Mereka memenuhi jalan dengan bunyi letusan kecil bersama pada kecepatan lambat, sejumlah truk reyot dengan karya seni ala Pakistan menyita perhatian dengan warna-warna norak, seni Islam, dan salju puncak Himalaya.

Truk seni Asia Selatan telah menjadi fenomena global, menginspirasi pameran galeri di luar negeri dan mendorong toko di lingkungan mewah London menjual miniatur tersebut.

Namun beberapa orang mencibir dan menolak untuk menyebutnya sebagai karya "seni". Tapi bagi pengemudi, desain yang mengubah kendaraan puluhan tahun tersebut menjadi mural bergerak, sering tentang kebanggaan lokal.





Sopir truk Haji Ali Bahadur, yang berasal dari suku Sabuk berbatasan Afghanistan, memilih warna hijau dan kuning selama 40 tahun di belakang kemudi sebagai warna truknya.

"Kami, driver Khyber, Mohmand dan wilayah suku lainnya seperti bunga di tepi kendaraan," katanya. "Orang-orang Swat, Waziristan Selatan dan wilayah Kashmir seperti potret pegunungan dan binatang liar yang berbeda."







Truk seni telah menjadi salah satu daya tarik Pakistan. Dengan ekonomi Pakistan yang membaik dan membuka jalan baru rute perdagangan ke Cina, seni truk akan segera menemukan pengagum baru di luar negeri.

Lihat Aslinya