Sebagai manusia, kita hidup berdampingan dengan manusia lain. Lantas, apa yang menghubungkan diri kita sendiri dengan orang lain? Tentu saja komunikasi. Komunikasi yang baik memang sedikit abstrak untuk kita bicarakan, namun itulah kunci sukses diri kita ditengah masyarakat, di kantor sebagai karyawan maupun pimpinan dan di sekolah sebagai siswa maupun guru.



Allan dan Barbara Pease melakukan penelitian dengan yang mengejutkan, bahwa 83 persen komunikasi adalah non-verbal. Dustin York, dari PR Daily yang tertarik pula pada komunikasi non-verbal melakukan penelitian yang menarik. Dustin menarik kesimpulan berdasarkan penelitian Allan dan Barbara Pease dan penelitiannya sendiri, dan menghasilkan 4 elemen utama dalam memperkuat komunikasi non-verbal kita;

1. Eye-contact (kontak mata)

Kontak mata merupakan salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang utama dan berperan penting dalam membangun hubungan antara yang menyampaikan informasi dengan pihak yang menerima atau mendengarkan informasi. Presentator yang baik, sudah pasti memiliki kebiasaan untuk membangun kontak matanya dengan pendengarnya. Hal ini penting karena pendengar akan menjadi fokus dan tergugah untuk tetap bertahan mendengarkan informasi yang disampaikan.

2. Voice Fluctuation (nada suara)

Pola atau tinggi rendahnya suara presentator sangat menentukan baik dan buruknya sebuah presentasi. Presentasi yang datar-datar saja, menimbulkan kesan kurang meyakinkan oleh para audiens. Pastikan kamu pandai dalam mengatur nada suara saat presentasi penting, supaya pendengar kamu juga teryakinkan.

3. Position in the Room (posisi)

Komunikasi non-verbal juga ditentukan oleh kondisi ruangan dan bagaimana kamu mau memanfaatkannya. Sangat bermanfaat kalau kamu menggunakan Pointer untuk mengontrol presentasi kamu dari jauh, dan kamu bisa jadi lebih leluasa bergerak di sekitar dan di dekat audiens kamu.

4. Hand Gestures (gerak-gerik tangan)

Sebagai salah satu komunikasi non-verbal, gerak-gerik tangan juga salah satu dari alat komunikasi yang digunakan oleh para penyandang tuna rungu dan tuna wicara. Hal ini tentunya penting untuk dimanfaatkan oleh kamu sebagai presentator untuk meraih perhatian audiens kamu.

Penelitian sederhana yang dilakukan oleh Dustin melibatkan 80 orang mahasiswa di 4 universitas berbeda dan 4 presenter. Nah, diakhir presentase, dilakukan ujian atau post-test, yang mana, audiens presentator yang memanfaatkan 5 komunikasi non-verbal di atas memperoleh nilai yang memuaskan dibandingkan dengan audiens dari presentator yang tidak menggunakan komunikasi non-verbal dengan optimal. Komunikasi non-verbal disebut juga sebagai bahasa tubuh, tips jitu komunikasi non-verbal untuk presentasi yang super juga dapat kamu liat dalam infographic berikut;



Nah, jika kalian masih belum jelas, kenapa sih penting untuk kamu sebagai presentator menggunakan komunikasi non-verbal atau bahasa kerennya, Body Language (bahasa tubuh) untuk meraih perhatian dan kesan baik audiens?

Berikut Kristin Piombino dari PR Daily merangkum tujuan dari bahasa tubuh dalam berkomunikasi;.

1. Untuk membuat para audiens menyukai kamu, dan mampu memahami apa yang kamu sampaikan,

2. Untuk meningkatkan rasa percaya diri kamu di depan audiens,

3. Untuk menunjukkan otoritas kamu atas materi yang kamu bawakan, sehingga audiens benar-benar yakin dan percaya akan materi kamu,

4. Untuk benar-benar menarik perhatian para audiens,

5. Untuk meyakinkan bahwa materi kamu benar-benar bermanfaat bagi para audiens.

Oke, Creativians, Tips jitu komunikasi non-verbal untuk presentasi yang baik ini kami harap bisa bermanfaat bagi kamu-kamu sekalian untuk meningkatkan kemampuan presentasi kalian. Dunia kerja yang keras, menuntut creativian sekalian untuk mampu membawa diri kamu sendiri ke tingkat yang lebih tinggi. So, tetap stay bareng Creatifairy untuk info-info menarik dan kreatif untuk suksesnya karir kamu.

Selamat malam!!!!!

sumber: entrepreneur.com
creatifairy.tumblr.com