- Beranda
- Stories from the Heart
The Labyrinth of Me
...
TS
HardHardy
The Labyrinth of Me
Ini cerita udah lama ane buat,tapi baru memutuskan untuk posting di kaskus baru sekarang , selain itu cerita ini juga belum selesai. Dan ane juga sengaja posting dimari buat liat respon agan-agan semua, apakah positif atau negatif . Biar semangat lagi lanjutin ceritanya. Oke, cukup basa-basinya ini dia ceritanya.
Quote:
Hari ke-1
Spoiler for :
Kurasa aku akan mulai menulis sekarang karena kejadian yang aneh tadi malam . Mungkin ini memang sangat aneh bagiku karena tiba-tiba aku berada diluar bangunan yang terbakar hebat dengan membawa tas yang berisi 5 buku tulis, 3 pulpen, 1 album foto berukuran kecil, 2 pasang pakaian dan juga 1 jaket hoodie berwarna merah seperti warna darah .Apinya sangat besar dan asap membumbung tinggi. Aku panik dan coba lari untuk cari bantuan, percuma saja aku berlari tapi belum menemukan bantuan , karna yang aku lihat disekelilingku hanya lah hutan, lalu ku putuskan untuk kembali.
Dan ketika aku kembali api masih besar dan asap tebal masih membumbung tersamarkan oleh gelapnya awan, sesampai disana aku tidak melihat ada orang yang keluar dari bangunan tersebut . karena tidak berhasil mendapatkan bantuan aku mencoba memadamkannya sendiri tapi tidak berhasil, ya betapa bodohnya aku karena api sudah sangat besar . karena aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi, aku mulai menunggu sampai bantuan tiba tapi sangat lama aku menunggu tidak mendengar suara sirene mobil pemadam kebakaran hingga fajar tiba. Ya tuhan, ampunilah dosa orang-orang yang tidak berhasil selamat dari kebakaran dalam hati aku berdoa.
Karena menuggu sangat membosankan aku pun penasaran foto apa saja yang ada dialbum tersebut,aku membalikan halaman demi halaman dan melihat foto yang merupakan bangunan tersebut, sepertinya bangunan itu adalah tempat aku tinggal.Yap begitulah berdasarkan foto yang aku lihat, dan ada tulisan dibelakang foto tersebut “Ini adalah rumahku sekarang, inilah akibatnya kalau bertindak bodoh 4-6-2005” aku tidak tau berapa lama tinggal disana, karena aku tidak tau bulan apa dan tahun berapa bahkan tanggal sekarang saja aku tidak tau. Aku mengetahuinya dari bagian depan bangunan tersebut yang belum sepenuhnya terbakar. Didalam album tersebut bukan hanya foto bangunan tersebut, tetapi ada foto-foto lain seperti foto-foto kerabat terdekat ku, dan foto-foto lainnya yang tidak menarik bagiku. Disampul album tersebut terdapat tulisan “Keluarga dan Tempat penting lainnya -Bibi-“. Aku rasa buku-buku ini juga pemberian bibiku begitu jelas karena dia sepertinya ingin aku menulis sesuatu yang aku alami setiap harinya. Difoto tersebut bibiku berambut bondol , matanya coklat terang dan sepertinya umur bibiku mungkin sekitar 40an, harus aku akui dia masih terlihat cantik. Tetapi aku masih bertanya-tanya apakah dia benar bibi atau bukan.
Matahari sudah terbit tetapi bantuan juga belum datang dan mungkin tidak pernah datang, percuma saja api juga sudah padam, kemudian aku memutuskan untuk pergi. Pergi kemana aku juga tidak tau, dalam perjalanan meningglkan bangunan yang sudah habis terbakar aku berfikir mungkin sebaiknya aku mengunjungi bibi ku saja yang beralamat didaerah Pandeglang, Banten. Ini akan menjadi perjalanan yang sangat jauh aku mengatakan itu karena aku juga tidak tahu sekarang berada dimana.
Entah berapa lama aku sudah berjalan, aku sudah mulai sangat lelah karena tenaga ku sudah habis terkuras ketika mencari bantuan . tidak lama kemudian aku sampai dijalan raya dan berharap ada yang memberikan aku tumpangan.
Sambil menunggu mobil atau truk yang dapat memberi aku tumpangan aku melihat lagi album foto dan aku baru tersadar kalau tidak ada foto orang tua ku disana atau kakak atau adikku,foto yang ada hanya foto paman, bibi, kakek dan nenek, sepupu ku dan beberapa foto kerabat lainnya. ya mungkin juga aku tidak mempunyai kakak atau adik , itu hanya pemikiran ku saja karena foto mereka tidak ada dialbum. Aku membulat kan tekad untuk pergi kerumah bibi, aku ingin tahu siapa kedua orang tuaku, bagaimana wajah mereka, bagaimana aku bisa berada ditempat itu, dan sudah berapa lama aku disana. Aku harus mendapatkan semua jawaban itu.
