KRIMINALITAS.COM, Surabaya – Ada-ada saja ulah nenek bernama Fonny Magdalena (64) ini. Pasalnya, saat home industri miliknya digerebek polisi, nenek ini malah mengunci petugas di dalam gudang penyimpanan hingga tak bisa keluar.

Kejadian menggelikan ini terjadi ketika petugas Polrestabes Surabaya menggerebek usaha rumahan miliknya yang memproduksi sirup merek ‘Sriti’ dan ‘Kita’ di kawasan Jalan Raya Ngaglik Surabaya.

Saat dilakukan penggerebekan, Fonny sempat melawan petugas dan melarangnya masuk untuk melakukan penggeledahan.

Meski sudah lima menit melakukan negosiasi dan menunjukkan surat pemeriksaan, Fonny tetap ngotot melarang polisi masuk.

Geram dengan tingkah Fonny yang terus mengomel, sebagian petugas terpaksa memegangi Fonny, sementara petugas yang lain masuk ke dalam dan melakukan penggeledahan ke dalam gudang.

Melihat polisi melakukan penggeledahan, Fonny akhirnya pasrah. Namun yang menggelikan, diam-diam Fonny mengunci pintu gudang sehingga petugas tak bisa keluar dari gudang, akhirnya beberapa anggota polisi di luar memaksa Fonny membukakan gudang.

“Jadi, di sini kita temukan ribuan botol kosong dan sirup siap edar. Ini tidak ada izinnya. namun untuk mengetahui kandungannya berbahaya atau tidak, kita tunggu hasil lab,” kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Bayu Indra, Kamis (15/6/2017)

Kompol Bayu menjelaskan, sirup yang beredar ini terbuat dari hasil penyulingan air PDAM yang dicampur dengan gula, esence atau penyedap rasa, dan pewarna. Bahan-bahan tersebut diaduk menggunakan sebuah mesin, kemudian dikemas dalam botol.

Pemilik juga menjual dan mengedarkan sirup tersebut di pasar tradisonal dengan harga Rp 60 ribu per kardus yang berisi 12 botol.


syukurin wkwkwkkwkw, itu polkis uda kaya mahasiswa HMI yang dikonciin