pelangi telah ditemukan di jalan tol Orange County, California. Seorang fotografer mengabadikan fenomena langka tersebut melalui ponselnya. Terlihat ujung pelangi yang menempel pada pada aspal tanpa ada tong berisi emas ataupun bidadari yang sedang mandi. Bayangkan jika ada keduanya! Mungkin dunia akan heboh dibuatnya.


Lalu bagaimana sebenarnya fenomena alam langka itu terjadi? Fenomena pelangi yang menyentuh tanah tersebut disebabkan oleh badai yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Sisa-sisa tersebut membentuk pusaran dingin yang bergerak melalui pegunungan Santa Ana di California. Pelangi tersebut dapat bergerak dan berpindah kerena terbentuk dari sisa-sisa badai. Sayangnya, fenomena tersebut langka dan hanya berlangsung sesaat saja.