Kali ini aku tidak membutuhkan lama waktu untuk menunggu tumpangan, karena aku mendengar suara mobil mendekat, aku tidak itu mobil apa yang aku tau hanya kalau mobil itu adalah mobil toyota berdasarkan logo yang aku liat, yap mungkin ingatan ku tak sepayah yang aku kira buktinya aku masih bisa mengingat mobil hanya dari logonya , dan kemudian aku melambaikan kedua tangan dengan sedikit teriak. Bersyukurlah mobil tersebut menepi dan membolehkan aku menumpang.
Pria yang memberi tumpangan namanya Bapak Andri. Bapak Andri ini umurnya sekitar 30-an, memakai kacamata dan ada sedikit jenggot, dia bilang kalau dia habis dari rumah klainnya dan dia langsung pulang kerumahnya yang ada dibogor ,....jadi beruntung sekali aku. Dia sempat menanyakan kenapa aku menulis semua yang aku lalui, karena aku menulis ini saat dia mengemudi . Aku menceritakan semuanya tentang diriku begitu juga dia sampai aku tau kalau pekerjaan dia adalah sebagai supir pribadi bahkan tentang masa kecilnya pun dia ceritakan semua tetapi tidak dengan aku,tetapi aku tidak bisa bercerita apa-apa , karena aku hanya bisa mengingat tentang kebakaran itu. Mungkin sudah sampai disini dulu aku menulisnya karena aku tidak enak dengan Pak Andri yang terus berbicara walaupun aku sedang menulis. Satu hal lagi, apakah benar namaku Awan Armain?
Dan ketika aku kembali api masih besar dan asap tebal masih membumbung tersamarkan oleh gelapnya awan, sesampai disana aku tidak melihat ada orang yang keluar dari bangunan tersebut . karena tidak berhasil mendapatkan bantuan aku mencoba memadamkannya sendiri tapi tidak berhasil, ya betapa bodohnya aku karena api sudah sangat besar . karena aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi, aku mulai menunggu sampai bantuan tiba tapi sangat lama aku menunggu tidak mendengar suara sirene mobil pemadam kebakaran hingga fajar tiba. Ya tuhan, ampunilah dosa orang-orang yang tidak berhasil selamat dari kebakaran dalam hati aku berdoa.
Karena menuggu sangat membosankan aku pun penasaran foto apa saja yang ada dialbum tersebut,aku membalikan halaman demi halaman dan melihat foto yang merupakan bangunan tersebut, sepertinya bangunan itu adalah tempat aku tinggal.Yap begitulah berdasarkan foto yang aku lihat, dan ada tulisan dibelakang foto tersebut “Ini adalah rumahku sekarang, inilah akibatnya kalau bertindak bodoh 4-6-2005” aku tidak tau berapa lama tinggal disana, karena aku tidak tau bulan apa dan tahun berapa bahkan tanggal sekarang saja aku tidak tau. Aku mengetahuinya dari bagian depan bangunan tersebut yang belum sepenuhnya terbakar. Didalam album tersebut bukan hanya foto bangunan tersebut, tetapi ada foto-foto lain seperti foto-foto kerabat terdekat ku, dan foto-foto lainnya yang tidak menarik bagiku. Disampul album tersebut terdapat tulisan “Keluarga dan Tempat penting lainnya -Bibi-“. Aku rasa buku-buku ini juga pemberian bibiku begitu jelas karena dia sepertinya ingin aku menulis sesuatu yang aku alami setiap harinya. Difoto tersebut bibiku berambut bondol , matanya coklat terang dan sepertinya umur bibiku mungkin sekitar 40an, harus aku akui dia masih terlihat cantik. Tetapi aku masih bertanya-tanya apakah dia benar bibi atau bukan.
Matahari sudah terbit tetapi bantuan juga belum datang dan mungkin tidak pernah datang, percuma saja api juga sudah padam, kemudian aku memutuskan untuk pergi. Pergi kemana aku juga tidak tau, dalam perjalanan meningglkan bangunan yang sudah habis terbakar aku berfikir mungkin sebaiknya aku mengunjungi bibi ku saja yang beralamat didaerah Pandeglang, Banten. Ini akan menjadi perjalanan yang sangat jauh aku mengatakan itu karena aku juga tidak tahu sekarang berada dimana.
Entah berapa lama aku sudah berjalan, aku sudah mulai sangat lelah karena tenaga ku sudah habis terkuras ketika mencari bantuan . tidak lama kemudian aku sampai dijalan raya dan berharap ada yang memberikan aku tumpangan.
