alveinasAvatar border
TS
alveinas
Mengenal 3 Tipe Movement pada Jam Tangan. Apa Saja Itu?


Banyak dari anda pasti setuju kalau mengenakan jam tangan bagi pria itu penting. Terlebih bagi anda yang menggemari jam tangan, setiap detil pada jam tangan pasti menjadi pertimbangan anda untuk mengkoleksinya. Walaupun banyak yang melihat jam tangan dari ekseriornya saja, tapi anda yang suka pasti akan mengapresiasi mekanisme yang ada di dalam jam tangan.

Tentu anda tahu jika jam tangan itu tak sembarang bisa bergerak. Ada movement yang membuat jam tangan yang anda kenakan bisa menjadi penanda waktu. Nah, movement ini ada 3 jenis yaitu quartz, mechanical, dan automatic.

Sebelum anda memutuskan untuk membeli jam tangan online maupun di toko ada baiknya anda mengetahui lebih lanjut soal perbedaan ketiga jenis jam tangan ini. Lalu apa saja perbedaannya? Berikut penjelasannya berdasarkan blog realmenrealstyle.com!

Quartz Movement

Penelitian terkait jam tangan dengan kristal kuarsa (quartz) dimulai pada awal 1880, ketika Pierre Curie, suami dari Marie Curie, menemukan piezoelektik. Dari hasil pengamatannya, ia melihat bahwa kristal kuarsa bisa memproduksi listrik ketika mendapat tekanan. Sebaliknya, ketika ia menerapkan aliran listrik pada kristal tersebut, kuarsa jadi cacat dan bergetar. Getaran ini memungkinkan kuarsa untuk bisa dijadikan sebagai osilator, mirip dengan fungsi roda keseimbangan pada arloji mekanik.

Pada tahun 1927, seorang Insinyur Telekomunikasi kelahiran Kanada, Warren Marrison, menggunakan piezoelektrik untuk mengembangkan sebuah standar reliabilitas frekuensi untuk Bell Labs. Jam besarnya sangat teramat akurat daripada jam mekanik. Pengaplikasian ini menjaga akurasi waktu dengan menggunakan getaran teratur dari kristal kuarsa dalam sirkuit listrik. Pada tahun 1940-an, desain Marrison menjadi standar untuk laboratorium di seluruh dunia, namun teknologi tersebut menjadi namun teknologi itu terlalu rumit dan mahal untuk keperluan rumah tangga atau untuk mengintegrasikan ke dalam jam tangan.

Pada tahun 1959, Seiko mengawali pengembangan jam tangan quartz. Proyek ini memiliki kode nama tersendiri yaitu 59A. Ketika itu, proyek ini amatlah dirahasiakan. Setelah berjalan selama 5 tahun, Seiko akhirnya berhasil menciptakan prototype jam tangan quartz pertama. Prototype ini kemudian digunakan pada Olimpiade Musim Panas Tokyo, 1964.

Pada tahun 1969, Seiko, sebuah produsen jam tangan asal Jepang memperkenalkan quartz movement. Peluncuran teknologi baru ini menantang para watchmaker tradisional yang mengandalkan mechanical movement untuk jam tangan yang mereka buat.

Sebagai response, kebanyakan dari perusahaan jam tangan kemuddian ikut merilis versi jam tangan quartz mereka sendiri. Tren ini kemudian mematahkan kejayaan jam tangan mekanis.

Tapi sebenarnya bagaimana cara kerja jam tangan quartz? Sebuah jam tangan quartz didukung daya baterai yang berfungsi mengantarkan sinyal elektrik melalui kristalkuarsa. Kristal kuarsa ini kemudian bervibrasi selama 32768 kali per detik dan menciptakan sinyal dengan frekuensi yang presisi. Vibrasi ini kemudian diukur oleh sirkuit dan dikonversi menjadi detak setiap detik.

Kolektor jam tangan mewah biasanya lebih menyukai jam tangan mekanik, sedangkan jam tangan quartz cenderung dipilih untuk dipakai secara reguler karena akurasi dan reliabilitasnya yang tinggi. Jam tangan ini juga awet, cenderung lebih murah, dan berdaya tahan tinggi.

Mechanical Movement



Pergerakan waktu pada jam tangan mekanik diukur dengan mekanisme semi-driven. Di dalamnya terdapat per yang harus di singgungkan secara periodik agar jam selalu berdetak.

Jam tangan mekanik, tak seperti quartz, menggunakan energi dari per yang bergerak untuk memberikan daya pada jam tangan. Per ini kemudian mentransfer energi melalui per dan gear, memberikan daya pada jam tangan.

Kabar baiknya, saat mengenakan jam tangan ini kita tak perlu memusingkan soal barterai. Jam tangan mekanik yang memiliki kualitas tinggi juga akan bertahan lama awetnya. Satu lagi, orang cenderung mengkoleksi jam tangan ini karena estetikanya yang tak ditemukan di jam tangan lain. Banyak jam tangan mekanik memiliki casing dari safir yang membuat anda dapat melihat dengan jelas proses mekanik di dalamnya.

Automatic Movement



Jam tangan automatic ini sma dengan mechanical, tak memakai daya baterai. Anda yang tak paham pada sistem mesin jam tangan pasti kebingungan. Apa bedanya?

Jam tangan automatic identik dengan self-winding. Jam tangan ini memanfaatkan energi kinetik dari gerakan alami pergelangan tangan pemakainya sebagai daya geraknya.

Mekanisme internalnya pun sama seperti jam tangan mekanik. Di alamnya terdapat sebuah rotor yang mana akan bergerak bebas saat kita bergerak. Kemudian mentransfer energi ke per sehingga menghasilkan getaran detak yang menjadi penanda waktu.

Anda tak perlu repot mengganti baterai, sama seperti jam tangan mekanik. Meskipun sama-sama tanpa baterai, body jam tangan authomatic biasanya ebih tipis, membuat anda lebih nyaman. Hal ini karena ada rotor di dalamnya.

Spoiler for Sumber:
0
21K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.