Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • (OPINI) Dihapusnya pendidikan Agama, dagelan gayeng gaya baru dunia Pendidikan

januzackAvatar border
TS
januzack
(OPINI) Dihapusnya pendidikan Agama, dagelan gayeng gaya baru dunia Pendidikan

Selamat pagi Gan/Sist . . .
akhirnya ngaskus lagi


Beberapa hari ini media sosial dipanaskan dengan akan dicabutnya pendidikan agama dari kegiatan belajar mengajar dikelas. Sebagai gantinya, pendidikan agama akan dilaksanakan di madrasah diniyah, masjid, pura dan gereja. Hal ini berkenaan dengan peraturan pemerintah no. 19 tahun 2017 tentang jam beban tugas guru. PP ini mengalihkan beban mengajar tatap muka minimal 24 jam dalam sepekan menjadi 37,5 jam. Beban tersebut mengacu pada standar kerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Kaitan dengan siswa, mereka akan mendapatkan akan menjalankan pendidikan disekolah selama 5 hari dalam sepekan dan penambahan materi di ekstrakulikuler.
Yang menjadi menarik adalah keputusan Bapak Menteri, Muhadjir Efendy terkesan kontroversial. Seakan memaksa, menurut Pak Menteri dengan dihapusnya pendidikan agama maka sekolah umum akan berpartner dengan pondok pesentren atau madrasah, sehingga tidak menganggu keberlangsungan pondok pesantren. Menurut Pak Menteri pendidikan agama disekolah menyebabkan pesantren gulung tikar.

Jadi pada dasarnya, sekolah umum akan bekerja dua kali lipat. Yang pertama sekolah umum akan “menghilangkan” guru agama di setiap sekolah yang akan menerapkan sistem ini. Berarti akan muncul pengangguran pendidik baru, bye bye mahasiswa tarbiyah. Dikampus saya yang dipenuhi mahasiswa tarbiyah pasti akan gigit jari. Mau tak mau, suka tak suka mereka harus memilih sekolah umum milik ormas/madrasah/sekolah islam terpadu/pondok pesantren, yang dimana jumlahnya masih sangat terbatas. Ini baru satu kampus, belum dengan beberapa kampus yang juga memilki fakultas tarbiyah lain. Persaingan semakin ketat Bung.
Jika tidak mau kehilangan pekerjaan sebagai guru agama, mau tak mau (lagi) suka tak suka (lagi) mereka harus menjadi guru umum. Sudah barang menjadi rahasia umum, jika guru lulusan tarbiyah jika dijadikan guru mapel umum pasti akan jadi rasan-rasan guru lain. Lahan yag harusnya milik lulusan fakultas/jurusan sebelah harus diambil aleh oleh guru agama. Beban mental dan beban moral (serta beban ekonomi tentunya) guru lulusan tarbiyah akan semakin menumpuk dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi bumerang bagi guru, murid bahkan sekolah. Gaji yang tidak seberapa ditambah dengan gempuran fisik dan mental yang arahnya tak terduga pasti akan menimbulkan problematika baru lagi yang sebenarnya masalah klasik ini sampai sekarang belum selesai. Huft.

Kedua, sekolah umum harus bekerja sama dengan pondok pesantren/madrasah. Ok, sekarang pondok pesantren/madrasah harus bekerja sama dengan sekolah umum, yang berarti kosentrasi guru madrasah/pondok pesatren semakin menumpuk. Selain harus ngurusi santri bagi pondok atau siswa/siswinya bagi madrasah, mereka harus mengampu juga di sekolah umum (entah bagaimana nanti bentuknya). Remuk tenan.

Kalian yang pernah nyantri pasti tau bagaimana beban mental dan beban moral dewan asatidz ketika ngurusi santrinya. Santri yang sudah didesain sedemikian rupa agar tidak terpengaruh dunia luar dengan segala kezalimannya saja kadang masih saja mbalelo, bagaimana dengan anak muda gaul hits yang dikit-dikit “o ya aja kan” diampu oleh ustadz/ustadzah pondok pesantren, nggeblak pakde.

Kok terkesan bukan menolong pondok pesantren atau madrasah agar tidak gulung tikar, tapi malah menambah beban sekolah umum kepada mereka. Saya sepakat jika pendidikan agama memang sebaiknya dilaksanakan di pondok, tapi kan yo ra ngono-ngono juga keleus. Mbok buat keputusan ekstreme sekalian biar semakin guayeng negeri ini. Hapus saja sekolah umum, subsidi sekolah agama dan wajibkan siswa/siswi muslim untuk nyantri. Ini lebih kongkrit dariapada sekolah umum dan pondok pesantren disuruh kerja lebih banyak dan belum jelas progressnya. Dengan nyantri, siswa/siswi ini bisa belajar 24 jam full dengan pengawasan dari ustadz/ustadzah, mendapatkan pelajaran agama secara penuh serta tak ketinggalan pelajaran umum yang bisa bersaing dengan sekolah umum sekarang. Jadi orang tua tak perlu menyalahkan lingkungan lagi atas akhlak anak. Pondok pesantren bertanggung jawab penuh atas santrinya. Jelas tidak akan menciptakan anak yang apatis, sekuler, hedonis dan tetek mbengeknya, malah akan menciptakan siswa yag unggul dalam akhlakul karimah, humanis, agamis dan dijamin tidak komunis serta menuju masyarakat adil makmur yang diridhloi Allah SWT. Jelas dan konkrit. Daripada separo-separo mending bleng sekalian, biar pondok pesantren tidak gulung tikar, biar masyarakat madani terbentuk dan semakin banyak ilmuan/cendikiawan muslim muda hadir di Indonesia. (tapi nanti masih debat pondok NU ato pondok Muhammadiyah ato pondok salafy ndeng . . . Buyar ndasku)

Yah, saya sebagai masyarakat umum, mahasiswa tarbiyah (yang tak kunjung lulus ini -_-), hanya bisa memberikan saran, mohon dikaji ulang keputusan Bapak. Saya kira Bapak tau dinamika dan isu yang sedang panas di negeri ini. Sentimen Pancasilais dengan Islam 7 juta sedang memanas. Isu agama sangat seksi jadi tontonan striptis dan ditelanjangi oleh banyak orang. Membuat keputusan “menghilangkan” pendidikan agama bisa menjadi senjata bagi orang-orang yang tidak suka dengan kebhinekaan Indonesia. Bukan berarti keputusan bapak sepenuhnya buruk, tapi juga tidak sepenuhnya baik. Saya yakin, bapak yang juga mantan Rektor salah satu kampus mentereng di Jawa Timur pasti sudah sering di”kempusi” dengan berbagai masalah seperti ini. Saya aga kurang sreg aja njenengan sebagai Menteri dimaki-maki dengan hujatan-hujatan sentimen keagamaan.

Sekian Pak Menteri, semoga Ridhlo Allah selalu menyertai anda dan Oemar Bakrie tetep menjadi guru favorit kita semua . . . Standing dan terbang . . .

Suwun

Yannuar Faishal a.k.a Januzack – 24 (semester 8++)
Pesan/kesan : beginilah cinta, deritaya tiada akhir . . .

NB : tulisan ini bukan copas, tenan, gur menyadur dari beberapa media tok . . .
Masih newbie gan . . . maaf jika ngga ada gambar/etc
0
2.2K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.