Sambil menunggu mobil atau truk yang dapat memberi aku tumpangan aku melihat lagi album foto dan aku baru tersadar kalau tidak ada foto orang tua ku disana atau kakak atau adikku,foto yang ada hanya foto paman, bibi, kakek dan nenek, sepupu ku dan beberapa foto kerabat lainnya. ya mungkin juga aku tidak mempunyai kakak atau adik , itu hanya pemikiran ku saja karena foto mereka tidak ada dialbum. Aku membulat kan tekad untuk pergi kerumah bibi, aku ingin tahu siapa kedua orang tuaku, bagaimana wajah mereka, bagaimana aku bisa berada ditempat itu, dan sudah berapa lama aku disana. Aku harus mendapatkan semua jawaban itu.
Kali ini aku tidak membutuhkan lama waktu untuk menunggu tumpangan, karena aku mendengar suara mobil mendekat, aku tidak itu mobil apa yang aku tau hanya kalau mobil itu adalah mobil toyota berdasarkan logo yang aku liat, yap mungkin ingatan ku tak sepayah yang aku kira buktinya aku masih bisa mengingat mobil hanya dari logonya , dan kemudian aku melambaikan kedua tangan dengan sedikit teriak. Bersyukurlah mobil tersebut menepi dan membolehkan aku menumpang.
Pria yang memberi tumpangan namanya Bapak Andri. Bapak Andri ini umurnya sekitar 30-an, memakai kacamata dan ada sedikit jenggot, dia bilang kalau dia habis dari rumah klainnya dan dia langsung pulang kerumahnya yang ada dibogor ,....jadi beruntung sekali aku. Dia sempat menanyakan kenapa aku menulis semua yang aku lalui, karena aku menulis ini saat dia mengemudi . Aku menceritakan semuanya tentang diriku begitu juga dia sampai aku tau kalau pekerjaan dia adalah sebagai supir pribadi bahkan tentang masa kecilnya pun dia ceritakan semua tetapi tidak dengan aku,tetapi aku tidak bisa bercerita apa-apa , karena aku hanya bisa mengingat tentang kebakaran itu. Mungkin sudah sampai disini dulu aku menulisnya karena aku tidak enak dengan Pak Andri yang terus berbicara walaupun aku sedang menulis. Satu hal lagi, apakah benar namaku Awan Armain?
Sekian dulu ya gan . Saran dan kritik ane terima dengan lapang dada . Sorry ya kalau penulisannya buruk atau pemilihan kosakatanya sedikit, maklum namanya juga masih belajar . Thanks ya buat gan yang udh luangin waktunya buat baca cerita ane
Tenang gan, nanti bakalan Update kok. Tapi gk stiap hari dikarenakan ane sibuk kerja juga
*UPDATE*
Quote:
Hari- 2
Spoiler for :
Ketika aku terbangun, aku berada didalam sebuah mobil yang berada di pinggir jalan dekat sungai, pada awalnya aku bingung dan tidak tahu bagaimana aku bisa di dalam mobil dan ketika aku membuka buku yang kemungkinan itu adalah catatan ku kemarin, karena aku tidak bisa mengingat apa-apa , persetan dengan ingatanku, tetapi setelah aku membaca catatan ku ternyata menumpang mobil tersebut aku menumpang mobil pak Andri untuk menemui bibi ku. Tapi dari ketika aku membuka mata aku tidak melihat pak andri, di dalam itu hanya ada aku sendiri terus satu pintu depan, sebelah kanan mobil terbuka. Dan sempat terbenak dipikiranku apakah terjadi sesuatu dengan pak andri, dan aku pun memutuskan untuk mencari pak andri.
Awalnya aku tidak tahu ini berada dimana tapi ketika aku berjalan agak jauh dari mobil aku berjumpa dengan penduduk setempat, dan aku bertanya kepada orang tersebut, dia memberitahu ku bahwa aku berada di daerah karangsalam, meskipun aku tidak tau lebih tepatnya dimana, lelah... karena mencoba mencari pak andri perut ku mulai lapar, “aku kan gk punya duit sama sekali, makan sama apaan?masa minta?kan baru kenal” itu lah yang aku katakan dalam hati, dan dengan sedikit harapan aku mulai mengecek kantong ku satu persatu berharap ada uang yang nyempil dan sangat senangnya aku karena di dalam saku belakang sebelah kiri, terdapat dompet isi uangnya memang tak seberapa tetapi disana tidak terdapat ktp ku, kartu kredit, debit atau kartu lain-lainnya, bisa jadi dompet ini bukan milik ku , tetapi karena sudah lapar aku tidak berpikir untuk mencari pemilik dompet ini,.. kemudian aku minta ditunjukan jalan ke warung makan.
