TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Rokok mild atau rendah tar sering kali diasumsikan lebih aman ketimbang rokok pada umumnya. Namun, penelitian menyimpulkan hal yang sebaliknya.

Menurut para ahli, rokok berlabel mild tidak lebih aman. Sebab ketika mengonsumsi rokok rendah tar, maka perokok tersebut akan melakukan teknik pengisapan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan nikotinnya.

Teknik pengisapan menjadi lebih panjang dan dalam, atau perokok akan mengisap lebih banyak rokok . Pada akhirnya, perokok akan mendapatkan kandungan tar yang sama banyaknya dan tetap memiliki risiko untuk menderita berbagai penyakit akibat merokok.

Merokok rendah tar bukanlah cara yang tepat untuk menghindari efek negatif dari rokok . Satu-satunya solusi adalah dengan berhenti merokok.

Saat ini sudah banyak terapi untuk berhenti merokok, mulai dari terapi perilaku hingga terapi medis intensif untuk membantu mengurangi ketergantungan nikotin.

Namun, semuanya kembali pada niat Anda. Seberapa besar keinginan Anda untuk melepas kebiasaan buruk tersebut? Hanya Anda yang tahu.

Setiap isapan rokok memberikan kenikmatan semu yang dapat menuai dampak buruk. Jadi, apakah Anda masih menganggap rokok mild aman?

Janganlah tertipu dengan teknik pemasaran perusahaan rokok karena tubuh Anda yang akan membayar harganya.

http://lampung.tribunnews.com/2017/06/06/isap-rokok-mild-amankah-ini-penjelasan-dokter-yang-mengejutkan

udah 12 tahun ane merokok, segala cara dilakukan untuk berhenti tapi selalu gagal

pernah coba terapi hipnosis, tapi cuma mampu bertahan 4 hari, lanjut ngerokok lagi

kadang iri sama orang yg bisa berhenti..

biasanya yg berhenti punya motivasi besar dan nazar dalam hidupnya..

sepupu ane berhenti merokok ketika istrinya hamil anak pertama, dan itu luar biasa karena dia perokok berat yg bisa menghabiskan 2 bks rokok perhari..

sedangkan ane bisa 2 hari untuk menghabiskan satu bungkus rokok putih..

mungkin ada yg mau berbagi kisahnya berhenti merokok?

#HidupSehatTanpaRokok