Metrotvnews.com, Jakarta:  Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat mayoritas masyarakat Indonesia puas terhadap kinerja Presiden RI Joko Widodo. Sebanyak 67 persen masyarakat menyatakan puas dengan presentasi 58 persen mengaku sangat puas dan 9 persen cukup puas.


'Masyarakat nasional umumnya puas dengan kinerja Presiden dan tidak mengalami perubahan sebelum dan sesudah Pilkada DKI Jakarta 2017,' kata Peneliti SMRC Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Cikini Jakarta Pusat, Kamis 8 Juni 2017.


Djayadi menuturkan, dari 1.350 responden yang diwawancarai secara valid pada 14 hingga 20 Mei 2017, hanya 29 persen yang menyatakan tidak puas, 2 persen tidak puas sama sekali dan 2 persen lainnya tidak menjawab. Para responden yang tersebar di 34 provinsi ini diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara profesional.


'Kemudian yang memiliki keyakinan atas kemampuan Jokowi memimpin sebanyak 11 persen sangat yakin, 57 persen cukup yakin, 23 persen kurang yakin, 2 persen tidak yakin sama sekali, dan 6 persen yang tidak tahu,' ujarnya.


Menurut Djayadi, keyakinan responden tidak mengalami perubahan berarti dalam enam bulan terakhir. Secara umum, tidak terlihat efek Pilkada DKI pada Presiden di tingkat nasional.


Djayadi membeberkan, kondisi ekonomi, politik, hukum dan keamanan di era Jokowi saat ini. Hasilnya, sebanyak 40,5 persen menyatakan lebih baik terkait ekonomi rumah tangga ketimbang tahun lalu.


'Kemudian sebanyak 3,9 persen yang menyatakan jauh lebih baik, 31,6 persen yang menyatakan tidak ada perubahan, 22,6 persen yang menyatakan lebih buruk, 1,1 persen yang menyatakan jauh lebih buruk dan 0,4 persen yang tidak tahu atau menjawab,' beber dia.


Secara nasional, 39 persen menyatakan ekonomi lebih baik ketimbang tahun lalu dan 1,6 persen jauh lebih baik. Selanjutnya, 31,2 persen tidak ada perubahan, 20,5 persen lebih buruk, 1,2 persen jauh lebih buruk, dan 6,5 perseb tidak tahu atau tidak menjawab.


'Massa tetap optimis dengan ekonomi rumah tangganya maupun ekonomi nasional,' ucap dia.


Terkait kondisi politik secara nasional, sebanyak 28 persen menyatakan baik, 1 persen sangat baik, 35 persen sedang, 21 persen buruk, 3 persen sangat buruk, dan 11 tidak tahu atau tidak menjawab.


Adapun kondisi penegakan hukum secara nasional, sebanyak 45 persen menyatakan baik, 1 persen sangat baik, 28 persen sedang, 19 persen buruk, 2 persen sangat buruk, dan 5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.


Lebi lanjut terkait kondisi keamanan secara nasional. Hasilnya 58 persen menyatakan baik, 2 persen sangat baik, 26 persen sedang, 11 persen buruk, 1 persen sangat buruk, dan 2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.


'Pilkada DKI berakhir dengan damai meskipun massa kampanye sebelum pemilihan berlangsung panas,' ujar Djayadi.


Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei ini juga telah melewati tahap quality control. Sebanyak 20 persen responden dari total sampel kembali didatangi oleh supervisor. Hasilnya tidak ditemukan kesalahan berarti.


Djayadi menambahkan, pada Pilkada DKI 2017 banyak muncul spekulasi terjadi perubahan politik nasional di tingkat massa. Bahkan Pilkada ini dipercaya berdampak pada Pilpres 2019. Namun dalam temuan survei, ternyata spekulasi itu tidak terbukti.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/politik/...residen-jokowi

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Presiden Jokowi Resmikan SMAN Taruna Nala di Malang

- Istana: Presiden Diserang Tiga Isu Bohong

- Presiden akan Gelar Ratas Bahas APBN-P 2017