Setelah sampai aku langsung memesan makanan dan minum. Belum sampai 6 suap, datang seorang warga yang berlari menghampiri warung, ingin memberitahukan bahwa telah ditemukan mayat dalam keadaan yang cukup mengenaskan. Mendengar kabar seperti itu membuat nafsu makan ku hilang, tetapi aku sangat penasaran ingin melihatnya. Aku memutuskan untuk ikut melihatnya dan aku baru tersadar kalau letak mayat tersebut tidak jauh dari mobil yang aku tumpangi jaraknya sekitar 10 meter dan terletak di pinggir sungai. Benar apa yang mereka bilang kalau mayat tersebut sangat mengenaskan, wajahnya sudah tidak bisa di kenali lagi, dan sepertinya tengkorak kepalanya hancur, dan banyak sekali darah berceceran dimana-mana dan lokasi kejadian tersebut sudah ada 6 anggota polisi. Tak berapa lama seorang polisi menghampiriku, dan langsung membawaku kekantor polisi untuk di mintai keterangan.
Saat ini juga aku sedang menulis di kantor polisi, aku harus melakukannya tidak peduli dimana tempatnya. dan aku menulis setelah aku memberi keterangan, mereka bertanya siapa namaku..,kapan aku lahir...dan hal-hal lain. Aku hanya bisa menjawab namaku saja, setelah itu aku cuma bisa menjawab "tidak tahu". karena aku memang tidak ingat sekali. Kemudian mereka memintaku untuk menunggu,entah kenapa mereka memintaku menunggu, tetapi saat aku menunggu inilah aku gunakan untuk menulis, tentang kejadian hari ini.
Awalnya aku tidak tahu ini berada dimana tapi ketika aku berjalan agak jauh dari mobil aku berjumpa dengan penduduk setempat, dan aku bertanya kepada orang tersebut, dia memberitahu ku bahwa aku berada di daerah karangsalam, meskipun aku tidak tau lebih tepatnya dimana, lelah... karena mencoba mencari pak andri perut ku mulai lapar, “aku kan gk punya duit sama sekali, makan sama apaan?masa minta?kan baru kenal” itu lah yang aku katakan dalam hati, dan dengan sedikit harapan aku mulai mengecek kantong ku satu persatu berharap ada uang yang nyempil dan sangat senangnya aku karena di dalam saku belakang sebelah kiri, terdapat dompet isi uangnya memang tak seberapa tetapi disana tidak terdapat ktp ku, kartu kredit, debit atau kartu lain-lainnya, bisa jadi dompet ini bukan milik ku , tetapi karena sudah lapar aku tidak berpikir untuk mencari pemilik dompet ini,.. kemudian aku minta ditunjukan jalan ke warung makan.
Setelah sampai aku langsung memesan makanan dan minum. Belum sampai 6 suap, datang seorang warga yang berlari menghampiri warung, ingin memberitahukan bahwa telah ditemukan mayat dalam keadaan yang cukup mengenaskan. Mendengar kabar seperti itu membuat nafsu makan ku hilang, tetapi aku sangat penasaran ingin melihatnya. Aku memutuskan untuk ikut melihatnya dan aku baru tersadar kalau letak mayat tersebut tidak jauh dari mobil yang aku tumpangi jaraknya sekitar 10 meter dan terletak di pinggir sungai. Benar apa yang mereka bilang kalau mayat tersebut sangat mengenaskan, wajahnya sudah tidak bisa di kenali lagi, dan sepertinya tengkorak kepalanya hancur, dan banyak sekali darah berceceran dimana-mana dan lokasi kejadian tersebut sudah ada 6 anggota polisi. Tak berapa lama seorang polisi menghampiriku, dan langsung membawaku kekantor polisi untuk di mintai keterangan.
Saat ini juga aku sedang menulis di kantor polisi, aku harus melakukannya tidak peduli dimana tempatnya. dan aku menulis setelah aku memberi keterangan, mereka bertanya siapa namaku..,kapan aku lahir...dan hal-hal lain. Aku hanya bisa menjawab namaku saja, setelah itu aku cuma bisa menjawab "tidak tahu". karena aku memang tidak ingat sekali. Kemudian mereka memintaku untuk menunggu,entah kenapa mereka memintaku menunggu, tetapi saat aku menunggu inilah aku gunakan untuk menulis, tentang kejadian hari ini.
Maaf ya kalau ada kesamaan nama atau tempat
Diubah oleh HardHardy 11-06-2017 19:13
anasabila dan adolfsbasthian memberi reputasi
2
2.8K
Kutip
20
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•41.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru